26

2K 69 6
                                    

Carys melangkahkan kakinya menuju ruangan miliknya. Rasanya sudah lama ia tidak mengunjungi perusahaannya ini. Melihat banyaknya berkas berkas yang harus di tanda tanganinya mengingatkan dirinya pada awal perusahaan ini berdiri. Perusahaan yang awalnya sangat kecil kini menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia.

Sekitar 35% lagi, maka CEVLYN CORP akan menjadi perusahaan terbesar di dunia nomor 1.

"ck, bagaimana caranya gue bisa ngalahin perusahaan milik bokap gue sendiri yang cabangnya ada di mana mana?" gumam Carys.

Carys memencet tombol yang ada di mejanya. Tidak butuh waktu yang lama, Felix dan Albert sudah memasuki ruangannya.

"permisi nona, ada yang bisa kami bantu?" tanya Felix.

"ya, saya ingin kalian mendirikan cabang CEVLYN CORP di seluruh asia tenggara, karena sekitar 35% lagi, maka perusahaan kita akan menduduki perusahaan terbesar di dunia. Untuk menyingkirkan C'Company bukanlah hal yang mudah, kalian tau sendiri perusahaan itu cukup kuat dan memiliki cabang yang tersebar di seluruh penjuru dunia." jawab Carys.

" Tapi nona, bukankah kita baru saja mendirikannya di Australia?" tanya Albert.

"Sekitar 20% lagi perusahaan di Australia akan diresmikan. Maka untuk mendirikan cabang yang lain dapat membantu perkembangan CEVLYN CORP. Saya ingin cabang yang terletak di Indonesia tidak terlalu besar, dan kuota karyawan hanya 500. Saya ingin proses pembangunan dilakukan Secepatnya."

" Baik nona, ada lagi?"

"cukup, kalian bisa keluar sekarang"

" kalau begitu kami permisi"

Entah apa yang dipikirkan Carys. Mengapa ia mendirikan perusahaan yang kecil di Indonesia? Ia sendiri pun tidak mengetahui alasannya, ia hanya mengikuti kata hatinya. Sepertinya sesuatu yang buruk akan terjadi, entah itu kapan Carys hanya perlu menyiapkan segalanya.

"ahh gue harus merekrut Sekertaris baru, tapi siapa?" tanya Carys pada dirinya sendiri.

Jaman sekarang banyak kasus korupsi, ia takut jika harus merekrut Sekertaris yang bukan dari orang terdekatnya kasus seperti itu akan menimpanya dan menyebabkan perusahaannya hancur.

Gimana dengan Cassye? Calista?  Apakah mereka sanggup menerima tawaran ini? Jika ia, Apakah mereka dapat dipercaya?

Pertanyaan pertanyaan itu muncul begitu saja dalam kepala Carys. Rasanya sangat susah percaya dengan orang lain, sekalipun sahabatnya sendiri. Ia hanya percaya pada dirinya sendiri. Bahkan tangan kanannya sendiri Carys masih ragu. Ia hanya bisa berdoa semoga semuanya berjalan sesuai dengan rencananya.

Carys memilih menyelesaikan kerjaannya terlebih dahulu. Banyak sekali berkas berkas yang harus diselesaikannya.

Jam menunjukkan pukul 22.00 malam, akhirnya semua pekerjaan Carys selesai. Besok ia akan kembali ke Indonesia.

Bagaimana dengan Daniel? Sudah berapa lama ia tidak berhubungan dengan Daniel?  Carys sendiri pun tidak tau mengapa Daniel jarang menghubungi dirinya. Rasa Carys kepada Daniel pun sedikit berkurang, sepertinya ia mulai ragu dengan Daniel. Semenjak ia Mengetahui Daniel akan di jodohkan, hubungannya pun mulai renggang.  Daniel jarang memberi kabar dan Carys yang sangat sibuk. Sepertinya sebentar lagi mereka akan berpisah. Entahlah Carys hanya perlu fokus dengan karirnya sekarang.

Carys memutuskan pulang ke apartment miliknya dan mengistirahatkan tubuhnya yang sangat lelah. Berjam jam ia berkutat dengan berkas berkas membuat tubuhnya seakan ingin patah. 

👑👑👑

Jam menunjukkan pukul 06.45 dan Carys masih saja terlelap. Hingga dering telpon yang berbunyi berhasil membangunkan Carys.

carysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang