wanita tangguh

197 13 0
                                    

Yujin terus mengeluarkan isi di dalam perutnya hingga tak ada lagi yang bisa ia keluarkan.

Yujin mengunci dirinya di dalam kamarnya.

Tak ingin semua merasa panik karena kondisinya.

Ia berjalan lunglai ke kasurnya dan meminum obatnya.

Membuka pesan singkat dari Rowoon.

Lalu merebahkan dirinya di kasur kesayangan nya ditemani boneka kesayangan.

.
.
.
.
.
.
.

Rowoon pov.

Gua pergi ke rumah Yujin hari ini.

Gua mau bikin surprise buat dia...

Karena gua berhasil masuk ke olimpiade dan gua pengen Yujin seneng tau gua masuk olimpiade berskala besar.

Baru gua masuk ke dalam rumah Yujin.

Gua di sambut orang tua Yujin yang panik membawa Yujin ke dalam mobil.

Gua langsung keluar mobil dan ikut panik.

"Kenapa? Yujin kenapa? Ka? Om? Tante"

"Yujin dia bangun tidur tapi gabisa gerakin badannya, dia lumpuh" ucap Hani.

Gua liat Yujin masih bisa senyum dan nenangin orang tuanya.

"Yujin gapapa gausah panik, Yujin gapapa tenang aja" ucap Yujin pada ayahnya.

"Jin" panggil gua.

Yujin cuman senyum liat ke arah gua.

"Woon kamu bantu om, bawain mobil ya" ucap Ayah Yujin.

Gua ngangguk dan segera mengambil kemudi membawa Yujin ke Rumah Sakit.

Yujin di bawa ke ruangan khusus dengan dokter yang biasa mengurus Yujin.

Bunda dan Ayah Yujin menangis,hani pun sama.

"Om,tante, Ka hani" panggil gua

"Rowoon bisa donor sumsum tulang Rowoon buat Yujin, walaupun nanti Yujin tetap bakal pergi ninggalin kita. Rowoon masih pengen liat senyum Yujin. Pengen bahagia sama Yujin" ucap gua sambil nahan diri supaya tetep kuat

Kita semua saling menatap.

Gua tau walaupun operasi dilakukan Yujin pun belum tentu selamat dan jika selamat Yujin belum tentu akan pulih.

Tapi gua gamau kehilangan Yujin.

Gua ga rela kalau Yujin harus ninggalin gua.

Dokter keluar dari ruangan.

"Gimana keadaan anak saya?" ucap ayah Yujin.

"Kita harus siapin diri buat kehilangan Yujin, karena kanker yang di derita Yujin sudah meluas hingga tulang Yujin". Ucap Dokter tersebut.

"Yujin menolak untuk operasi" ucap Dokter.

Gua pergi ninggalin ruangan tersebut.

Kenapa? Pilihan Yujin harus pergi.

Gua udah ga punya siapapun lagi kalau Yujin ninggalin gua.

Orang yang gua sayang

harus pergi.

"Rowoon" panggil seseorang di belakang gua.

"Bunda" kaget gua liat bunda Yujin datangin gua.

"Kita terima sama sama ya, keputusan Yujin kita harus terima juga"

"Pait seneng nya harus kita terima woon, kamu ga rela Yujin tinggalin kamu apalagi tante sama keluarga tante"

"Yujin segalanya buat kita, bukan tante ga upayain Yujin sembuh! Dia sendiri gamau"

"Kita segalanya untuk Yujin, Yujin sudah pasrah dan kita gabisa apaa apa selain terima semua itu"

Ucap bunda Yujin yang berhasil bikin gua nangis dan meluk bunda erat.

"Rowoon gaada tempat pulang tante, Yujin segalanya buat Rowoon"

"Setelah bunda Rowoon pergi, nenek wanita segalanya untuk Rowoon dan Yujin datang jadi wanita kedua yang ada buat Rowoon"

"Nenek udah gaada, dan Yujin milih buat pergi"

"Rowoon udah gaada kehidupan lagi, Rowoon bakal hampa"

"Alasan Rowoon hidup juga ada di Yujin tante"

gua bener bener gabisa nahan lagi.

Gua takut!.

Gua getir di pelukan bunda.

Bunda bener bener tegar.

Gua yakin bunda sama kaya gua.

Dia sama gua sama.

Takut Yujin pulang.

Pulang ke rumah tuhan.


TEMANTAN- Kim RowoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang