Get to know you

1.8K 283 4
                                    

*Empire Tower 15 Floor*

Langit tampak mendung, terlihat dari  meeting room lantai 15. Tidak berapa lama tampak titik-titik hujan turun dan muncul embun dari luar kaca gedung.

Devan berulangkali melirik Bos Rafka, saat Hugo, manager Marketing sedang mempresentasikan angka penjualan mobil mewah dan rencana launching showroom baru mereka di tiga kota besar di luar pulau Jawa.

Tumben Bosnya tampak tidak antusias di pertemuan ini. Si Bos tampak banyak melamun, memandang layar ponsel. Mungkinkah berharap seseorang ada yang meneleponnya.

Apa mungkin, si gadis beasiswa? Temannya Desi yang bernama Raifa? Ingatan Devan berumur panjang, untuk menghafalkan nama seseorang, bahkan orang baru sekalipun.

Devan tiba-tiba jadi teringat Desi. Sebelum lupa, dia mengirimkan pesan ke Bunda Kayla. Ia hendak menagih janji untuk pergi jalan-jalan ke kebun binatang, dengan Kayla. Atas "jerih payah"nya menggolkan Raifa masuk sebagai kandidat beasiswa.

Meski ia tahu, pada kenyataannya bukan ia orang yang berjasa. Lelaki itu tersenyum melihat Desi sudah membaca, hanya beberapa menit setelah pesannya masuk. Tetapi perempuan itu tidak langsung membalas.

Dari Berliana, karyawati di bagian resepsionis, ia mendapat info beberapa hari lalu, seorang laki-laki menemui Desi. Tanpa ia minta, Berlian mencuri gambar lelaki itu dari ponsel dan mengirim padanya. Meski ia tahu, gadis itu sengaja bersikap baik agar dia dipromosikan untuk menjadi staf di departemen SDM. Matanya menatap nanar pada sosok lelaki jangkung yang terlihat berusaha merangkul Desi.

Itu Berry, pengusaha kaya yang pernah menjadi mitra perusahaan mereka. Devan tahu lelaki itu adalah mantan suami Desi. Apa maksud kedatangan lelaki itu dan seolah mendekati Desi kembali? Jangan bilang lelaki itu menyesal menceraikan Desi dan berniat rujuk. Ia tidak akan membiarkan Desi jatuh lagi dalam perangkap Berry.

"Apa aku boleh mengajak Raifa?"

Devan mengembangkan senyum, sesaat setelah membaca balasan pesan dari wanita yang disayanginya.

"Boleh. Ajak saja. Aku juga ingin mengenal dia lebih baik lagi. Kemarin kami hanya bertemu sebentar untuk tanda tangan MOU beasiswa."

Desi mengetik pesan.

"Kayla pasti senang kalau Raifa juga ikut. Terimakasih Pak."

Suara tepuk tangan bergemuruh mengakhiri presentasi Reynold,  menyambung presentasi dari Hugo.

Reynold adalah Manager Marketing dari perusahaan Kimberly Jewelry yang akan bermitra dengan perusahaan mereka. Untuk setiap pembelian satu unit mobil mewah, akan mendapatkan bonus perhiasan yang  bisa memanjakan mata pembelinya.

"Oke, pertemuan hari ini akan kami pertimbangkan dalam rapat perusahaan akhir bulan ini. Terimakasih atas waktu Bapak dan Ibu siang hari ini."

Rafka mengakhiri pertemuan dan menjabat erat Reynold. Tidak lama lelaki itu pergi dan Devan menjajari langkahnya.

"Pak, saya butuh bantuan Bapak."

"Untuk apa Dev?"

"Hari Sabtu pekan ini, Bapak ada acara nggak?"

Rafka ingat ia berencana menghabiskan waktu setengah hari untuk olahraga bersama Kevin yang sedang pusing dengan rencana pernikahannya.

"Sepertinya saya ada acara, Dev. Ada apa?"

"Ooh, ya sudah Pak. Tadinya saya mau ajak Bapak temani saya jalan-jalan. Saya mau ajak Desi dan Kayla ke kebun binatang. Bapak tahu sendiri, Desi nggak akan mau kalau hanya kami bertiga."

CONNECTED TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang