🛣️🛣️🛣️
Binar POV 🔛
Hari berjalan dengan seharusnya .hari ini aku tengah terduduk di lorong dekat kelasku menunggu melodi dan Sekar sembari menatap ponselkuHingga Nando dan Angkasa duduk disebelah ku .jujur perasaan ku belum hilang pada angkasa dan saat ini jantung ku berdegup 2kali lebih kencang saat aku merasa dia menatap ku
Tatapan itu membuat aku mendongkakan wajah ku hingga pandangan kami kembali bertemu .cepat cepat aku memalingkan wajah ku dan berjalan menuju kelasku dengan senyuman kecil di bibirku
Sesampainya di kelas aku langsung duduk di kursi ku dengan senyum yang masih setia di bibir ku hingga suara melodi dan Sekar yang mengintruksi ku
Melodi duduk disebelah ku dan Sekar didepanku
"Kenapa Lo senyum senyum sendiri ?"tanya Sekar dengan tatapan menggoda
"Tadi aku gak sengaja ketemu sama angkasa .terus..."ucapan ku terpotong dengan ucapan melodi
"Eh eh eh jangan bahas dia .lupain dia binar arsyita " ujar melodi
Ya.Gadis dengan perawakan mungil yang memilki senyum manis serta mata bulat dengan kulit berwarna kuning Langsat itu dan otak bodoh ah bukan tapi sedikit polos ah tidak sedikit tapi banyak . Gadis itu bernama "BINAR ARSYTA" gadis dari keluarga sederhana yang selalu menebar aura positif karena senyuman manisnya
Dan laki-laki yang disukainya bernama
"ANGKASA PRADIPTA UTAMA" laki laki dengan perawakan tinggi dengan kulit manis serta senyum manis yang hanya di tampakan untuk orang terdekatnya saja.dia laki laki idola di sekolah karena bernotaben sebagai ketua di ekskul futsal .dia juga berasal dari keluarga kaya dan memilki kekasih bernama"BUNGA ROSELINE" gadis manis .pintar dan cantik yang selalu membuat seorang ANGKASA bertekuk lutut.gadis feminim dan kalem itu juga berasal dari keluarga sederhana dan sekaligus tetangganya .yang memilki keberuntungan melebihi kapasitas karena mendapatkan ANGKASA sang idola kaum hawa di sekolah.kesempurnaan bunga juga membuat seorang binar arsyita semakin tak terlihat .
"Woy malah ngelamun "sentak melodi
Membuat Binar kembali ke alam bawah sadarnya"Ya.aku kan cuman mengaggumi bukan merusak " sangkal binar secara reflek .membuat melodi dan Sekar menghembuskan nafas nya tak habis fikir
"Yaudah terserah lo.udah Mel diemin aja nanti pas udah sakit hati baru nangis . " ujar sekar membuat binar mendengus kesal .
🌞🌞🌞
Hari ini sore yang sangat tenang menurut binar karena dia tengah berjalan di jalan sepi yang jarang ia lewati untuk pulang ke rumah nya .
"Kenapa gak dari kemaren kemaren aja aku lewat sini ya."gunggamnya dan berjalan dengan tenang hingga ketenangan itu berganti dengan ketegangan karena binar dapat melihat bahwa di depannya dua sekolah tengah bertauran dan lebih parahnya .Binar dapat melihat bahwasannya yang tauran didepannya merupakan sekolahnya bersama sekolah sebrang .
Binar menyadari bahwa salah satu gerombolan laki laki dari sekolah sebrang berlari menuju dirinya .disaat binar belum dapat mencerna semuanya tangannya di tarik untuk berlari
Membuat binar tersadar dan berlari sesuai dengan tarikan ditangannya .binar menatap genggaman tangannya dan sedikit terpaku melihat siapa yang menarik tangannya .dia adalah Angkasa prandipta .
Mereka sudah berlari dan berhasil keluar dari kerjaan sekolah sebrang disini lah dia sekarang .didepan mini market dengan nafas yang sama sama terengah-engah
"Lo gak apa apa?"ujar angkasa dan binar menggeleng dengan nafas yang masih memburu .mukanya sudah pucat pasi tangannya sudah mendingin .kepalanya pening karena terlalu jauh berlari
Angkasa melihat itu menggandeng tangan binar menuju kursi dan meja yang berada di depan minimarket .
"Nih "ujar Angkasa sembari menyodorkan satu sebuah botol air putih pada binar dan binar menerimanya dan langsung meneguknya dan angkasa melihat tetap menatap binar datar
"Ma...makasih .lain kali aku bakalan bales kebaikan kamu "ujar binar dengan menunduk dan angkasa mengangguk sembari bergunggam dan duduk sembari menatap binar yang tengah salah tingkah .
"Ngapain disana ?" Tanya angkasa membuka obrolan
"Ta..tadi itu ...apaaa"jawaban tak jelas itu membuat angkasa menatapnya aneh
"kita udah gak dikejar .bisa biasa aja "ujar angkasa dengan dingin membuat nyali binar menciut
"Tadi itu aku mau pulang tapi tiba tiba .."binar memberhentikan penjelasannya dengan menggidikan bahunya dan angkasa mengagguk mengerti hingga telpon angkasa membuat mereka mengalihkan tatapannya
"Iya aku jemput ya"
"..."
"Loh?kenapa?"
"........"
"Ya gak bisa gitu dong"
"..."
"Yaudah iya" .Binar mendengar percakapan itu dengan jelas dan yah..pada bunga angkasa sangat lembut
Angkasa mengalihkan tatapannya dari telpon ke arah binar yang tengah menunduk sembari memainkan tangannya
"Ayo gue Anter "ajak angkasa membuat binar mendongkak dan menggeleng langsung berdiri
"Gak usah .aku bisa pulan.."terpotong dengan ucapan angkasa
"Emang Lo mau dikejar kejar mereka lagi?" Dan secara cepat Binar menggeleng
"Ya makannya ayo.bntar "ujar angkasa dan angkasa langsung meletakan ponselnya di telinganya hingga tak lama kemudian rio teman angkasa datang membawa mobil yang sering angkasa naiki kedepan mereka
Angkasa dan Rio didepan dengan angkasa yang berada di belakang .diperjalanan angkasa sibuk dengan ponselnya Rio sibuk mengoceh yang hanya ditanggapi oleh angkasa dengan gunggaman .
🛣️🛣️🛣️
Rio yang sadar kemana arah mereka
"Ini kan jalan kerumah bunga "ujar Rio dan angkasa langsung mengangkat wajahnya dan menatap keluar jendela lalu menatap binar seperti rio yang mentapnya dengan keinginan Tahuan"Aku tetangganya bunga"jawab binar pelan dan Rio hanya mengangguk mengerti .
Saat sudah sampai rumah binar .binar Tersenyum menatap angkasa dan Rio
"Makasih banyak " ujar binar dengan tulus dan mereka hanya mengangguk .binar masuk ke rumahnya dan di terasnya angkasa dan Rio dapat melihat bahwa binar disambut oleh kucing yang langsung menghampiri nya
Melihat itu Rio menyimpulkan bawasannya
"Kayanya dia penyayang "ujar Rio dan angkasa hanya mengangkat bahu nya tak perduli
KAMU SEDANG MEMBACA
HALU
Teen FictionKesalahan terbesarku adalah terlalu berharap dan terlalu percaya diri .bahwa orang seperti ku bisa mendapatkan laki laki sesempurna kamu . ~binar Arsyta Published : 3 April 2020