7

25.5K 1K 5
                                    

"ada apa kalian ngumpulin kita disini?" tanya frans kepada sigit dan bella.

"maaf sebelumnya, aku mau ngasih tau kalian kalo aku sama bang sigit mau pisah" ucap bella tanpa basa-basi.

orang tua mereka terkejut mendengarnya.

"kenapa?" tanya fani.

bella tak menjawab, dirinya hanya menunjukkan tangan kirinya kepada kedua orang tuanya dan orang tua sigit.

"apa itu?" tanya sonya.

"cincin tunangan" jawab bella.

"apa maksud kamu?" tanya fani.

"reno ngelamar aku mah" jawab bella.

"APA" ucap fani sedikit keras.

"tapi sekarang kamu udah punya suami bel" ucap pradana.

"aku tau pah, tapi aku ga cinta bang sigit'' ucap bella pelan.

"aku juga ga cinta sama bella" sahut sigit.

"jadi kita bisa pisah kan" ucap bella.

"tapi ga seharusnya kalian kaya gitu, cobalah buat terima satu sama lain" ucap sonya.

"maaf bun" ucap bella pelan.

"kita mau bahagia sama pasangan kita masing-masing bun, kita ga mau nyakitin mereka" tambah sigit.

"ya udah kalo kalian mau nya begitu" ucap frans.

"tapi yah" protes sonya tidak terima.

"kita ga bisa maksain kehendak, mereka udah gede, udah bisa nentuin kebahagiaan sendiri, mereka bisa nikah itu kan karna kakak nya." ucap frans.

"makasih yah" ucap bella.

"sama-sama, semoga kamu bahagia sama pilihan kamu" harap frans kepada menantunya itu.

"aminn, sekali lagi makasih yah" ucap bella.

tiba-tiba sonya dan fani bangkit dari tempat duduk dan melangkah pergi, bella ingin mengejarnya tetapi sigit menahan tangan nya.

"biarin mereka sendiri dulu" ucap sigit.

bella pun kembali duduk di soffa.

"pulang yuk" ajak sigit.

"ya udah yuk" ucap bella.

"kita pamit yah, pah" ucap sigit.

"iya hati-hati" ucap frans.

"kapan kalian ngurus perpisahan?" tanya pradana.

"secepetnya" jawab bella.

"tapi kita belum tau tepatnya kapan" tambah sigit.

"ya udah" ucap pradana.

sigit dan bella bangkit dari soffa dan mencium punggung tangan 2 pria paruh baya itu.

"assalamu'alaikum" ucap sigit.

"walaikum'salam" balas frans dan pradana serempak, kemudian sigit dan bella pergi dari rumah frans.

"bang" panggil bella ketika mereka sudah berada di dalam mobil.

"iya" sahut sigit.

"mama sama bunda marah" ucap bella.

"itu resiko kita'' balas sigit.

"iya sih, hm apa yang harus kita siapin buat ke pengadilan nanti?" tanya bella.

"mungkin data diri sama surat nikah" jawab sigit.

"itu doang?" tanya bella lagi.

"ga tau nanti tanya aja" jawab sigit.

penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang