Our Day

1.8K 302 17
                                    

*Raifa home*

Dua minggu ini Rumi sengaja cuti kuliah untuk pulang dari Bandung ke rumah tercinta di daerah perbatasan Jakarta-Depok.

Dia pura-pura marah pada Raifa yang selama ini tidak pernah menceritakan kedekatannya dengan seorang laki-laki. Tiba-tiba Raifa meneleponnya untuk minta dibuatkan baju pengantin.

Rumi mendesain sendiri gaun pengantin untuk sahabatnya. Dia sampai menghabiskan bergelas-gelas kopi karena dikejar deadline. Tapi apapun itu, dia bahagia bisa menjadi bagian penting dari pernikahan Raifa.

Rumah berlantai dua yang baru dicat ulang itu, semakin tampak asri dengan dekorasi taman yang mulai ditata. Besok rencananya Raifa dan calon suaminya akan melaksanakan akad nikah secara sederhana. Kemudian dilanjutkan resepsi pernikahan di Gold Kingdom Hotel.

"Assalaamu'alaikum Tante..."

Rumi yang baru turun dari mobil, menghampiri Tante Wilma yang masih sibuk memberi arahan ke wedding organizer yang sedang mengatur alur keluar masuk tamu besok pagi.

"Wa'alaikumsalam. Rumi... Apa kabar Sayang? Raifa sudah nunggu di kamar. Kamu makin cantik aja ya."

Rumi mencium punggung tangan Tante Wilma.

"Tante bisa aja. Alhamdulillah kabar Rumi, baik Tan. Tante dan Om gimana kabarnya? Kapan-kapan kita kerjasama bisnis baju ya Tan."

Tante Wilma tersenyum.

"Alhamdulillah kami sehat. Untuk bisnis pakaian, Tante masih pemain baru. Belum secanggih kamu. Nanti Tante obrolin sama Om dulu ya.

Maafin Raifa, jadi merepotkan kamu pesan baju pengantin dadakan. Ini memang baru banget lamarannya."

Keduanya kemudian duduk di kursi kayu di teras depan.

"Tante, ceritain dong kok bisa Raifa yang nikah. Bukannya kemarin Ifa sempat cerita, yang mau nikah itu adiknya."

"Ceritanya panjang Sayang. Jadi ternyata Raifa dan suaminya sudah lama kenal. Mereka dulu pernah tetanggaan, tapi tujuh tahun lalu calon suaminya pindah ke Amerika. Baru setelah selesai kuliah, kembali ke Indonesia.

Namanya Rafka. Ia salah satu pemilik perusahaan kelapa sawit terbesar seAsia Tenggara. Bumi Karsa Pratama."

Rumi mengangguk sambil terus berpikir.

"Tunggu dulu Tan. Itu bukannya perusahaan yang memberikan Ifa beasiswa ya? Aku yang kasih info ke Ifa, supaya dia masukkin berkas kesana. Ya ampun, berarti secara nggak langsung aku ikut berperan mempertemukan mereka kembali. Yeaaay...."

Rumi bersorak kegirangan. Dia sudah tidak shabar bertemu dan menggoda sahabatnya. Dia kemudian mengambil gaun pengantin di dalam mobil dan membawanya masuk.

Sampai di depan kamar, Rumi mengetuk pintu pelan. Raifa  membukanya dan berdua mereka berpelukan hangat.

"Surprise... your wedding dress..."

Raifa menatap takjub dengan gaun pengantin berwarna putih yang menjuntai ke bawah dengan taburan payet gold bermotif bunga di bagian belakang gaun. Bagian depannya dibiarkan berwarna putih gading elegan. Rumi juga membuatkan untuknya hijab dan mahkota yang tampak serasi dengan gaun cantik itu.

"Subhanallah... Bagus banget Rumi... you're the best friend I ever had."

"Iye... Best friend tapi tahu paling terakhir kalau sahabatnya mau nikah."

Raifa mencubit lembut pipi Rumi. Keduanya berbaring di atas tempat tidur.

"Maaf ya, jangan ngambek dong Sayang. Aku juga dilamarnya baru satu bulan lalu."

CONNECTED TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang