#3

810 88 13
                                    

Siang ini Min hyuk pulang dengan Choi minho. Ia bahkan dijemput sampai kelas oleh Sahabat Omma-nya itu. Meski sedikit malu ia tidak terlalu merisaukannya.

"Semalam Omma tiba-tiba marah lalu menangis, aku jadi makin penasaran ada rahasia apa diantara Hae jin Samchon dan Omma."

"Bukankan itu memang sifat Omma-mu yang terlalu sensitif? Kau masih belum paham dengan sikapnya?"

Min hyuk menoleh ke arah kursi belakang, ia melihat ada sebuah majalah yang tergeletak di sana. Kemudian beralih menatap Choi minho.

"Kau suka membaca majalah sekarang, Ahjussi?"

"Aniyo. Itu hanya kebetulan"

Minho mengetukkan jarinya di stir kemudi sembari menikmati lagu yang sengaja ia putar.

"Yak! Park min hyuk kau bisa celaka dengan tingkah ceroboh mu itu."

Choi minho tampak cemas melihat Min hyuk yang tiba-tiba pindah posisi ke bagian belakang.

"Kau berlebihan sekali, Ahjussi."

Min hyuk meletakkan majalah itu diatas pahanya. Ia begitu tertarik saat pertama kali melihatnya, sampai-sampai ia pindah posisi hanya untuk melihat majalah itu. Bagian cover menampilkan seorang Pria mengenakan setelan jas lengkap dengan dasi yang terpasang rapi di lehernya.

"Daebak! Dia benar-benar tampan.." Min hyuk mengusap pelan wajah tampan dari majalah tersebut.

"Kau memujiku?"

"Ne, aku lagi memujimu, kau akan sangat tampan jika saja kau reinkarnasi kembali" Jawab Min hyuk santai. Minho yang mendengar itu hanya mendelik singkat, anak itu makin lama semakin tidak sopan padanya.

"Ji Chang wook mendapat penghargaan Best---"

SHIITT!

DUGH!

"Yak! Ahjussi! Aish Aghhrr.. Ahjussi! Kau mabuk, eoh! Dasar pendendam, aish" Min hyuk mengelus kepalanya yang terbentur mengenai kursi yang ada di depannya.

"Maaf--- Ahjussi akan lebih fokus lagi." Minho menanti was-was saat Min hyuk memegang majalah tentang Appa-nya tersebut. Ia kembali melajukan mobilnya sembari memperhatikan Min hyuk dari kaca kecil atas kepalanya. Ia merutuki dirinya yang telah membawa majalah nista itu.

Sebenarnya ia tidak perlu khawatir karena Min hyuk tidak tahu apa-apa, hanya saja ia tidak bisa berbohong jika berada di situasi menegangkan. Ia takut akan salah bicara seumpama Min hyuk menanyakan hal-hal yang tidak boleh diketahuinya.

"Ahjussi, apa kau mengenal Ahjussi keren ini? Kau juga pengusaha, sesama pengusaha pasti saling mengenal."

Min hyuk tetap fokus membaca fakta-fakta tentang Lelaki itu yang baru saja masuk list sebagai panutannya.

"Dia sudah berada di level yang sangat tinggi bahkan di Korea ini hanya beberapa saja yang bisa menjadi rival-nya. Ahjussi akan memberitahumu jika sudah bertemu dengannya."

Choi minho mulai bersikap biasa saja, tidak ada yang perlu ia takutkan. Lagipula Min hyuk tidak akan tahu jika dia lagi mengagumi Appa kandungnya.

"Anak ini beruntung sekali memiliki Appa sehebat dia. Ji nam wook calon penerus Sj Group mendatang---"

"Kau juga harus bangga, Min hyuk. Appa-mu dulu tak kalah hebat dengan Orang itu."

When Love Passes | [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang