Revaldo Nugraha

60 7 0
                                    

Dari pukul 6 sore kota Semarang turun hujan dan itu sangat membuat Hanum jengkel karena hujan tidak kunjung reda.

Malam ini ia masih di rumah Aldo bersama Bara. Hanum sangat sangat bosan karena sedari tadi dirinya selalu di acuhkan oleh dua orang laki laki ini.

Merasa frustasi ia pergi keluar dari kamar Aldo menuju dapur rumah temannya itu.

Lapar. Satu kata yang sedang Hanum rasakan sekarang ia melihat isi kulkas Aldo dan betapa girangnya dia saat melihat ada banyak bahan makanan.

Hanum berencana akan membuat seblak ia membuat cukup banyak jaga jaga jika nanti Bara dan Aldo turun untuk makan.

Jika kalian berpikir kemana orang tua Aldo. Orang tua Aldo tengah pergi ke rumah saudara mereka dan memakai mobil Hanum karena mobil keluarga Aldo sedang rusak jadi ayah Aldo meminjam mobil milik Hanum.

Oleh sebab itu Bara dan Hanum belum bisa pulang karena tidak ada kendaraan sebenarnya ada motor di rumah Aldo tetapi di sini tidak ada jas hujan jadi ya percuma saja.

Setelah berkutat dengan dapur akhirnya seblak yang dibuat Hanum telah jadi.

Dari arah tangga Hanum melihat Bara tengah menatapnya oh tidak lebih tepatnya menatap makanan yang ada di depannya.

"Apa?" Tanya Hanum sewot.

"Bagi dong"

"Tuh, ambil sendiri" Ucap Hanum menunjuk seblak yang masih di atas kompor.

"Suapin" Kata Bara manja.

"Nggak usah manja deh Bar"

"Yang itu buat Aldo kan dia yang punya rumah. Ini kita makan berdua"

"Kita? Gue aja sendiri" Bara membalas ucapan Hanum dengan sedikit memanyunkan bibirnya.

"ALDO NIH SEBLAK!!!" Teriak Bara dari dapur.

Tak lama Aldo muncul dari arah tangga berjalan menghampiri mereka.

"Wahh buatan lo Han?" Tanya Aldo terkagum.

"Menurut loh!!" Jawab Hanum dengan mengibaskan rambutnya.

"Ini gue berdua Han sama Bara?" Tanya Aldo dari dapur.

"Ya iya lah"

"Mana kenyang"

"Tau nih si Hanum. Kita kan cowok butuh makan banyak" Ucap Bara mendukung Aldo.

"Di buatin nggak tau terimakasih. Yaudah sini buat gue aja"

"Eh jangan jangan" Ucap Aldo dan Bara bersamaan.

Hanum memakan seblaknya dengan tenang berbeda dengan Bara dan Aldo yang tak mau kalah satu sama lain.

"Pulang yuk Bar, gue gabut banget" Ucap Hanum dengan menyandarkan kepalanya di meja.

"Kan om Nugraha belum pulang Han. Kita pulang gimana?"

"Naik grab aja"

"Kenapa Han?. Lo nggak betah di rumah gue" Tanya aldo menatap Hanum.

"Bukan gitu Al, gue cuma mau pulang aja pengen rebahan. Gue gabut disini lo berdua aja main sendiri gak inget gue"

Aldo dan Bara berjalan menghampiri Hanum mereka berdiri disamping kanan dan kiri Hanum masing masing.

"Owhhh ternyata lo merasa terabaikan, maaf ya Han. Yaudah kita main bareng. Mau main apa? Kuda kudaan?" Ucap Aldo yang sudah memeluk Hanum dari samping sedari tadi Bara juga melakukan hal yang sama tapi dia hanya terdiam dan bersandar di bahu Hanum.

"Kuda kudaan?" Ucap Hanum mengulang ucapan Aldo.

"Aldo lo mesum banget sialan" Ucap Hanum lagi saat sudah mengerti arti ucapan Aldo.

Mendengar itu Bara dan Aldo tertawa bersamaan sementara Hanum berusaha melepaskan pelukan keduanya di pinggangnya.

