7

3.7K 112 0
                                    

Sudah lebih dari 30 menit Carys pergi dan itu membuat Casye khawatir.

"Carys mana yh kok dari tadi nggak balik balik?" tanya Casye pada Daniel.

"Mana gue tau" jawab Daniel tak acuh.

"Ihhh lo tuh yah. Gue balik dulu mau nyari Carys"

"Gue ikut"

"Yaudah cepetan!!!"

Mereka terus menyusuri taman yang luas itu. Sudah sejam mereka mengelili taman itu, tapi Carys belum ketemu.

"Duhhhh Carys lo dimana sih" gumam Casye

Mereka masih menyusuri taman itu. Tak lama kemudian, Daniel melihat seorang cewek yang sedang memeluk lututnya di bawah pohon besar.

"Cas itu bukannya Carys?" tanya Daniel

"Eh iya itu Carys, ayok samperin"

Mereka menghampiri Carys, namun tinggal beberapa langkah lagi Casye menghentikan langkahnya.

"Kenapa Cas, lo kok berenti?"

"Kayaknya Carys nangis deh, coba liat bahu dia bergetar" tunjuk Casye pada Carys.

"Tapi kok dia bisa nangis?"

"Gue juga nggak tau, tapi sebaiknya lo tunggu disini aja biar gue yang nyamperin Carys"

Daniel mengangguk.

"Rys, Rys lo kenapa?" tanya Casye khawatir.

Carys mengangkat wajahnya. Dia tersenyum. "Gue nggak papa Cas" jawab Carys dengan senyuman. Senyuman yang dipaksakan.

"Rys, gue ini sahabat lo. Gue tau lo lagi ada masalah, gue nggak mau maksa lo cerita ke gue tapi gue pengen kalau lo butuh tempat curhat gue selalu ada buat lo"

"Makasih Cas, lo emang sahabat gue yang paling bisa ngertiin Gue."

"Yaudah jangan nangis lagi, kasian air mata lo"

Carys tersenyum. "Cas balik yuk gue takut nyokap nyariin gue"

"Yaudah yuk"

Casye membantu Carys berdiri. Mereka menghampiri Daniel yang masih setia menunggu.

"Loh Daniel? Kok bisa disini? Tanya Carys

"Tadi gue bantuin Casye nyariin lo" jawab Daniel dengan muka datarnya.

"Udah yuk balik"

Mereka berjalan menuju tempat mereka memarkir kendaraan.

"Niel gue sama Carys duluan yah, makasih juga udah mau bantuin gue nyariin Carys. Maaf ngerepotin" ucap Casye

Daniel hanya mengangguk.

Mereka masuk ke dalam mobil. Dan Casye belum menyalakan mobilnya. Dia menatap kearah Carys yang menatap lurus ke depan.

"Udahlah Rys lo jangan sedih gini dong"

"Gue salah yah Cas suka sama Daniel?"

"Nggak Rys, suka itu wajar. Tapi gue mohon sama lo, lo jangan sedih gini. Lo tau kan Daniel tuh sikapnya gimana. Dingin, bodo amat sama sekitar, jadi wajar aja kalau dia nggak ngerespon ucapan lo"

"Iya Cas kayaknya gue yang terlalu baperan, gue bakal nganggap ini semua awal dari perjuangan gue"

Casye tersenyum. "Nah gitu dong, itu baru Carys yang gue kenal"

Casye menjalankan mobilnya menuju rumah Carys. Perjalanan mereka dipenuhi oleh canda tawa. Casye Geralby Anaro. Seorang gadis yang dapat membuat Carys lupa akan bebannya.

carysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang