Sakit

37 7 0
                                    

Pagi ini kota Semarang cukup dingin karena hujan baru saja reda subuh tadi. Meskipun jam sudah menunjukan pukul 06.50 tidak membuat laki laki yang tengah sibuk membetulkan dasi itu bergegas.

"Arghh nyerah gue" Ucap Bara menarik dasinya dari leher dengan asal.

Bara berjalan menghampiri tas miliknya yang berada di atas meja belajar setelah itu dia pergi keluar kamar bergegas berangkat ke sekolah.

Sesampainya Bara di sekolah bel masuk langsung menggelegar di penjuru sekolah. Bara yang baru saja memarkirkan motornya langsung berlari menuju kelasnya.

Saat melewati tikungan kelas Bara tidak sengaja menabrak bahu seseorang dia membulatkan matanya saat menyadari kalau seseorang yang ditabrak adalah seorang perempuan.

"Lo gapapa?" Tanya Bara membantu perempuan itu berdiri.

"Gua gapapa kok" Jawab perempuan itu saat dia sudah berdiri tegak.

"Maaf tadi gue buru buru soalnya"

"Iya gapapa. Gue tadi juga nggak liat"

"Ya udah gue ke kelas dulu"

"Iya hati hati Bar"

"Eh kok lo tau nama gue?"

"Kan keliatan"

"Hehehe iya ya. Gue pergi dulu bay Bintang" Ucap Bara meninggalkan Bintang yang tengah senyum senyum di tempatnya.

Bara berjalan menuju kelasnya dengan tergesa gesa dari kejauhan dia melihat pintu kelasnya sudah tertutup. Bara menambah kecepatan larinya dia berhenti di depan pintu kelasnya. Sempat ragu saat akan membuka pintu kelasnya.

Setelah mengumpulkan banyak keberanian akhirnya Bara memberanikan diri membuka pintu kelas.

Mata Bara melotot tak percaya saat melihat pemandangan di depannya.

"Apaan ini nyet?" Teriak Bara memandang kelasnya yang penuh balon dan kertas warna.

"Bu Beta hari ini ulangtahun. Kita kita mau pada ngasih kejutan" Ucap salah satu teman sekelas Bara.

Mendengar jawaban itu Bara hanya menggut manggut dan berjalan menghampiri mejanya.

"Hanum mana Bar tumben nggak kintilin lo" Tanya Aldo saat menyadari bahwa Bara berangkat sendiri.

"Demam" Jawab Bara singkat.

"Bisa sakit juga tu cewek"

"Ya bisa lah dia kan juga manusia"

"Ntar pulang sekolah gue ikut ke rumah Hanum"

"Terserah lo"

Tidak ada lagi pembicaraan yang terdengar dari Bara atau pun Aldo. Mereka sama sama diam dan melakukan kesibukan masing masing.

Earphone berwarna putih itu terlihat berada di kuping Bara ya anak itu sedang mendengarkan musik.

Merasa mengingat sesuatu Bara pun mengeluarkan dasi dari dalam tas miliknya.

"Al lo bisa pasangin dasi buat gue?" Tanya Bara kepada Aldo.

"Lo nggak bisa masang dasi?" Ucap Aldo bertanya dengan tidak santai. Bara yang mendengar itu sontak langsung menggeleng.

EUFORIA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang