"Mencintai dalam sepi,"
"Dan rasa sabar mana lagi yang harus kupendam dalam mengagumi dirimu, melihatmu genggam tangannya nyaman didalam pelukannya yang mampu membuatku tersadar dan sedikit menepi,"
"Astagfirullah," Ara terkesiap.
Di saat ia mencoba mengolah suara merdunya itu di dalam kamar yang gelap, dan duduk di atas kasur empuk membahana sendirian. Tiba-tiba tanpa suara, tanpa kode batin, lampu kamarnya menyala.
Ara melihat ke arah tombol lampu. Oh, jadi dia.
Ara melengos. Mengubah pandangannya ke arah jam dinding, jam satu pagi?
Terus dari tadi dia duduk diam-diam bae gitu?
"Ngapain malam-malam nyanyi kayak gitu, bukannya tidur." ujar Dito sembari melangkahkan kakinya ke tempat tidur.
".."
"Geser," perintah Dito.
Ara hanya menggeser duduknya, dan melanjutkan merebahkan tubuhnya.
"Kenapa gak tidur?"
"..."
"Kalau di tanya itu jawab!"
Lagi-lagi Ara terkesiap. Nadanya tinggi!
"Ngegas," ucap Ara.
Oke.
Dito tahu, dia salah nada dan salah kata.
"Ara,"
"Sayang," panggilnya.
"Gak jadi ngemas baju?"
"Gak." ketus Ara.
Lalu Dito turun dari tempat tidur, mengambil koper di atas lemari lalu mengemasi baju Ara yang sekiranya bagus dan cocok untuk kegiatan Ara.
Awalnya Ara membiarkan Dito, kalau udah berubah gini, pasti bakal baikan.
Tapi kok lama-lama baju Dito ikut di kemas-kemas rapi?
Jangan-jangan?
Ahhh.
Mungkin Dito cuma nitip, pas sampai di jembatan nantinya suruh buang. Pikir Ara.
"Gue gak bawa koper, gue bawa badan aja udah berat," ujar Ara.
"Nanti gue gendong, kopernya gue yang bawa,"
"Gue kesana sendiri, lo mau ngelakuin itu mana mungkin!"
"Gue. Gak bakal biarin lo pergi sendirian. Gue-"
"Minta maaf." potong Ara malas.
Dito tersenyum, "Kok lo tahu?" ujarnya seraya mendekat.
"Ya gimana gak tahu? Lo selalu bilang minta maaf terus,"
"Ya karena gue sayang sama lo."
"Alah modus!"
"Beneran,"
"Serah,"
"Gak usah ngambek," ujar Dito.
"Gue gak ngambek ya! Kesel aja sama lo! Gue tahu gue itu salah, tapi lo selalu aja gak mau mendengarkan penjelasan gue!"
"Dan lo gak tahu apa yang gue lakukan setelah menjauh dari hadapan lo!"
"Apa ha?"
"Lo gak perlu tahu. Sekarang tidur, biar gak ngantuk."
"Ngatur!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Ketos
Teen FictionUsahakan follow akun author sebelum membaca:) •Aradina Twisnatya• Sekarang aku tahu, Cinta itu tumbuh karena terbiasa bersama, bukan karena terpaksa. •Dito Exsi Putra Previous• Ingat Sayang, Yang terpaksa bukan tidak mungkin untuk tetap bersama. Ha...