10

27.1K 1K 9
                                    

"rame juga" ucap sigit setelah dirinya masuk ke kedai kopi yang sudah di sewa untuk acara reuni.

"iya" balas nadia.

mereka melangkah ke salah satu meja kosong dan duduk disana.

"temen kamu udah ada yang dateng belum?" tanya sigit.

"belum kayanya, aku belum liat" jawab nadia, matanya menelusuri seluruh sisi kedai kopi dan ia tak menemukan teman-teman dekat SMP nya dulu.

"nadia" panggil suara asing di telinga nadia.

nadia menatap memilik suara itu.

"siapa ya?" tanya nadia.

"lo ga inget gw?" tanya gadis yang memakai daun berwarna biru muda itu.

"sorry" jawab nadia pelan.

"gw jihan" ucap gadis itu.

nadia terkejut.

"seriosly?" tanya nadia, dirinya bangkit dari kursi dan mendekati gadis yang bernama nadia tersebut.

"iya serius" jawab jihan.

"apa kabar lo?, lo berubah banget" ucap nadia lagi seraya memeluk jihan.

"alhamdulilah baik, iya dong kan nambah umur, lo sendiri?" tanya jihan balik.

"alhamdulilah baik juga" jawab nadia seraya menuntun jihan duduk.

"ini siapa?" tanya jihan saat melihat pria di dekat nadia.

"tunangan gw" jawab nadia bangga.

"kapan lo tunangan?" tanya jihan lagi, ia terkejut mendengar kabar itu.

"beberapa bulan yang lalu" jawab nadia.

"kenalin gw sigit" ucap sigit memperkenalkan diri tanpa menjabat tangan jihan.

"gw jihan, salam kenal" balas jihan.

"iya" ucap sigit.

"sendirian aja lo kesini?" tanya nadia.

"iya dong, gw kan jomblo bahagia" jawab jihan.

"iya deh terserah lo" balas nadia.

saat nadia dan jihan asik berbincang, tiba-tiba bola mata sigit menangkap sosok yang amat ia kenali memasuk kedai kopi bersama seorang pria dan beberapa orang di belakangnya.

"bella" ucap sigit dalam hati.

sigit melihat bella duduk bersama beberapa orang yang bersamanya tadi, sigit juga melihat bella sangat dekat dengan pria di sisinya.

sigit mengambil ponsel nya di saku jaket yang dirinya pakai lalu mengetik pesan untuk bella.

to my wife: kamu nengok ke ujung samping kanan kamu deh.

setelah mengirim pesan tersebut sigit menatap bella kembali, sigit melihat bella menatap ke arah nya dan sigit melihat raut wajah bella yang terkejut, tidak lama ponselnya bergetar, ia membuka pesan yang dirinya terima.

from my wife: abang kok bisa ada disini?.
to my wife: caffe ini tempat dimana nadia reunian.
from my wife: sama dong, kok bisa kebetulan ya.
to my wife: takdir kali.

bella tidak membalas pesan nya, sigit pun menatap sang istri yang berjarak beberapa meter darinya, sigit melihat bella sedang menatapnya seraya tersenyum.

tak lama tiba-tiba bella bangkit dari kursi dan pergi dari meja di ikuti teman-teman nya, mata sigit terus mengikuti langkah kaki sang istri, bella berhenti di depan bar kemudian gadis manis itu duduk di bar bersama teman-teman nya.

penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang