Lembar 18

693 112 19
                                    

    "Kim Taehyung!!!"

    Suara berat dan besar menggema di langit gelap yang membentang di atas Istana Gyeongbok, seketika membuat bulu kuduk Changkyun meremang. Dia segera mengarahkan pandangannya ke atas, mencoba menemukan sosok yang baru saja memanggil Taehyung dengan kemarahan hingga perhatiannya teralihkan ketika Taehyung menarik tangannya.

    Tak memiliki niatan untuk memberontak, Changkyun hanya bisa mengikuti kemana Taehyung akan membawanya. Hingga keduanya kembali ke depan Istana Gyeongbok, tepatnya di tengah halaman yang sangat luas.

    Changkyun memegang lengan Taehyung dan sedikit merapat ketika merasa aura negatif yang benar-benar tak bersahabat di sana, di lihatnya wajah Taehyung yang tetap tenang dengan pandangan yang terarah pada Gwanghwamun.

    "Lim Changkyun." panggilan dengan suara yang masih tenang namun terdengar lebih serius, membuat Changkyun mengangkat wajahnya.

    "Apapun yang terjadi, jangan pernah lari dari sini."

    Meski ragu, Changkyun tetap mengangguk dengan gerakan pelan. Entah apa yang akan terjadi setelahnya, yang jelas saat ini dia benar-benar merasa bahwa ada bahaya besar yang akan menghampiri mereka.

    Angin kencang tiba-tiba muncul dari arah Gwanghwamun dan menerpa mereka untuk sepersekian detik hingga terlihat sosok yang tampak asing di mata Changkyun. Di mana terlihat sosok seorang pria yang mengenakan pakaian perang yang di gunakan pada era Kerajaan.

    Sosok bertubuh besar dan tegap itu melangkah ke arah mereka dan hal yang membuat Changkyun heran adalah ketenangan yang tetap terlihat di wajah Taehyung, bahkan pemuda itu tengah tersenyum saat ini.

    "Panglima Yi Sun Shin." cetus Taehyung.

    "Siapa itu?"

    "Tokoh Pahlawan yang di segani oleh rakyat Korea, dia sangat terkenal di era Dinasti Joseon."

    "Dia hantu, kan?"

    Taehyung menjatuhkan pandangannya pada Changkyun dan memberikan senyuman hangat kepada pemuda tersebut. "Sama seperti Raja Sejong, orang-orang juga membuatkan patungnya di sekitar sini."

    "Kita pulang saja..." rengek Changkyun, merasa belum siap menghadapi kehidupan nyatanya yang berjalan seperti fantasi.

    "Akhirnya kau menampakkan dirimu juga... Akan ku akhiri kau malam ini juga." murka Panglima Sun Shin yang hampir memutus jarak di antara ketiganya.

    Changkyun menahan napasnya ketika melihat sang Panglima menarik pedangnya dan menghampiri mereka. Kedua kelopak mata Changkyun menutup sembari memeluk lengan Taehyung ketika Panglima Sun Shin menebaskan pedangnya ke arah mereka. Namun saat itu pula Taehyung mengangkat tombak es di tangan kirinya untuk menghentikan serangan Panglima Sun Shin hingga terciptalah suara benturan yang menggema di langit.

    Perlahan Changkyun memberanikan diri membuka matanya dan mengangkatnya pandangannya. Tampak tercengang ketika pedang sang Panglima berbenturan dengan tombak es milik Taehyung, namun anehnya tombak es milik Taehyung tidak retak sama sekali.

    "Tetap di sini!" ucap Taehyung terkesan buru-buru sebelum ia melepaskan genggamannya pada tangan Changkyun bersamaan saat ia menepis pedang Panglima Sun Shin dan menghadiahi sang Panglima sebuah tendangan di perut yang membuatnya mundur beberapa langkah.

    Taehyung melangkahkan kakinya menjauhi Changkyun yang mematung di tempatnya. Pemuda itu berpikir bahwa dia tengah berada dalam sebuah video game.

    Taehyung menghampiri Panglima Sun Shin dan kembali beradu senjata masing-masing, dan dari apa yang terlihat saat ini, tampak keduanya seperti musuh bebuyutan yang kembali di pertemukan dalam waktu yang lama.

GHOST IN THE WIND [Guardians Of The Lost Child]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang