#26

616 89 30
                                    

"Kenapa Minhyuk terlalu berbeda dari mereka yang hidup normal."

"Mungkin dulu Appa pernah mengkhianati Omma, atau mungkin malah sebaliknya. Tapi apakah hal itu juga berlaku untuk ku? Kenapa kalian hidup dengan semua kerumitan ini?"

Chang Wook hanya terdiam dengan tangan kanannya yang menahan pintu ruangan tersebut. Kalimat yang baru saja tertangkap oleh indera pendengarannya terasa begitu tajam dan menusuk.

Ia tersenyum miris akan ketidak mampuan-nya kini. Suara lirih dari Wanita masa lalunya itu terdengar begitu menyakitkan.

Dadanya kini terasa begitu sesak melihat Wanita yang begitu ia cintai tidak mampu lagi bersuara, seolah tergambar begitu jelas rasa sakit dari tangisan itu.

Bahkan sampai detik ini ia tidak menyadari betapa sulitnya Shin Hye melewati semua ini. Betapa menderitanya Wanita itu berjuang sendiri. Betapa beratnya ia menjaga rahasia sebesar itu hanya untuk membuat dirinya baik-baik saja.

Perlahan kakinya melangkah lebih dalam. Ia mencoba untuk memperlihatkan sekali lagi sosok Ayah yang paling tidak berguna di dunia ini di hadapan Anaknya.

Apa yang bisa ia lakukan selama ini? Bahkan secuil saja kebahagiaan tidak mampu ia berikan untuk Wanita malang itu. Apa yang telah ia berikan kepada Anak Laki-laki itu? Bahkan ia membuat Minhyuk sekarat di hari pertama pertemuan mereka.

BRUGH!

*

"Appaa.."

Minhyuk tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Ia tersenyum senang ke arah Pria yang baru saja datang tersebut.

Minhyuk mencoba mengangkat tubuhnya. Namun dengan cepat Shin Hye menahannya.

Shin Hye sama sekali tidak mengalihkan pandangannya ke arah Laki-laki yang di panggil Minhyuk 'Appa' tersebut. Ia hanya fokus menatap Minhyuk.

"Jangan terlalu di paksa. Minhyuk belum bisa bergerak sebanyak itu."

"Gwanchana Omma. Ini tidak akh-- sakit."

Minhyuk tetap kukuh pada keinginannya untuk duduk meskipun terasa begitu sakit di bagian kepalanya. Hanya saja ia terlalu bahagia dengan kedatangan Orang yang paling ia nantikan itu.

BRUGH!!

Tiba-tiba Pria berjas hitam tersebut berlutut di lantai dengan beberapa bulir air mata yang mulai jatuh dari sepasang matanya yang sudah berlinang.

"Appaa.. waeyo? Omma-- jangan biarkan Appa seperti itu."

Minhyuk menarik lengan Shin Hye, ia memintanya untuk mencegah Ji Chang Wook agar tidak lagi bersimpuh di lantai seperti itu.

Sementara Shin Hye hanya terdiam dengan air matanya yang tidak hentinya mengalir. Ia membiarkan tarikan-tarikan kecil Minhyuk di lengannya.

"Maaf--"

"Aniyo. Chang Wook Ahjussi. Apa yang kau lakukan?! Berdirilah, jangan seperti ini. Untuk siapa kau bersujud seperti itu."

"Ommaa..."

Lagi. Minhyuk menatap Omma-nya yang masih berdiri di sampingnya. Tidak ada gerakan apa pun ia hanya diam dengan air mata yang terus mengalir.

"Maaf.. Appa datang terlambat."

"Maaf.. Appa tidak ada di sisi Minhyuk selama ini."

"Maaf.. karena Appa, Minhyuk tidak mendapatkan kebahagiaan yang seharusnya."

When Love Passes | [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang