To love and Forgive

2.1K 290 4
                                    

Rafka sudah menghubungi nomor ponsel Raifa sejak siang tadi. Namun tidak aktif. Ia bahkan seperti orang kurang waras, dua kali kembali ke rumah yang dibelinya satu bulan lalu sebagai hadiah pernikahan untuk istrinya.

Hasilnya nihil... Rumahnya masih sepi dan tidak ada tanda-tanda istrinya sudah datang. Hanya ada Pak Surya, security di pos depan rumah, Bik Sani yang membantu pekerjaan rumah dan Pak Burhan, suami Bibik yang bertugas menata taman dan kolam renang.

Siang tadi ia menegaskan pada Keira, bahwa ia telah menikah dan meminta gadis itu untuk tidak masuk dalam kehidupannya lagi.

"Raf, kamu kelihatan tidak bahagia bersama dia. Lagipula, apa sih yang kamu lihat dari dia. Cantik nggak, seksi juga apalagi. Aku yakin pernikahan kalian hanya bertahan selama satu tahun. Aku akan menunggu saat itu tiba dan memastikan hanya aku yang akan jadi istri kamu setelahnya."

Sejak dulu memang Keira terobsesi padanya. Saat Kevin mengenalkan salah seorang temannya yang berprofesi sebagai model mancanegara di twentyfive pub and cafe. Keira dengan terang-terangan mengungkapkan kalau dia kagum dan menyukai Rafka dari pandangan pertama.

"Aku mencintai Raifa, istriku. Dialah yang kutunggu selama tujuh tahun ini. Tuhan Maha Baik mengijinkanku menemukannya kembali.

Aku memiliki keyakinan kuat, jika seluruh orang berkonspirasi jahat terhadapku tetapi Allah tidak berkehendak, maka itu tidak akan terjadi."

Keira terdiam. Apa yang dimaksud orang jahat oleh Rafka itu adalah dirinya.

"Kamu masih muda Kei. Pergunakan hidupmu untuk hal-hal baik maka aku yakin kelak kamu akan bertemu dengan laki-laki yang baik pula. Seperti halnya aku dan Raifa. Dia adalah hal terbaik yang dihadiahkan Tuhan padaku, di saat aku memutuskan untuk berubah menjadi lebih baik lagi."

Wajah Keira berubah masam. Dia tidak suka laki-laki yang membahas hubungan percintaan yang dikaitkan dengan agama. Dia tahu selama ini dia tidak pernah dekat dengan Tuhan, bahkan sholat pun sering ia tinggalkan. Melihat sosok istri Rafka dengan hijabnya, membuatnya semakin merasa kalah.

Apakah itu alasan Rafka memilihnya. Karena perempuan itu masih suci dan menutup bagian tubuh hanya untuk suaminya. Keira terdiam dan kemudian memilih untuk pergi meninggalkan Rafka.

Entah rasa sayang dan rindu pada lelaki itu mendadak meluruh mendengar kata-kata yang begitu menghujam di hatinya. Rafkanya terlalu berubah menjadi sosok orang lain yang tidak dikenalnya. Keira tidak suka itu...

Rafka masih terdiam di mobil sambil berdo'a semoga ada petunjuk mengenai keberadaan istrinya. Di saat dirinya hampir putus asa, dering telepon terdengar dari ponselnya.

"Assalaamu'alaikum. Pak Rafka, maaf mengganggu. Ini Desi. Maaf Pak, hp saya tadi mati. Belum ijin sama Bapak. Raifa tadi siang ikut temani saya jalan-jalan ke kebun binatang sama Kayla. Karena lelah, dia ketiduran di rumah."

Rafka bernapas lega. Setidaknya hatinya tenang karena Raifa masih berada di dekatnya. Ia percaya, meskipun istrinya sedang ngambek, tapi itu tidak akan lama.

Lelaki itu segera menyalakan mesin Ferrari F12 Berlinetta berwarna merah marun, menuju rumah Desi.
Jalanan cukup lengang sehingga Rafka bisa leluasa menambah kecepatan untuk sampai ke tujuan.

Sampai di teras depan rumah Desi, ia dikejutkan dengan sosok laki-laki yang duduk tidak jauh dari perempuan itu.

Berry... Ngapain mantan suami Desi itu datang. Begitu melihat Rafka turun dari mobil, lelaki itu pun bersiap pergi.

"Seperti janji aku. Rafka datang menjemput istrinya, aku pulang. Ingat janji kamu hari ini sama aku."

Tanpa menyapa Rafka, Berry pergi dan masuk ke dalam mobil mewah Bugatti Veyron biru muda.

CONNECTED TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang