Anggi lagi

36 6 0
                                    

Pagi ini Hanum berangkat sekolah seorang diri. Rutinitasnya yang selalu berangkat bersama Bara terhenti sesaat karna Bara juga belum pulang dari rumah sakit.

Kakinya melangkah lihai di ubin koridor sekolah yang masih tampah lengah. Pandangannya tertuju ke segala arah, senyuman manis itu masih setia menghiasi wajah cantiknya.

Tidak biasanya dia berangkat sepagi ini mungkin karna paksaan ayahnya tadi. Dari tempatnya berdiri Hanum dapat melihat Cicik yang sedang menyapu koridor depan kelas mereka.

"Pagi Cicik, tumben rajin banget lo" Kata Hanum saat dia sudah berada di Hadapan Cicik.

"Hari ini jadwal piket gue"Jawabnya tanpa melirik Hanum sedikitpun. Hanum yang mendengar jawaban itu hanya mengangguk angguk.

"Katanya ada murid baru di kelas sebelah, lo udah denger?" Tanya Cicik membuka pembicaraan.

"Nggak, buat apa, nggak penting juga"

"Ganteng loh"

"Iya terus?"

"Siapa tau lo tertarik"

"Yaelah, kalau cuma cari yang ganteng mah banyak diluar"

"Han" Cicik menepuk pundak Hanum dengan ekspresi serius sedangkan Hanum yang ditatap seperti itu hanya menatap Cicik dengan tatapan aneh.

"Gue salut dengan pemikiran lo" Lanjutnya dan langsung memeluk Hanum.

"Apaan sih, aneh lo" Cicik tertawa lepas saat melihat ekspresi Hanum yang menatapnya jijik.

"Cicik tadi sarapan apa?" Tanya Hanum dengan nada prihatin.

"Janjimu mas"

"Idih, sarap nih orang" Cicik tertawa semakin kencang mendengar jawaban Hanum.

"Han mau kemana, sini aja temenin gue"Teriak Cicik saat melihat Hanum berjalan lurus, bukan memasuki kelas.

"Mau sarapan gue"

"Kalo balik gue nitip air minum ya?"

"Iyaa"

Dalam jalannya Hanum terus saja bersenandung, mengabaikan tatapan aneh dari murid lain.

Saat melewati koridor kelas IPS tidak sengaja ia melihat Anggi sedang bersandar di depan pintu kelas.

Melihat itu Hanum langsung mengangkat tinggi dagunya. Ide jahil langsung terlintas dalam pikirannya. Ia berniat akan menjahili Anggi.

"Ngapain lo dieman di depan kelas, ngemis ya?" Tanya Hanum sembari melipat tangannya di depan dada.

"Sembarangan aja lo kalo omong" Jawab Anggi tak kalah angkuh dari Hanum.

"Cih, bilang aja lo nggak ada duit sekarang, nyandar di pintu persis tukang minta minta"

"Kenapa emangnya, peduli lo sama gue"

"Idih, kurang kerjaan banget peduli sama orang kayak lo" Setelah mengatakan itu Hanum langsung melanjutkan jalannya menuju kantin.

"Hey!!" Teriak Anggi, sontak itu membuat Hanum berbalik.

"Tayo!!" Lanjut Anggi diiringi tawanya.

"Dasar anak anjing" Hanum mengumpat tepat di hadapan Anggi.

"Bilang apa lo tadi?"

"Anak anjing"

"Siapa?"

"Tayo!!"

"Tayo bis gue"

"Bodo amat gue nggak peduli"

Setelah berdebat cukup lama akhirnya Hanum sampai juga di kantin. Ia langsung berjalan menuju penjual nasi pecel untuk memesan sarapannya.

EUFORIA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang