31

25.9K 958 11
                                    

"mual nya nyiksa banget ya dek?" tanya arin yang melihat bella baru saja kembali dari kamar mandi, wajah bella juga terlihat pucat.

"aku nikmatin proses nya kak" jawab bella pelan, ia duduk di kursi meja makan, sedangkan arin sedang sibuk memasak.

"sebahagia itu kah jadi calon ibu?" tanya arin tanpa menghentikan kegiatan masaknya.

"iya, bahagia banget, kakak sama bang satria cepet nikah deh, biar tau rasanya" balas bella, dirinya mencoba menggoda sang kakak.

"belum waktunya" ucap arin.

"kapan waktu yang tepat itu dateng?" tanya bella.

"saat aku sama mas satria udah mengapai mimpi masing-masing" jawab arin.

"kalo gitu kalian ga akan nikah" ucap bella.

"kenapa?" tanya arin, dirinya langsung menghentikan kegiatan nya dan menatap bella.

"manusia ga akan pernah puas ngejar duniawi dan juga ga akan pernah ada ujungnya" jawab bella.

"aku takut jadi istri yang lalai kalo nikah dalam waktu dekat ini" ucap arin, ia kembali melanjutkan masaknya.

"ketakutan itu harus di lawan, dan kalo kalian sama-sama niat mau nikah pasti bisa ngertiin dan ga bakal nuntut satu sama lain, intinya mimpi bukan alasan buat nunda pernikahan" ucap bella.

"aku takut kesibukan akan memicu keributan di rumah tanggaku nanti" balas arin.

"ribut itu wajar, yang penting keributan itu di selesaiin pake kepala dingin" ucap bella.

arin telah selesai memasak, ia menaruh lauk masakan nya di meja makan, setelah itu arin duduk di sisi kiri bella.

"apa kamu pernah berantem sama suami kamu?" tanya arin mengganti topik pembicaraan.

"gak" jawab bella.

"are you sure?" tanya arin lagi.

"kisah aku sama kakak itu beda" jawab bella.

"jadi kamu belum cinta sama adik iparku?" tanya arin lagi dan lagi.

"kita lagi ga bahas aku kak, jangan ganti topik pembicaraan" ucap bella.

"terus kehamilan kamu ini apa kalo bukan cinta?" tanya arin.

"kak please, kita lagi ga bahas aku" ucap bella serius.

arin menarik napas dalam dan menghembuskan nya kasar.

"aku kira rasa bersalahku berhenti sampe disini, teryata gak" ucap arin.

"maksud kakak?" tanya bella tidak mengerti.

"kalo kalian ga saling cinta kenapa milih bertahan?" tanya arin tidak habis pikir.

bella menghembuskan napas pelan.

"aku membutuhkan nya" jawab bella jujur.

"maksudnya?" tanya arin lagi.

"kalo ga ada bang sigit aku ngerasa sendiri juga ga tenang, tapi kalo ada suamiku itu, aku ngerasa aman dan hidupku bakal baik-baik aja'' jawab bella.

"itu artinya kamu udah cinta sama suami kamu" balas arin.

"aku masih terbayang-bayang masa lalu kak" ucap bella.

"bukan nya kamu udah ngelupain reno" ucap arin.

"belum berhasil" balas bella.

"astagfiruallah bella, kamu ga boleh kaya gitu, suami kamu kurang apa sih?" tanya arin, ia gemas dengan kelabilan perasaan adiknya ini.

penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang