lima

2.2K 345 28
                                    

"Satu, dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Satu, dua..."

Naura menghitung barang-barang apa saja yang sudah dimasukkannya ke dalam keranjang belanja bulanan hari ini.

"Keripik tortila!" Naura mengembangkan senyumnya.

Ia dengan cepat berbalik arah dan kembali tersentak saat melihat Mark yang juga terkejut melihatnya. Gadis itu tersenyum sangat lebar dan senang, lalu menghampiri Mark yang beralih melengos dengan berbalik badan dan menjauhinya.

Mark tahu kalau Naura akan menyusul dan mengganggunya saat ini.

"Mark, tungguin!"

Mark memejamkan matanya pasrah. Namun tidak sekalipun memberhentikan langkah kakinya yang mendekati tempat khusus buah-buahan. Naura mengikuti Mark yang sedang fokus melihat-lihat buah sambil memegang keranjang.

"Lo suka semangka?" tanya Naura antusiasme saat melihat Mark mengambil satu piring styrofoam yang berisi sekitar lima potong buah semangka.

"Udah, pergi sana!" Tidak menjawab, Mark malah mengibas-ngibaskan tangannya, menyuruh Naura pergi dari hadapannya.

Naura memasang wajah muram. "Nggak. Gue juga mau beli buah." tukasnya kesal, mengambil asal satu buah semangka utuh dan satu sisir pisang. Pura-pura tapi.

Mark tidak bergeming lagi. Ia kemudian menjauhi rak buah-buahan. Rencananya ingin membeli minuman, lalu kembali ke dorm. Ia tidak membeli banyak. Hanya buah semangka yang sudah dipotong, susu, soda, dan soju untuk Lucas. Itu saja.

Naura yang sebelumnya pura-pura memilih buah, menoleh cepat ke arah Mark yang meninggalkannya, membuat Naura ikut menyusul sambil tersenyum lebar dan terkikik geli karena kejahilannya yang terus-menerus kepada lelaki itu.

Kadang canggung, kadang juga berani untuk menjahili Mark. Walau tawanya selalu dibalas dengan tatapan dingin Mark dan berakhir menggeleng-geleng kepala heran, bagi Naura itu sudah cukup menggemaskan. Apalagi saat Mark merespons jahilannya dengan ekspresi wajah yang kentara kesal.

"Mark, mau ke mana lagi?"

Teriakannya membuat Mark semakin mempercepat langkahnya. Beberapa orang yang mendengar menoleh ke arah mereka sambil tersenyum geli, membuat Mark semakin pusing saja. Gadis berkaos lengan pendek kebesaran itu membuatnya ingin membuang napas berkali-kali saja.

"Mau beli minuman? Sama, dong!" Naura menyengir lebar ke arah Mark yang sama sekali tidak menoleh ke arahnya. Gadis itu sedikit menutupi isi keranjangnya yang penuh, karena sejujurnya, dia sudah ke tempat minuman sebelumnya. Demi Mark, Naura rela gemuk karena membeli satu kotak susu pisang lagi.

Setelah mengambil satu kotak besar susu dan dua kaleng soda, Mark segera berjalan menuju kasir. Sudah tidak memperdulikan suara Naura yang memanggilnya sambil terkekeh-kekeh tidak jelas.

***

Naura menatap punggung tegap Mark yang berjalan cepat mendahuluinya, mulai berpikir keras. Lalu ia memukul pelan kepalanya. Ah, dia baru ingat. Naura seperti baru saja menyadari alasannya banyak tertawa ke arah Mark.

ᴍ ᴀ ʀ ᴋ ᴇ ᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang