"FELIXX!!" teriak bara
"paan si goblok ganggu orng tidur aja lu"
"angel ngirim sinyal darurat anjing bangun lu kebo"
setelah mendengar ucapan bara, felix langsung berlari menuju layar yang menampilkan titik koordinat angel dan yang lainnya.
"bar, sambungin ke ricya sekarang!"
"oke"
"syaa ke markas sekarang, gawat!" ucap felix pada ricya diseberang sana.
"lix akses demian terputus!"
"bunyiin alarm darurat dan perintahkan berkumpul di ruang belakang!"
bara meninggalkan felix disaat bersamaan ricya dan cassye datang.
"cassye?" tanya felix
"gua suruh dia ikut" balas ricya.
"cass gua minta tolong lu ke ruang senjata sekarang dan siapin semuanya gua bakal nyuruh anggota yg lain buat bantuin lu" suruh felix pada cassye.
"mereka dimana?" tanya ricya
"titik koordinatnya hilang, terakhir mereka berada di bagian yang berlawanan dari arah pulang"
"lix semuanya udah siap"
"sya ke ruang belakang sekrang semuanya udah kumpul"
ruang berkumpul....
"dimas, anggara, dan jesmit awasi terus titik koordinat mereka, jika salah satu dapat terbaca segara hubungi saya!"
"cassye dan amanda kalian ikut saya dan stand by di bagian barat"
"bryan, adit siapkan helikopter dan perlengkapan sekarang!"
"tommy dan jennie stand by di bagian timur"
"felix, bara, arka, jasmine dan saya akan mencari angel dan yg lainnya"
"selebihnya kalian stand by di bagian selatan dan utara"
"josh hubungi markas 4 dan 3 suruh mereka bersiap. jaga jaga jika kita kekurangan anggota. kamu tetap disini awasi dari layar"
"bryan, adit apakah semuanya sudah siap?"
"sudah nona"
"berngkat sekarang! jangan lupakan perlengkapan senjata kalian terutama earphone"
"BAIK NONA"
"cassye lu jaga diri hubungi gua kalo ada apa apa"
"sya gua takut, kemampuan gua masi belum ada apa apanya"
"lu harus yakin sama diri lu, gua berangkat"
"hati hati"
semua anggota yang diperintahkan ricya berangkat menuju posisi mereka masing masing.
"semuanya perhatikan langkah kalian terdapat ranjau yang tertanam disekitar" ucap josh
"ricya arah jam 2 posisi lu sekrang maju 50 km, koordinat demian terhubung distu" ucap dimas
"lix arah jam 2 maju 50 km" ucap ricya pada felix yang sedang mengendarai helikopter.
"stop!"
"ada apa dimas?"
"koordinat demian mutar mutar di sekitar rumah kosong tepat di bawah kalian"
"ini jebakan" ucap felix tiba tiba.
"bagaimana bisa?"
"menurut lu ngapain demian muter muter?"
KAMU SEDANG MEMBACA
carys
Short Story*Carys Dealova Evelyne. Gadis yang merasa hidupnya dipenuhi dengan beban, gadis yang merasa hidupnya dipermainkan oleh takdir, dan gadis yang merasa arah hidupnya tak menentu*