15.Halu

72 9 0
                                    

"aku diam bukan berarti aku bisa di injak "

______________________________________

Binar memasuki rumah angkasa yang bak istana itu membuat binar Tersenyum kecut mengingat dirinya memang tak sebanding dengan Angkasa

Awalnya binar akan memundurkan langkahnya tapi ibunda dari angkasa menyadari ketidak nyamanan binar dan Tersenyum ramah

"Kenapa?"

"Ini sepatunya boleh di pake?"tanya binar dengan polos dan Bunda Angkasa terkekeh lalu mengangguk

" kamu bisa masak?"ujar bunda angkasa memecah keheningan sore ini

"Eumm sedikit Tante"ujar binar membuat bunda angkasa Tersenyum

"Bunda aja.teman teman angkasa manggil bunda kok"ujar bunda angkasa .binar gelagapan dan mengaguk

"Bantu Bunda masak Yu"ajak Bunda Angkasa dan binar mengangguk antusias . lupakan ke gugupannya tadi dia tak kuat berdiam diam layaknya gadis lembut "ah itu menyiksa"fikir binar

"Binar baru tau angaksa punya rumah kaya rumah pangeran yang sering binar tonton "ujar binar sejak 5menit lalu sifat tau dirinya sudah hilang .lenyap terbawa arus

"Terus pas tau angkasa punya rumah kaya pangeran kamu gimna?makin suka dong pasti?"tanya Bunda nya Angkasa sembari terkekeh .sifat mereka yang terbuka membuat mereka cepat akrab

"Binar bakalan selalu suka sama angkasa bunda.tapi setelah tau angkasa sekaya ini binar jadi makin sadar diri "ujar binar dengan kekehan nya membuat bunda angkasa Tersenyum

"Sadar diri gimana?"

"Angkasa gak bakalan bisa aku gapai bunda.dia jauh banget sama binar "

"Binar yang namanya suka sama cinta itu gak bakalan Mandang dia kalangan mana .agama dia apa .apa warna kulitnya .gimana buruknya sifat dia "

"Masalahnya disini ..."saat binar akan melanjutkan ucapannya di kejutkan dengan angkasa yang berdiri di depan kompor sembari menatap binar dingin .dan mendapatkan tatapan itu binar tersadar bahwa dia tak seharusnya ada di rumah ini

"Belum pulang?"tanya angkasa dan binar langsung gelagapan buru buru mencuci tangannya

"Bunda binar pulang dulu ya "ujar binar dengan cepat tanpa mempedulikan pernyataan angkasa .melewati Angkasa begitu saja melihat itu angkasa bergegas mengikutinya tanpa lupa pamit tentunya.bundanya Angkasa sendiri binggung melihat yang terjadi didepannya

Angkasa menatap kepergian gadis mungil yang tengah berlari diperkarangan rumah besar Angkasa
Dengan tatapan yang tak dapat di definisikan

🌹🌹🌹

Siang ini kantin sedang ramai tapi fikiran binar lebih ramai kemarin setelah pulang dari rumah angkasa binar kembali di kejutkan dengan orang tuanya yang tengah bertengkar hebat dan binar hanya dapat mendengar dari luar rumah saja

tetapi dari pembicaraan mereka binar dapat menyimpulkan bahwa bundanya akan membawa nya pergi karena lelah menjadi selingkuhan

Berbagai fikiran berkecamuk di otak nya hingga seseorang didepannya membuat binar terjengrit terkejut

"Kenapa?"

"Jauhin angkasa "ujar bunga dan binar menghelanafas pelan

"Jangan bahas ini dulu ya bung.nanti aja la..."ucapan binar terpotong

"Binar ..Angkasa itu punya gue.berenti ngejar ngejar angkasa "ujar bunga

"Bung please bgt " gunggam binar

"Lo benalu tau ga"ujar bunga .habis sudah kesabaran binar di ambil kecap di dekatnya dia siramkan ke baju bunga

"Jaga kata kata Lo" ujar binar seorang binar berubah menjadi monster saat ini dan itu berhasil membuat seisi kantin terkejut

"Emang bener kan. lo tuh benalu tau ga" binar berdiri berhadapan dengan bunga .jiwa bidadari nya lenyap seketika tergantikan oleh jiwa iblis yang merasuki jiwanya

"Apa Lo bilang ?"tanya binar dengan pelan

"B.E.N.A.L.U "

Byurrrrr
Binar menyiram bunga dengan es jeruk di mejanya kali ini .bunga membalas dengan menyiram binar dengan es coklat didepannya

"Lo brengsek binar "teriak bunga sembari menangis

"Lo ngacurin keluarga gue binar lo benalu .lo parasit lo anak haram " kini binar mendorong bunga hingga bunga tersungkur dan
Binar yang terisak mendengar itu sembari menunduk

"Lo fikir gue mau hah?"

"Lo fikir gue mau jadi bayang bayang keluarga bahagia lo ?lo fikir Cuman Lo yang sakit ..Lo fikir Cuman Lo yang butuh orang tua hah.?"binar menatap penuh benci pada bunga dan mengambil satu tempat sambel dan menyiramkan saos sambal itu ke baju bunga hingga bunga menjerit keras

Binar berjalan dengan tatapan yang tak pernah dilihat orang orang sebelumnya .binar sang peri berubah menjadi sang monster

Di taman binar terisak menangis sembari mengelap rambutnya .bajunya sudah dia ganti .sekar sedang lomba basket di sekolah sebrang bersama melody hingga mereka tak tau apa yang sedang terjadi pada binar .

Binar benar benar merasa sendiri saat ini bahunya terus bergetar sembari menunduk

"Nih"seseorang menyodorkan sebuah tissue membuat Binar mendongkak kepala dan menemukan sosok...............

.....

HALU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang