2

43.2K 1.4K 26
                                    

"bel, kakak kamu mana?" tanya sang mama.

"kayanya di kamar, bentar aku panggil dulu" jawab bella, kemudian ia pergi ke kamar sang kakak.

"kak" panggil bella seraya mengetuk pintu kamar arin, namun tak ada jawaban.

bella pun membuka pintu kamar tersebut yang ternyata tidak di kunci, dirinya melangkah masuk ke dalam kamar sembari terus memanggil sang kakak namun tak ada sahutan, bella berjalan ke arah kamar mandi namun kamar mandi itu kosong, lalu bella melangkah ke arah balkon dan di situ juga tidak ada siapa pun, bella binggung kemana perginya arin, tidak mungkin kakaknya itu keluar rumah karena dia sedang di pingit.

harusnya hari ini arin dan satria pergi ke butik untuk mencoba gaun pengantin nya, tetapi calon pengantin itu tak ada di kamar, bella keluar dari kamar arin dengan langkah cepat, ia menghampiri sang ibunda yang berada di ruang keluarga.

"mah" panggil bella kepada sang ibu.

"arin mana?" tanya fani, sang ibunda.

"kak arin ga ada di kamar" jawab bella.

"coba kamu cari di dapur atau di taman belakang" ucap wanita yang melahirkan bella dan arin itu.

bella mengangguk dan mencari arin di penjuru rumah, hingga bertanya kepada asisten rumah tangga nya, namun arin tak di temukan keberadaan nya.

bella mulai sedikit panik, dirinya takut terjadi sesuatu kepada arin, bella kembali menghampiri fani.

"kak arin ga ada mah, padahal udah aku cari di semua sisi rumah" ucap bella.

"lohh terus dimana?" tanya fani, dirinya juga menjadi sedikit panik.

"aku juga ga tau" jawab bella pelan.

fani mengambil ponsel di tas kemudian menghubungi arin, tetapi nomor putri sulungnya itu tidak aktif.

"nomor telepon arin ga aktif bel" ucap fani.

"lohh kenapa?" tanya bella, ia mengambil ponsel di sakunya kemudian mencoba menghubungi arin dan benar, nomor telepon kakaknya itu tidak aktif.

"kemana perginya kakak kamu bella?" tanya fani.

"ga tau mah, kak arin ga bilang apa-apa sama aku" jawab bella.

"kita tunggu sampe sore" ucap fani.

"iya mah" balas bella.

"kamu jangan kemana-mana dulu" ucap fani.

"ok mah" balas bella patuh, bella berjalan ke kamar sang kakak, dirinya memilih menunggu arin di kamar.

6 jam telah berlalu namun arin belum terlihat juga, bella lelah terus-menerus bermain PS, bella melihat jam di ponselnya, sudah hampir petang, bella berhenti bermain PS dan melangkah ke kamar mandi untuk mengambil wudhu, ia terbiasa meminjam mukena sang kakak jika dirinya sedang berada di kamar arin, bella terlalu malas untuk kembali ke kamarnya.

setelah menunaikan ibadah, bella keluar dari kamar arin dan berjalan ke ruang keluarga, sudah ada sang ayah yang baru saja duduk di soffa.

"kak arin belum pulang kah?" tanya bella kepada orang tuanya.

"belum, mamah udah coba telpon temen-temen nya tapi ga ada yang tau dimana arin" jawab fani.

"ga inget kah dia bahwa hari ini dia harus fitting baju pengantin" ucap pradana, ayahanda bella dan arin.

"entahlah pah" balas fani.

tiba-tiba ponsel pradana berdering, dan tertera nama frans, calon besan nya, pradana pun menjawab panggilan itu.

penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang