#8

646 80 11
                                    

Jarum jam terus berdetak tanpa henti, terkadang kita tak sadar banyak waktu yang terus terbuang, sementara kita masih diam tanpa ada gerakan antara menunggu dan menyerah masih menjadi kebimbangan.

-When Love Passes-

------------------------------------------------------

Park shin hye masih berdiam tanpa ada suara bahkan nafasnya ia atur sepelan mungkin, kedua telapak tangannya masih terus bertaut satu sama lain. Tangannya terasa begitu dingin dan lembab.

Lelaki yang sebelumnya ia temukan tidur di kursi depan Restoran kini telah duduk di depannya.

Tidak ada satu katapun yang terucap dari Pria tersebut, ia masih diam dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan. Ia terus memperhatikan gelagat Shin hye yang tampak tidak nyaman dengan tatapannya.

"Akhirnya---"

Park shin hye masih terdiam menunggu kelanjutan dari kalimat lelaki itu.

"---aku bisa melihatmu lagi,,"

"Apa kau bekerja disini? Ditempat ini?"

Lelaki itu mengedarkan pandangannya ke seisi Restoran Nambong yang masih terlihat sepi itu.

"Apa ini lelucon bagimu?"

Tanya Park shin hye tiba-tiba. Ia tidak mengerti dengan tingkahnya yang begitu santai dalam pertemuan pertama mereka yang secara tiba-tiba ini. Seakan melupakan semua hal yang pernah terjadi diantara mereka. Sedangkan dirinya bak disambar petir siang bolong dengan ketakutan yang teramat kentara.

Apa arti dari semua ini? Ia benar-benar tidak menduganya.

"Senang bisa bertemu denganmu lagi Ji chang wook-ssi,, aku akan segera bekerja, kau bisa pergi sekarang"

Mendengar itu membuat Ji chang wook tersenyum, sesingkat inikah? Setelah belasan tahun tidak bertemu hanya sekedar kata senang bertemu lagi? Hanya itu saja?

"Apa kau sudah menikah?"

***

Semenjak pertemuan singkatnya dengan Kim Young membuat Suk jin terus berpikiran. Ia lebih sering mengurung diri diruang kerjanya bahkan sehari penuh ini ia tidak beranjak kemanapun.

Pembicaraannya dengan anak dari istri pertamanya itu terus melintas di otaknya.

"Park min hyuk.."

Ia kembali mengingat nama anak itu, kedua tangannya ia kepalkan untuk menopang dagunya, jika benar anak itu adalah anak Ji chang wook itu artinya---

---dialah pewaris sesungguhnya.

"Anak itu akan menjadi tombak kematian bagi Ji chang wook.."

"Pernahkah kau memikirkan tentang hidupku? Pernahkah kau merasakan bagaimana rasanya jadi anak bayanganmu? Dan pernahkah terlintas di otakmu bagaimana sakitnya Omma melihat kau setiap hari di tv bersama keluarga harmonismu itu, apa kau pernah memikirkanku dan Omma?"

"Ani, dulu saatku kecil aku tidak mengharapkan harta, jabatan, kekuasaan. Aku dengan bodohnya mengharapkan mu datang lalu makan malam bersama,, haha aku sudah sangat bahagia hanya dengan membayangkannya saja"

When Love Passes | [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang