8.Halu

87 10 1
                                    

🏠🏠🏠

"kamu kok gak angkat telpon aku semalem?"ujar binar tak terdapat nada marah di dalamnya

"Sibuk!"ujar Angkasa

"Semalem telponan sama siapa?"

"Gak usah kepo "ujar Angkasa dengan pemandangan yang masih pada buku di tangannya .hingga Rio datang menghampiri Angkasa dengan terengah .semua yang di warung belakangan sekolah menyerngitkan dahinya binggung .

"Kenapa Yo?"ujar Angkasa

"Gais kita di serang IT"seru Rio membuat semuanya memegang dan memasang badan siaga

"Kok bisa??"

"Gak tau .ada yang ngadu domba kita sama sama anak IT "ujar Rio

saat akan menjawab pernyataan Rio .anak IT keburu datang hingga membuat semua siaga .binar sendiri masih terduduk dengan binggung hingga Angkasa dan hiller saling berhadapan dengan tatapan permusuhan

"Ada masalah apa?"tanya angkasa dengan tenang .membuat hiller medelik tak suka memandang remeh angkasa dari bawah hingga atas

"Oh ini ketuanya ..cihh"ujar hiller membuang ludah dekat angkasa .Angkasa merasa terhina hingga angkasa menarik kerah baju hiller dan memukul hiller membuat suasana tak terkendali

Binar yang sejak tadi mencerna semuanya .tiba tiba terdorong hingga jatuh tergores paku .binar berdiri dan berjalan mencari jalan jantungnya berdegup 2kali lebih kencang saat ini.tapi ia binggung harus minta tolong siapa .akhirnya binar di tarik oleh Rio menuju pinggir warung

"Tunggu di sini ya"ujarnya dengan lembut dan binar hanya mengangguk sembari menghela nafas pelan

"Andai Rio itu Angkasa pasti aku bahagia banget "ujar binar yang sempat sempat nya menghayal saat orang orang di dekatnya sedang berbaku hantam.

Binar menunduk memainkan sepatunya wajahnya tertutupi rambut hingga tiba tiba tangisan keluar dari matanya .binar takut saat ini .

"Kenapa?"ujar orang di depannya membuat binar buru buru berbalik menatap tembok lalu menghapus air matanya .setelah menghapus air matanya binar berbalik dan Tersenyum ke arah Angkasa yang saat ini tengah menatapnya dengan wajah babak belur

"Kenapa mukanya?"tanya binar tanpa menjawab pertanyaan Angkasa .Angkasa hanya menghembuskan nafas dan menarik tangan binar yang terluka .jujur binar merasakan perih namun ia menahannya karena Angkasa tak menyadarinya

"Ayo aku Anter pulang "ujar Angkasa

🏡🏡🏡

Sesampainya di depan rumah binar .binar menarik dan memaksa Angkasa untuk mampir kerumahnya . angkasa duduk di teras rumahnya dengan wajah babak belurnya .

"Sakit bie" ujar Angkasa .dan untuk pertama kalinya ada yang memanggilnya dengan sebutan "Bie" membuat binar Tersenyum kecil

"Makannya ngapain main hajar orang aja.jadi gini kan ..?"

"Ya itu kan harga diri "bela Angkasa membuat binar kesal .

"Harga diri apanya .berujung babak belur gini"ujar binar menekan lukanya Angkasa .binar terus mengoceh dan tanpa sadar angkasa menatapnya terus .angkasa sadar dia menyukai binar yang sedang mengomel karena tampak lucu

"Apa liat liat?"tanya Binar Dengan ketus .sembari memerat kain .tak sengaja angkasa melihat luka yang mengering ditangan binar.

"Ini kenapa?"tanya Angkasa saat melihat goresan yang darah nya sudah mengering

"Oh ini..tadi jatoh pas ..."terpotong karena Angkasa buru buru menarik tangannya

"Kenapa ga bilang?tadi ke pegang sama gue kenapa gak bilang ?pasti sakit kan?dasar bocah ! masa bisa sampe jatoh gitu doang "gerutu angkasa membuat binar tersenyum

"Ini pertama kalinya kamu ngomong panjang sama aku "ujar binar dengan senyum lebarnya .membuat angkasa yang tengah mengobati tangan binar terdiam kikuk beberapa menit

🕙🕙🕙

"Gue pulang "ujar angkasa saat menyadari bahwa tak seharusnya mereka terlalu dekat seperti ini.tujuannya hanya untuk membuat bunga cemburu padanya .

Binar Tersenyum melihat mobil angkasa yang mulai menghilang dari pandangan nya.saat itu juga binar melihat bunga menghampiri nya

"Jauhin Angkasa"ujar bunga dengan tiba tiba

"Kenapa?"ujar binar seakan tak tau kenapa .binar akan egois kali ini.

"Dia cowo gue"tekan bunga

"Kalian udah putus dan pacarnya yang sekarang itu aku .jadi kamu gak usah ganggu pacar aku."tekan binar melawan bunga hingga membuat bunga menatapnya .dikarenakan pembicaraan nya sudah tak penting akhirnya binar memasuki rumahnya meninggalkan bunga yang kepalanya sudah berasap

Di tempat lain
Angkasa kembali ke WB(warung belakang sekolah) dan melihat teman temannya tengah saling mengobati luka akibat tauran beberapa jam yang lalu

"Kalian gak apa-apa?"tanya angkasa mendudukan dirinya di kursi

"Gak apa apa sa.eh tapi si binar gak apa apa kan soalnya pas awal gue liat dia jatoh ke dorong .gue liat kayanya lehernya kena gores .pas mau gue bantuin IT udah nyerang gue duluan"jelas aksal

Angkasa terdiam .dileher?tadi binar tak mengatakan bahwa lehernya juga terkenal .yang angkasa tau hanya tangannya .lamunan Angkasa buyar karena Rio menjawab ucapan aksql

"Tadi gue yang bantu .si Angkasa noh bego "ujar Rio dengan enteng membuat Angkasa menatap Rio sangar tapi Rio tak terpengaruh dan melanjutkan omongannya

"Anak orang gak di peduliin.lo harusnya amanin dulu pacar lo .kalo kenapa napa siapa nanti yang panik"ejek Rio membuat semuanya terkekeh

"Dia bukan pacar gue dan gue gak bakalan terpengaruh seandainya dia kenapa Napa" ujar Angkasa berbeda dengan hatinya.hatinya tak menyangkal ucapan Rio barusan

"Lo yang bawa binar ke dalem lingkungan ini.itu artinya Lo juga yang harus jagain dia dan pastiin dia baik baik saja"kini Kevin yang membuks suara

"Apa perlu gue yang jaga?"celetuk Rio mendapatkan suara riuh menyorakinya dan tatapan tajam dari Angkasa

"Jangan coba coba "tekan Angkasa sembari pergi dari sana membuat semuanya Tersenyum penuh arti

"Akan ada saat nya dia kehilangan sesuatu yang berharga baginya kalo dia gak mau buka mata" gunggam Rio membuat semuanya mengangguk setuju

HALU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang