Malam yang semakin larut, sedikit udara dingin yang di tinggalakan oleh musim dingin perlahan merayap mendekat. Membuat para pejalan kaki terlihat begitu enggan untuk melepaskan pakaian tebal dari tubuh mereka.
Malam itu menjadi kali pertama bagi Changkyun meninggalkan tempat tinggal barunya. Berada di dalam mobil yang sama dengan Taehyung dan juga Junhee, pemuda itu melihat bagaimana kota Seoul yang sebenarnya. Meski di malam hari pun, semua tampak begitu ramai.
Dia tak henti-hentinya melihat ke luar jendela, sedangkan Taehyung yang duduk di sampingnya masih tampak begitu tenang dengan pandangan yang hanya menatap lurus ke depan.
Tak ada pembicaraan khusus yang terjadi di antara mereka, di saat Changkyun sibuk menikmati jalanan malam Seoul saat itu. Namun tiba-tiba dia mundur dan hampir memekik ketika sesuatu tiba-tiba menabrak kaca jendela di sampingnya, bahkan saking terkejutnya dia hampir saja jatuh jika tidak ada Taehyung yang dengan cepat menahan punggungnya.
"Kau baik-baik saja?"
"Itu tadi, apa?" gumam Changkyun, masih terlihat terguncang karna samar-samar dia bisa melihat wajah yang begitu mengerikan menabrak kaca jendela di sampingnya.
Perhatian ketiganya kemudian dengan cepat teralihkan ketika tiba-tiba sesuatu jatuh pada bagian atas mobil dengan sangat keras, dan Changkyun mengerti perasaan apa yang saat ini mengganggunya. Hollow.
Changkyun terlihat khawatir ketika ia mendengar suara langkah kaki di atas mobil, dan mustahil jika itu manusia. Mengingat bahwa mobil mereka tengah melaju di tengah keramaian.
Changkyun perlahan merapatkan diri pada Taehyung, mencoba mencari tempat yang paling aman baginya.
Dia bergumam, "Hyeong."
Saat itu, senyum Taehyung terlihat di waktu yang tidak tepat. Dia pun menjatuhkan pandangannya pada Junhee yang masih mengemudi dengan tenang.
"Jun."
"Ye, Tuanku."
"Sampaikan pesanku kepada mereka semua!"
"Ye, Tuanku."
Junhee menghilang! Ya, dia menghilang. Meninggalkan kemudinya begitu saja dan sontak membuat mata Changkyun membulat sempurna.
"H-hyeong... Mobilnya... Kenapa di tinggal begitu saja?" panik Changkyun setengah memekik dengan suara beratnya, namun yang di lakukan Taehyung hanya tersenyum lebar seakan tak peduli jika mobil yang mereka tumpangi akan menabrak sesuatu.
"Hyeong kenapa masih diam saja? Mobilnya akan menabrak."
"Junhee akan segera kembali."
"Dan kita akan celaka sebelum itu." ralat Changkyun dengan nada bicara yang terlalu bersemangat.
"Kalau begitu, kau saja yang ke sana!"
Changkyun menghembuskan napas kesalnya, tampak sorot matanya yang begitu berapi-api. Bagaimana bisa Taehyung membiarkan mobil yang mereka tumpangi berjalan sendiri tanpa supir, namun Changkyun menyadari keanehan di sana. Meski tidak ada yang mengemudikan mobil tersebut, kenapa mobil itu bergerak dengan normal dan bahkan sempat menyalip beberapa mobil.
"Apa yang kau pikirkan?" tegur Taehyung ketika Changkyun tiba-tiba terdiam.
"Mobil apa ini?"
Sebelah alis Taehyung sekilas terangkat, "mobil sungguhan, kau kira ini mobil siluman?"
"Jangan membuatku tertawa."

KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST IN THE WIND [Guardians Of The Lost Child]
De TodoLim Changkyun, pemuda 18 tahun yang memiliki kelebihan untuk bisa melihat Roh yang telah keluar dari raga manusia. Sebuah kelebihan yang semakin hari semakin mempersulit hidupnya, hingga semua berakhir dengan teror yang terus ia dapatkan dari Roh ya...