"Minggir minggir gue mau nonton aja" Ucap Hanum masih berusaha melepaskan tangan Bara dan Aldo tapi sia sia.

"Lepasin anjing gue pengap" Aldo dan Bara serentak menggelengkan kepala di kedua bahu Hanum.

"Mau kalian apa sih?" Ucap Hanum frustasi.

"Mau lo aja" Ucap mereka bersamaan.

"ALDO, BARA!!!" teriak Hanum jijik.

Takut Hanum akan semakin murka Bara dan Aldo segera melepaskan pelukan mereka dan berlari ke kamar Aldo.

Hanum mengejar mereka ke lantai dua berlari dengan sekuat tenaga berusaha menggapai salah satu dari mereka. Karena mungkin dia perempuan jadilah dia kalah kejar kejaran dengan Aldo dan Bara.

Merasa capek Hanum langsung rebahan di kasur milik Aldo. Ia memejamkan mata berusaha mengatur nafasnya yang ngos ngosan.

Hanun merasa ada pergerakan di samping kanan dan kirinya ternyata itu Alda dan Bara yang sekarang tengah ikut berbaring di samping kanan kirinya.

"Capek Han?" Tanya Bara sambil memegang jidat Hanum.

"Paan sih biasa aja" Hanum menepis tangan Bara yang berada di jidatnya.

"Kelihatan bohong banget lo" Ucap Aldo.

"Ya kalian udah tau gue capek malah tanya"

"Ya kan kita cuma mastiin" Ucap Bara membantah.

"Yang bisa ngerasain kan lo" Ucap Aldo mendukung Bara.

"Iya iya, makasih udah perhatiin gue" Ucap Hanum menatap Bara dan Aldo dengan bergantian.

Mungkin karena sama sama lelah setelah kejar kejaran Aldo, Hanum dan Bara mereka semua tidur terlelap dengan posisi Hanum ditengah sedangkan Bara dan Aldo berada di kedua sisi Hanum.

***

Hanum merasa badannya tidak bisa di gerakan ia membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk matanya.

Ia melihat Aldo dan Bara masih tertidur lelap mereka sama sama memeluk Hanum yang memang berada di antara Bara dan Aldo.

Pelan pelan Hanum melepaskan tangan mereka setelah bebas Hanum pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri ya dirinya belum mandi tadi sore sedangkan sekarang sudah pukul 8 malam.

Setelah mandi Hanum pergi mencari handphone miliknya yang entah kemana. Ia menemukan handphone miliknya yang berada di meja belajar Aldo.

Hanum mencari nomor Ayahnya dan melakukan panggilan.

"Halo Assalamualaikum" ucap seseorang di seberang sana.

"Yah Hanum masih di rumah Aldo ini sama Bara bentar lagi pulang kok"

"Iya Ayah tau, tadi Bara udah telfon. Kalo masih hujan nunggu reda dulu jangan dipaksa pulang atau mau ayah jemput"

"Eh, nggak usah Yah. Ayah kan masih di kantor nanti repot Hanum nunggu hujan aja gapapa ini juga hujannya udah agak reda"

"Ya sudah, mau ayah pesankan makanan ke rumah Aldo?"

"Nggak usah ayah di rumah Aldo udah banyak makanan. Ayah jangan lupa istirahat."

"Iya sayang. Ayah tutup telfonnya ya"

"Jangan dulu. Ayah nanti pulang dari kantor beli kue balok coklat ya. Tadi Hanum liat di internet kayaknya enak"

"Hahaha, iya nanti ayah beliin mau apa lagi?"

"Udah itu aja. Hanum tutup ya yah, Assalamualaikum"

"Iya, Waalaikumsalam"

tuuut...

Sambungan telefon Hanun dan Ayahnya terputus. Hanum berniat akan turun ke bawah. Ia akan menonton drama korea menggunakan leptop Aldo.

Setelah menyambar leptop Aldo yang berada di atas meja belajar Hanum langsung turun kebawah.

Kini saatnya ketenangannya di mulai yaitu menonton drama korea tanpa ada pengganggu.

***

EUFORIA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang