Lembar 44

106 12 0
                                    

Kang Hana memasuki sebuah ruangan di mana sudah ada empat orang yang menunggunya. Tiga menteri dan seorang Hwarang yang berdiri di dekat pintu. Semua orang serempak berdiri ketika Kang Hana datang. Sang Putri lantas segera menempati kursi kosong yang sudah disediakan untuk dirinya.

"Duduklah," ujar Kang Hana. Aura penguasa wanita arogan itu tak perlu ditanyakan lagi. Semua orang yang melihatnya akan tahu bahwa dia berkuasa di tempatnya berdiri saat ini.

"Katakan apa yang ingin kalian bicarakan."

"Ini tentang Hwarang Kim Taehyung, Tuan Putri."

"Hwarang Kim Taehyung?" Sebelah alis Kang Hana terangkat. "Katakan."

"Selama perebutan perbatasan, semua orang sudah mengetahui seperti apa Hwarang Kim Taehyung. Tentunya akan sangat menguntungkan bagi Silla jika dia berada di pihak kita."

"Lalu?"

"Tapi masalahnya kita tidak tahu sampai kapan dia akan tetap memihak pada Silla."

Kang Hana tersenyum tipis. "Maksudmu dia akan memulai pengkhianatan?"

"Itu bisa saja terjadi, Tuan Putri." Salah seorang turut menyahut.

"Sebelum itu terjadi, kita harus memastikan bahwa Hwarang Kim Taehyung akan terus berada di pihak Silla."

Kang Hana merasa tertarik dengan topik yang pilih malam itu. Sudah lama juga ia tertarik dengan si Hwarang iblis itu.

"Lalu? Apa yang akan kalian lakukan untuk memastikan bahwa Hwarang Kim Taehyung tetap berada di pihak Silla? Bagaimana caranya?"

Ketiga menteri itu saling bertukar pandang dan memberikan anggukan singkat sebagai persetujuan untuk salah satu dari mereka berbicara.

"Sebuah pernikahan."

"Sebuah pernikahan?" Sebelah alis Kang Hana kembali terangkat.

"Sebuah pernikahan yang akan mengikat Hwarang Kim Taehyung dengan Silla."

"Bayangkan jika Hwarang Kim Taehyung tetap berada di pihak kita, Tuan Putri. Silla akan menjadi yang terkuat di antara yang lain. Mereka yang menginjak-injak tanah Silla akan berlutut."

"Maksud kalian, kalian ingin agar aku menikahi Hwarang Kim Taehyung."

Semua orang diam. Tapi Kang Hana tiba-tiba tertawa. "Kalian ingin menjadikan Hwarang Kim Taehyung sebagai Raja Silla?"

"Mungkin bukan benar-benar seorang Raja. Kita hanya perlu membuat Hwarang Kim Taehyung tetap berada di pihak kita."

"Lalu? Apa yang akan kalian lakukan jika Hwarang Kim Taehyung menolak pernikahan itu?"

Ketiga menteri itu kembali saling bertukar pandang, tampak tak ada yang memiliki jawaban.

"Maka dia harus mati sebagai pengkhianat," celetuk Kang Hana yang berhasil membuat ketiga menteri itu terkejut.

Kang Hana kembali berbicara. "Aku mendengar bahwa Hwarang Kim Taehyung tidak bisa mati. Bukankah itu hanya omong kosong? Jika aku mengusulkan pernikahan, aku mempertaruhkan harga diriku sebagai Putri Silla. Jika Hwarang Kim Taehyung menolak lamaranku, itu sama saja dia sudah menginjak-injak harga diriku. Lalu setelahnya dia akan mati sebagai pengkhianat. Kalian yakin bisa menangani ini dengan baik?"

"Itu lebih baik dibandingkan dengan Hwarang Kim Taehyung memihak kubu lain. Silla membutuhkan Raja yang tak terkalahkan untuk membuat semua orang tunduk terhadap Silla."

"Kalau begitu kalian yang akan bertanggungjawab jika sampai orang itu menolak lamaranku."

Kang Hana tersenyum, seulas senyum yang entah menggambarkan perasaan apa. Malam terus berjalan. Ketiga menteri itu telah kembali ke rumah masing-masing, tapi tidak dengan satu Hwarang yang tetap bersama Kang Hana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GHOST IN THE WIND [Guardians Of The Lost Child]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang