epilog

64 6 0
                                    

"Woon, kuy ke pantai" ajak Jhonny dan teman temannya yang lain.

"Ngerayain kemenangan mann" ucap Hyunbin.

Ya, Rowoon kemarin menjadi perwakilan untuk acara olahraga.

Rowoon mendapat juara 1 basket bersama teman teman nya.

"Gua pengen istirahat dirumah aja lah liburan ini" ucap Rowoon.

"Ga seru lo Woon, biasa nya lo yang ajak main" ucap Jhonny.

"Iye lo yang biasa ajak main" lanjut Eunwoo.

"Yaudah, mau kapan?"

"Lusa yaa, lo yang bawa mobil sama si Hyunbin jadi dua mobil " ucap Jhonny.

"Hmm".

.
.
.
.

"Rowoon" panggil Sana.

Rowoon menoleh dan tersenyum.

"Iya San? Ada apa?" tanya Rowoon.

"Lo sibuk engga hari ini?"

"Ada apa?"

"Gua mau minta tolong sama lo, bantu gua nyari bahan buat Proker bisa?" tanya Sana.

"Besok aja, hari ini gua harus pergi San" ucap Rowoon.

"Ah iyaa, kalau gitu info ya Woon kapan lo bisa pergi" ucap Sana.

"Gua duluan ya" Rowoon masuk ke dalam mobilnya.

Rowoon menjalankan mobilnya menuju Toko Bunga dan mampir untuk membeli nya.

"Aku ingin buka tulip putih dan mawar biru tolong dibuatkan bucket dengan sangat cantik" ucap Rowoon.

"Apa kamu akan menemuinya lagi?" tanya sang pemilik toko.

Rowoon mengangguk.

Toko bunga tersebut sudah menjadi toko langganan Rowoon untuk membeli bunga.

hampir setiap bulan Rowoon datang untuk membeli bunga.

"Ini Rowoon" bibi tersebut memberikan dua bucket bunga.

"Aku hanya meminta satu kenapa dua?"

"Berikan satu bucket ini untuknya ini dariku" ucap bibi tersebut memberikan bunga mawar putih satu bucket.

"Aku akan memberikan nya" ucap Rowoon.

Rowoon membayar bunga tersebut dan langsung pergi kembali.

Rowoon mengemudikan mobilnya sembari tersenyum.

Rowoon sudah rindu sekali dengan nya dan kini mereka akan bertemu.

Setelah sampai, Rowoon memarkirkan mobilnya dan berjalan sedikit tergesa.

Rowoon sampai di pekarangan makam Yujin.

Rowoon sedikit terkejut melihat seorang anak kecil dan ibunya berdoa di depan nisan Yujin.

"Permisi?" ucap Rowoon.

Mereka berdua menoleh dan tersenyum kepada Rowoon.

"Sebentar? Kamu? Anak yang ada di desa itu kan? Arina?" ucap Rowoon.

"Kami baru bisa berkunjung ke makam Nak Yujin" ucap ibu Arina.

"Ka Rowoon makasih" ucap Arina.

Rowoon terkejut karena Arina menatap mata Rowoon.

"Kamu udah bisa liat?"

Rowoon menatap mata Arina mata sejuk seperti mata Yujin.

"Yujin donor mata dia untuk Arina" ucap Ibu Arina.

"Sekarang Arina udah bisa main sama kawan kawannya tanpa di rundung" ucap Ibu Arina.

Rowoon terus menatap mata Arina dan memeluk gadis itu erat.

"Kata ka Yujin, Ka Rowoon gaboleh sedih terus Ka Rowoon bisa ketemu Arina kalau Ka Rowoon kangen Ka Yujin" ucap Arina.

"Itu pesan Yujin saat menemui Arina 4 bulan yang lalu" ucap ibu Arina.

"Arina, kaka seneng kamu bisa lihat sekarang, mata kamu cantik se cantik Yujin mata sejuk yang bisa membuat siapa saja merasa tenang dan nyaman saat terus menatap" ucap Rowoon.

"Ini untuk Arina, kaka bawa dua bunga dan bunga mawar biru ini untuk Arina karena Arina udah bisa lihat sekarang" ucap Rowoon.

Rowoon meneteskan air matanya.

"Rowoon hari mulai larut kita harus pulang" ucap ibu Arina.

"Arina kita harus pulang".

"Boleh aku meminta kontak kamu agar aku bisa bertemu dengan Arina lagi?" ucap Rowoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Boleh aku meminta kontak kamu agar aku bisa bertemu dengan Arina lagi?" ucap Rowoon.

Ibu Arina memberikan nomor nya kepada Rowoon.

"Terimakasih, hati hati di jalan" ucap Rowoon.

Mereka tersenyum dan meninggalkan Rowoon.

Rowoon berjalan mendekati Nisan Yujin.

"Maaf aku baru menengok mu, aku memberikan bungaku untuk mu pada Arina ia terlihat mirip dengan mu Yujin" ucap Rowoon.

"Tapi tenang, kamu mendapatkan bunga lagi dari pemilik toko hahaha" ia menyimpan bunga tersebut di pojok nisan Yujin

"Yujin aku sudah berhasil mengikuti olimpiade dan menang, kamu melihat nya kan di atas? Aku terlihat sangat tampan seperti biasanya setelah aku melihat hasil jepretan anak mading hahaha"

Air mata Rowoon jatuh.

"Aku ngebayangin kamu datang dan kasih aku selamat Yujin" ucap Rowoon.

"Maaf, aku belum bisa benar benar lepas padamu Yujin" ucap Rowoon.

"Masih berat untuk melupakan setiap hari yang biasa aku lakukan bersamamu" ucap Rowoon.

"Berangkat sekolah, cafe, taman kampus, lapangan, bahkan aroma parfum yang hampir sama dengan wangi mu" ucap Rowoon.

"Dan Arina gadis kecil yang dulu bermain bersama mu di posko bencana ia mirip sekali denganmu dengan mata yang kamu berikan padanya membuat Arina semakin terlihat cantik" ucap Rowoon.

"Mungkin mulai nanti aku akan lebih sering bertemu dengan Arina di banding kamu Jin, dan kamu tidak boleh cemburu akan hal itu" ucap Rowoon.

Rowoon terus bermonolog di depan Nisan Yujin hingga ia mendapat pesan dari orang tua nya untuk pulang karena kaka nya akan mengadakan pesta pertunangan.

Rowoon pamit pada Yujin.

"Aku pulang ya, kaka hari ini tunangan aku kali ini di repotkan" sebal Rowoon..

Rowoon berdiri dan melangkah menjauhi nisan Yujin.

"Hati hati.. Rowoon"

Angin menghembus di telinga Rowoon.

Rowoon tersenyum entah itu seperti tanda jika Yujin masih ada di samping nya atau hanya angin biasa.

Tapi Rowoon merasakan itu respon dari Yujin.


TEMANTAN- Kim RowoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang