Part 9

4.6K 132 0
                                    

Aliya melangkah mendekati Rumahnya. Tampak disana sang Ibu yang bernama Surraiya, sudah berdiri menunggunya di depan Rumah.

"Assalamualaikum, Bu. " ucap Aliya sambil mencium punggung tangan Surraiya.

"Waalaikumsalam. Ya ampun Aliya, kamu dari mana saja? Ibu sangat mencemaskanmu. Kenapa kau baru pulang malam ini? Apa ada masalah di Kampusmu hingga kau harus pulang selarut ini?" Beberapa pertanyaan mulai di lontarkan dari mulut Surraiya, mungkin karena saking cemasnya.

"Ada, Bu. Sore tadi Aliya di hukum sama Mr Rafeek. " ucap Aliya dengan lirih.

"Kenapa dihukum, Nak? Apa kau melakukan kesalahan?" Tanya Surraiya sambil memegang kedua bahu Aliya.

"Begini Bu, tadi pagi aku nolongin anak kecil yang kecelakaan ke Rumah sakit. Nah, aku nungguin anak kecil itu di Rumah sakit hingga sore hari. Aku langsung di telpon sama Mister Rafeek untuk datang ke Kampus. Setelah sampai disana, ternyata aku mendapat hukuman dari Mister Rafeek untuk membersihkan semua Toilet." jelas Aliya.

"Kamu ini Aliya. Lain kali kalau kamu mau pergi nolongin orang, harus minta izin dulu pada Dosen. Jangan sampai Dosen tidak mengabsenmu." saran Surraiya, sesekali membelai pipi Aliya.

"Iya, Bu. Lain kali aku akan minta izin dulu." timpal Aliya.

"Nah gitu dong. Oya, tadi yang nganterin kamu siapa? Kekasih barumu ya?" Tebak Surraiya.

"Ihh, apaain sih, Bu. Bukan siapa-siapa juga." sahut Aliya menyembunyikan senyum malu-malunya. Kemudian ia melangkah masuk ke dalam Rumah.

"Hey, Ibu belum selesai bicara. " ucap Surraiya, menyusul Putrinya melangkah masuk.

---------

Di Kamar Aliya..

Tampak Aliya tengah telungkup di atas kasur sambil meletakan dagungnya di atas bantal. Sebuah senyuman manis terukir di bibir Aliya, disaat ia sedang membayangkan pertemuan pertamanya dengan seorang Dokter tampan.

"Ya Allah, baru kali ini ada seorang Pria yang berprilaku baik padaku. Sebelumnya belum pernah ada Pria sebaik Dokter Zain. Sebagian Pria malah menjauhiku karena penampilanku yang cupu." ucap Aliya dengan lirih.

"Tapi entah kenapa aku merasakan sesuatu yang berbeda bila berada di samping Dokter Zain. Apa jangan-jangan, aku.."

"Ah tidak .. tidak, aku tidak boleh berpikiran seperti itu. Aku dan Dokter Zain itu derajatnya jauh sekali. Dia tampan, aku jelek. Dia kaya, aku miskin. Dia Pria perfect, aku hanyalah Gadis cupu. Banyak perbedaan dari kami." sambung Aliya, perlahan ia memejamkan matanya kemudian larut dalam tidurnya.

---------

Keesokan harinya..

Cahaya matahari yang terbit dari sebelah timur mulai memancarkan cahayanya masuk pada pori-pori ventilasi.

Aliya perlahan membuka kelopak matanya setelah cahaya matahari masuk ke sela-sela gorden jendela lalu mengusik agar diri Aliya terbangun.

"Hoaammm." Anggap saja itu suara uapan yang di keluarkan oleh Aliya setelah bangun tidur. Selanjutnya, ia mengucek matanya dan memperjelas matanya untuk memandang sekitar.

"Ternyata udah pagi." ucap Aliya sambil bangkit dari pembaringannya. Seketika kedua bola mata Aliya terbelalak ketika melihat jam dinding menunjukkan pukul 06.45 pagi.

"Aaaa, Ibuuu. Kenapa kau tidak membangunkanku?" teriak Aliya, langsung turun dari kasur dan bergegas menuju Kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Selang beberapa menit..

Aliya melangkah menuju Ruang makan. Terlihat disana, Surraiya sedang mempersiapkan makanan untuk disajikan dimeja makan.

"Mati .. mati .. mati.." oceh Aliya.

"Siapa yang mati?" Tanya Surraiya.

"Tak ada yang mati Bu. Maksudku aku bakalan dihukum sama Mister Rafeek karena datang terlambat ke Kampus." jawab Alliya.

"Kenapa sih Ibu tidak membangunkanku?" Tanya Aliya, kesal.

"Maafkan Ibu, Nak. Pagi-pagi sekali Ibu sudah pergi ke Pasar. Jadi Ibu tidak sempat membangunkanmu." timpal Surraiya.

"Sudahlah, Bu. Sekarang aku pergi ke Kampus dulu. Aku akan makan di Kantin aja." ucap Aliya langsung berdiri menghadap Surraiya.

"Aliya, kalau nanti kamu lapar disana gimana?" Tanya Surraiya.

"Kan sudah aku bilang, kalau aku akan makan di Kantin. L" timpal Aliya. "Sekarang Aliya pamit berangkat dulu. Assalamualaikum." ucap Aliya sambil mencium punggung tangan sang Ibu.

"Waalaikumsalam. Hati-hati, Nak." balas Surraiya.

Aliya mengangguk kecil. Kemudian ia melangkah keluar Rumah.

---------

Refleks Aliya menghentikan langkahnya mendadak di depan Rumahnya, ia melihat sosok Pria yang tak asing baginya sudah stay di depan mobil miliknya.

"Loh, tumben-tumben Harimau galak ada di depan Rumahku." ucap Aliya heran.

Yapp, sosok Pria itu adalah Rafeek. Seorang Pria yang bekerja sebagai Dosen dan juga Dokter sekaligus Pria yang sudah di cap oleh Aliya sebagai Harimau galak karena sikapnya yang tegas kepada Mahasiswa.

"Ekhemm.." Aliya berdehem sambil berjalan menghampiri Rafeek.

"Tumben banget Harimau galak.. Ehh maksudku Mister, sudah stay di depan Rumahku?" Tanya Aliya menatap Pria usia 28 tahun itu dengan tatapan selidik.

________TBC________
NextorStop???
@sriwulandari_13
_seeYouToo♥
DontForgetTo⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

SUAMIKU DOKTER TAMPAN (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang