10.halu

75 8 0
                                    

Binar tengah terduduk menunggu angkasa  keluar dari kelas nya  .binar menunduk menatap ponselnya hingga Angkasa berdiri didepannya

"Ayo"ajak Angkasa dan berjalan terlebih dahulu .binar tersentak terkejut dan buru buru memegang tangan kiri angkasa yang terbebas dari handphone .

Ketika akan memasuki mobil secara tiba tiba Rio menghampiri Angkasa dengan wajah tegang.Angkasa mennaikan alisnya .lalu Rio mendekat dan membisikan sesuatu yang membuat binar menyerngitkan dahinya .

"Bunga kejebak di jalan jambu .dikepung anak it" bisik Rio dan wajah Angkasa menegang seketika membuat binar semakin penasaran

"Kenapa?"tanya binar

"Lo pulang sendiri "ujar angkasa yang langsung menaiki mobilnya membuat mata bening  binar membeliak terkejut .

"Terus ngapain aku nunggu dia sampe dua jam?"ujar binar menatap jam tangannya yang menunjukkan pukul 5 .binar menatap langit yang mulai menggelap dan berjalan dengan lesu menuju halte sekolah

30menit sudah binar menunggu angkutan umum yang belum muncul juga .hingga di tepat 45 kemudian kendaraan itu muncul membuat binar Tersenyum .

Binar menatap ke jendela angkutan umum membuat rambutnya berterbangan .dan beberapa kali menghembuskan nafasnya pelan .

Binar sampai didepan rumahnya dan dapat melihat bahwa disana ada Angkasa yang tengah menatap bunga dengan tatapan khawatir nya .membuat binar terluka .

Binar memasuki rumahnya dengan lesu .hingga sebuah tangan menghentikan langkahnya membuka pintu .binar berbalik dan menemukan angkasa yang mukanya sudah babak belur membuat Binar menghelanafas pelan dan menarik Angkasa duduk di depan rumahnya .

Binar keluar lagi dengan membawa kotak p3k di tangannya .tak ada yang membuka suara hingga muka Angkasa selesai di obati

"Berantem lagi?"tanya binar membuka pembicaraan dan angkasa hanya mengangguk pelan

"Jangan  gini sa.kurangin berantemnya .luka Minggu kemarin pas kamu tauran aja belum sembuh sekarang udah buat luka lagi"ujar binar dengan panjang lebar melupakan pemandangan ketika dia pulang tadi

"Tadi nolongin bunga"jawab Angkasa setelah lama terdiam  dan menatap wajah binar ingin melihat ekspresi apa yang akan di keluarkan oleh wajah manis itu

"Hmm.jangan di ulang.udah sana pulang "usir binar dengan pelan .jujur hatinya terluka . pernyataan itu membuat binar sedikit tertampar

"Aku pulang "pamit angkasa dengan berganti Lo gue jadi aku kamu

"Hati hati "ujar binar

Angkasa tau binar kecewa padanya karena lebih memilih menolong bunga yang jelas jelas mantannya ketimbang mengantar binar pulang hingga membuat binar pulang larut malam

Tapi angkasa mencoba mengabaikan binar .
"Persetan dia kan cuman pancingan"fikir Angkasa

Hingga malam hari Angkasa menunggu telpon dari binar .namun gadis itu tak menelponnya seperti biasanya membuat Angkasa berfikir bermacam macam

Hingga Angkasa dengan sangat terpaksa menekan tombol nama yang sedari tadi dia fikirkan
Angkasa menunggu hingga suara di sebrang sana membuat Angkasa menghembuskan nafasnya perlahan

"Halo "

"Halo "sambut orang di sebrang sana

"Kenapa gak telpon?"tanya Angkasa memberanikan dirinya dan jantungnya berdegup kencang saat ini .karena biasanya selama dua minggu ini selalu binar yang menelpon dirinya .

"Tadi aku mau telpon kamu cuman aku takut kamu lagi istirahat "gunggam binar membuat angkasa menyerngitkan dahinya tak yakin

"Biasanya Lo gak perduli gua lagi apa?"ujar Angkasa dengan sarkastik

"Hehe kenapa marah bgt sih ?"tanya binar dengan kekehan menyebalkan nya .

"Gak marah"sangkal angkasa

"Iya-iya .gimna keadaan kamu?"

"Biasa aja.udah biasa"

"Jangan sering sering ya.kaya tadi gak pamit terus Dateng Dateng babak belur "

"Kenapa?suka suka lah"

"Aku khawatir"ujar binar membuat kedua nya terdiam sejenak

"Kenapa?"tanya nya lagi

"Karena aku sayang sama kamu.aku takut kamu kenapa napa.tapi Angkasa makasih"

"Buat?"

"Makasih udah jadiin aku rumah kamu"

"Rumah?"

"Iya .tadi pas babak belur kamu kerumah aku dan aku ngobatin luka kamu.itu tandanya sejauh apapun kamu pergi kamu bakalan balik ke aku "gunggam binar

"Gak usah ge'er " ujar angkasa dan langsung mematikan telponnya

HALU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang