Part 22

4.5K 137 3
                                    

"Bertukar cincinlah! Maka Pernikahan kalian akan semakin lengkap!" Titah Penghulu sembari memandang kotak kecil berwarna merah maroon yang berisikan dua cincin.

Zain dan Aliya mengangguk. Mereka berdua pun bangkit dari tempat duduk dan berdiri saling berhadapan.

Sejenak Zain menatap lekat wajah sang Istri yang sangat cantik. Lalu di raih jemari tangan kanan Aliya secara perlahan. Selanjutnya, Zain mengambil satu cincin dari kotak kecil. Kemudian cincin itu, ia masukkan ke jari manis Aliya.

Prokkkk.. Prokkkk.. Prokkkk

Tampak riuh para Tamu undangan bertepuk tangan setelah mereka menyaksikan Zain memasangkan cincin Pernikahan pada jari manis milik Aliya.

Kini giliran Aliya memasangkan cincin pada jemari tangan sang Suami. Di tatap lekat terlebih dahulu wajah Zain yang begitu tampan. Detik berikutnya, Aliya meraih jemari tangan kanan Zain. Kemudian secara perlahan, ia masukkan cincin itu pada jari manis Zain.

Prokkk.. Prokkk.. Prokkk

Semua Tamu undangan kembali bertepuk tangan setelah mereka menyaksikan Aliya memasangkan cincin pada jari manis milik Zain.

Tak lama, Zain memajukan wajahnya pada wajah Aliya. Lalu ia kecup kening sang Istri. Aliya memejamkan matanya ketika Zain mencium keningnya. Ia merasakan kecupan yang di berikan sang Suami begitu tulus.

---------

Pukul 12 siang, Zain dan Aliya berdiri di Panggung Gedung untuk melakukan Resepsi Pernikahan. Satu persatu Para Tamu Undangan mulai naik ke atas Panggung untuk memberikan selamat pada Pasangan Suami Istri yang baru menikah.

"Selamat ya Dokter Zain dan Nona Aliya! Kalian sudah resmi menjadi Suami Istri."

"Happy Wedding untuk Dokter Zain dan Nona Aliya. Aku turut bersuka cita atas Pernikahan Kalian."

Begitulah ucapan selamat dari Para Tamu kepada Zain dan Aliya. Pasangan baru itu hanya menghadiahkan sebuah senyuman ramah kepada para Tamu yang mengucapkan selamat.

Tak lama kemudian, seorang Pria yang sudah tak asing lagi bagi Aliya, naik ke atas panggung lalu memberi selamat padanya dan Zain.

"Cieee, yang udah nikah, nih," godanya sambil menyenggol lengan Aliya. Lantas Aliya menunduk malu.

"Mr Rafeek, ku kira Mr tidak akan datang ke acara pernikahanku," ucap Aliya sangat girang melihat si Harimau galak menghadiri pernikahannya dengan Zain.

"Tentu saja aku akan datang, karena aku ingin menghargai Mahasiswa yang paling aku kesali karena tingkahnya yang aneh. Harus ku akui, sekarang kau mengalami banyak perubahan, kau tidak lagi Gadis cupu yang ku kenal," ucap Rafeek.

"Aku tidak cupu lagi karena berkat Dokter Zain, dia yang merubahku seperti ini," ucap Aliya sesekali memandang Zain yang ada di sampingnya dengan senyuman.

"Benarkah? Kalau begitu, kau hebat Dok, kau bisa merubah Mahasiswa bandel ini jadi tidak cupu lagi," ucap Rafeek.

"Mr bisa saja, aku melakukan itu karena aku tidak ingin Istriku dihina oleh orang-orang, makannya aku rubah penampilannya." jelas Zain.

"Baguslah! Oya, aku lupa ucapkan happy wedding untuk Dokter Zain dan juga Aliya, semoga pernikahan kalian samawa dan sejahtera selalu." ucap Rafeek sambil menyelami Zain dan Aliya secara bergantian.

"Terima kasih, Mr," timpal Zain dan Aliya secara bersamaan.

"Dokter Zain, aku minta padamu untuk selalu menjaga dan melindungi Mahasiswa bandel ini!" Seru Rafeek yang direspon anggukan kecil dari Zain.

Sementara Aliya, ia hanya memasang wajah cemberut. Mengapa Rafeek mengatakan dirinya bandel? Seburuk itukah ia di matanya?

"Terkhusus untukmu, Aliya, jangan tegang saat melakukan malam pertamamu dengan Dokter Zain," goda Rafeek.

Mata Aliya membulat. Apa Rafeek menggodanya? Barusan dia meledek dirinya dan sekarang dia menggodanya.

"M..Mr menggodaku?" Tanya Aliya.

"Siapa yang menggodamu, aku hanya memberitahu saja kalau kau tidak boleh tegang saat melayani Suamimu," jawab Rafeek sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Itu sama saja, Mr, kau tengah menggodaku," protes Aliya. Sementara Zain hanya menggeleng-gelengkan kepala disertai senyum kecil.

"Oya, kapan Mr menyusul?" Tanya Aliya dengan wajah polosnya.

"Menyusul apa?".

"Menikah! Kapan Mr akan menikah?" Tanya Aliya.

"Nanti, kalau sudah ada jodohnya," jawwb Rafeek.

"Mau aku kenalkan dengan seorang Gadis cantik?" Tanya Zain memastikan seolah ia ingin membantu Rafeek menuju pelaminan.

"Siapa?".

"Nanti malam kau akan dinner dengan Sahabatku Alisa. Dia masih single kok, kau bisa PDKT-an dengannya malam ini. Setelah PDKT-an lancar, kau bisa melamarnya lalu menikahinya," usul Zain.

Lantas saja membuat senyum di bibir Rafeek begitu mengembang kala Zain akan memperkenalkan dirinya dengan seorang Gadis cantik bernama Alisa.

"Benarkah, Dok? Kau tidak bohong, kan?" Tanya Rafeek memastikan.

"Tidak, Mr, aku tidak bohong. Seharusnya hari ini dia datang ke acara pernikahanku, tapi karena dia sibuk dengan pekerjaan bisnis, jadi dia tidak bisa datang. Sore ini aku akan menelpon Alisa untuk datang menemui di Restoran nanti malam," jelas Zain.

"Terima kasih, Dok.. Terima kasih," ucap Rafeek sangat girangnya.

Saking girangnya, Rafeek memeluk tubuh Zain sangat erat. Tentu saja hal itu membuat Aliya sangat bahagia melihatnya.

"Horeee, sebentar lagi aku akan menikah," sorak Rafeek langsung melangkah turun dari panggung.

Di samping itu, Zain dan Aliya hanya tertawa kecil melihat tingkah Rafeek yang secepatnya ingin menikah dengan seorang Gadis cantik.

---------

Malam harinya..
______TBC___gk? Klo aku













Hallo see haii 😄
Cuma memberi tahu (bukam tempe bukan pecel😚)
Hii, jadi gini berhubung karya ku sudah mau tamat, huahh😭😭 sedih gk sii?
Maka dari itu aku mau bilang kepada yang udah baca dan men-suport aku dari awal sampe akhir aku ucapkan terima kasih banyak. 😭✊
Aku pamit undur diri...
Sampai jumpa di cerita berikutnya hanya tinggal 1chapter lagi gan 😚😆

Oke salam hangat dari
SriWulandari_13

SUAMIKU DOKTER TAMPAN (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang