Part 8

4.9K 140 1
                                    

"Makasih, Dok. " ucap Aliya, merasa malu dirinya dipuji oleh seorang Dokter setampan Zain.

Zain hanya merespon ucapan Aliya dengan senyuman. "Oya, Rumahmu dimana?" Tanya Zain.

"Cukup jauh, Dok. " jawab Aliya. "Emangnya kenapa ya, Dokter menanyakan Rumahku?" Tanya Aliya.

"Mau melamar kamu. " jawab Zain menatap Aliya dengan senyum seringai.

"Hah? Melamar?" Aliya terkejut.

"Ckck, aku hanya bercanda, Nona. Tidak perlu kaget begitu. Lagi pula kita baru kenal, masa iya aku langsung melamar kamu. " timpal Zain diselipi tawa kecil.

Aliya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ada rasa khayalan tinggi dalam benaknya jikalau kelak akan ada seorang Pria tampan melamar dirinya. Tapi itu rasanya tidak mungkin! Karena Aliya sadar, bahwa ia hanyalah Gadis Cupu.

"Sudahlah, sekarang aku akan mengantarmu pulang. Pasti semua Keluarga di Rumahmu mencemaskan dirimu. " ucap Zain sambil bangkit dari tempat duduknya.

"Iya, kau benar Dok! Lebih baik sekarang aku pulang. Pasti disana Ibu sedang mencemaskanku. " sahut Aliya.

Perlahan Aliya bangkit dari sofa. Mencoba menahan perih pada bahu dan pergelangan tangan kirinya yang sudah di obati oleh Zain.

"Apa kau kuat berjalan?" Tanya Zain memastikan.

"Insyaallah kuat, Dok. " jawab Aliya.

"Aku percaya itu! Karena kau adalah Wanita terkuat yang pernah aku temui. Tetaplah menjadi dirimu seperti ini. " seru Zain.

Aliya menanggapinya dengan senyuman lebar. Selanjutnya, ia mulai berjalan keluar dari Rumah, di ikuti oleh Zain dari belakang.

---------

Sesampainya di Rumah, Aliya hendak membuka pintu Mobil. Namun di cegah oleh Zain.

"Tunggu, Nona Aliya".

"Ada apa, Dok?" Tanya Aliya.

"Kalau boleh tau, kamu tinggal sama siapa di Rumah?" Tanya Zain.

"Aku tinggal berdua bersama ibuku" jawab Aliya.

"Benarkah? Ayahmu kemana?" Tanya Zain lagi.

"Ayah sudah meninggal semenjak usiaku masih 8 tahun. " jawab Aliya agak lirih.

"Maafkan aku, Nona. Aku tidak tau kalau Ayahmu sudah meninggal. " ucap Zain.

"Tak mengapa, Dok. " sahut Aliya, diselipi senyum kecil.

"Tunggu, sebentar. " seru Zain lalu turun dari Mobilnya.

Sementara itu, Aliya mengerutkan dahinya saat Zain menyuruhnya untuk menunggu. Beberapa detik kemudian, Zain mulai membukakan pintu mobil untuk Aliya. Tentu hal itu membuat Aliya terkejut.

"Dok, tidak perlu repot-repot. Aku bisa turun sendiri. " ucap Aliya.

"Tidak merepotkan kok. Silahkan turun. " seru Zain memandangi Aliya dengan senyum manis.

Aliya sempat tercengang tak percaya dengan apa yang di lakukan Zain terhadapnya. Jujur! Seumur hidupnya, belum ada Pria yang ingin dekat dengan Aliya bahkan mengantarnya pulang, karena mengingat penampilannya yang cupu. Cuman Zain, satu-satunya Pria muda yang bersikap baik padanya.

"Nona, heyy. " Zain mengibas-ibaskan tangannya di depan wajah Aliya. Tak lama saja, Aliya tersadar.

"Hah? Iya?".

"Kenapa kau malah bengong?" Tanya Zain.

"Tidak ada, Dok. Aku akan turun. " jawab Aliya, lalu beranjak turun dari Mobil.

"Terima kasih ya, Dok sudah mengobati lukaku dan juga mengantarku sampai ke Rumah. " ucap Aliya.

"Tidak perlu berterima kasih, Nona. Anggap saja ini adalah keberuntunganmu karena tadi pagi kau sudah menyelamatkan anak kecil. " timpal Zain.

Aliya menepuk jidatnya. "Oh iya, aku lupa menjenguk anak kecil itu" ucap Aliya.

"Besok saja, Nona. Saat ini dia sedang istirahat" ucap Zain.

"Oh begitu ya, Dok. Hmm Dok, mau mampir dulu ke Rumahku?" Tawar Aliya.

"Tidak, terima kasih. Aku langsung pulang. Kamu masuk saja ke Rumah. Lihat! Wanita yang sedang berdiri di depan Rumahmu sudah menunggumu. " ucap Zain sambil memandang dari kejauhan sosok Wanita setengah tua berdiri di depan Rumah Aliya.

"Kau benar, Dok. Ibuku sudah menunggu aku pulang" sahut Aliya ikut memandang ke arah sana.

"Tapi, tunggu!" Zain mengerutkan dahinya, meneliti sosok Wanita setengah tua itu dari kejauhan.

"Sepertinya aku kenal dengan Wanta itu. " batin Zain.

"Ada apa, Dok?" Tanya Aliya, membuat Zain tersadar.

"Ahh tidak ada. " jawab Zain, menggeleng. "Aku pulang dulu. Assalamualaikum. " ucap Zain sejenak tersenyum.

"Waalaikumsalam. Hati-hati ya, Dok. " timpal Aliya.

Zain mengangguk kecil. Kemudian ia melangkah masuk ke dalam mobil, sesekali memandang sosok wanita setengah tua itu.

____________________TBC____________________
NextOrStop???
SriWulandari_13
_SeeYouToo ;>

SUAMIKU DOKTER TAMPAN (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang