10

5.6K 384 48
                                    

Tay meremat ponselnya gusar dan sesekali melirik pada orang didepannya dengan ragu. Hari ini adalah dua minggu setelah dia berbicara dengan Kay, dan Tay sudah menemukan jawaban akan pertanyaan hatinya jadi tadi pagi Tay menghubungi Kay dan meminta bertemu dengan New di apartemen Newwiee yang lama.

sejak 30 menit yang lalu sejak New datang dan duduk dihadapannya dia tidak bisa mengatakan apa-apa, Tay sangan merindukan sosok didepannya sehingga dia tidak dapat menemukan kata pembuka yang tepat.

Tay dapat melihat bahwa berat badan New menurun, pipi yang biasanya seperti bakpao sekarang hanya tulang walau pun begitu sama sekali tidak mengurangi pesona seorang New..

"ehem"
suara batuk New menyadarkan Tay.

" oh New, ini makanlah aku membelinya di tempat langgananmu"
Tay menyodorkan sekotak kue cokelat kesukaan New.

" hmm apa kau bawa makanan lain?"
jawab New sambil melirik pada dua kardus makanan dimeja.

" hmm iya,ini aku membeli ayam goreng dan nasi"
Tay mengajak bertemu pada jam sebelum makan siang jadi Tay memperkirakan bahwa mereka akan makan siang di apartemen New. Tay tadi sebelum tiba dia mampir membeli makanan kesukaan New yaitu kue coklat dan ayam goreng menu simpel untuk makan siang mereka.

" baiklah aku akan kedapur untuk cuci tangan ku dulu"

New berdiri berjalan menuju dapur yang di ikuti oleh Tay.

Tay sangat terkejut saat kembali setelah cuci tangan dia melihat New membuka Kardus makan yang berisi ayam goreng dan menyingkirkan kue cokelat kesisi yang lain.

" kau tidak makan cokelatnya dulu?"
Tanya Tay cukup heran.

" aku akan makan makanan utama dulu"

" aku tidak keberatan New jika kau ingin makan makanan pembuka terlebih dahulu"

" tidak aku sudah tidak menyukai makanan pembuka sekarang"
jawab New sambil tersenyum tipis.

" apa kau sedang diet?"

" bisa dibilang begitu"

Tay duduk didepan New yang memakan makanannya dengan lahap seperti orang yang benar- benar tidak makan berhari-hari
.
.
.
New sedang menikmati makannya tanpa menatap Tay, sungguh New merasa lapar saat ini dia bahkan lupa kapan terakhir kali dia makan, entah itu pagi kemarin atau siang New benar -benar tidak ingat dia sangat sibuk menata ulang hidupnya terlebih dia harus memcari uang setelah uangnya habis untuk ganti rugi.

tiba-tiba ada sepotong dada ayam yang diletakkan di depannya.
New mengangkat wajahnya dan melihat Tay sang pelaku pemberi ayam kepadanya. New segera mengembalikan ayam yang diberikan Tay.

" makanlah Tay"

" tidak New, kau terlihat masih lapar aku akan pesankan lagi untuk kita berdua"

" tidak Tay ini cukup, jadi makanlah kau juga terlihat kurus"

mendengar ucapan New, Tay segera mulai memakan makannya.
.
.
.
setelah makan Tay dan New duduk berdampingan di sofa hitam milik New. sofa ini sebenarnya penuh kenangan bagi mereka berdua.

" maaf kan aku"
Tay mulai membuka percakapan.

" tidak ada yang perlu dimaafkan Tay"
jawab New terdengar sangat tulus
" tidak New aku bersalah dalam hal ini, tidak seharusnya aku memperlakukanmu seperti itu"

Tay menghadap New dan menatap mata New.

" tidak Tay aku tidak pernah mengagap perlakuanmu sebagai kesalahan, dan dengan ini semua aku belajar untuk memperbaiki diri Tay"

it's okeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang