Part 6

5K 148 1
                                    

"Wowww .. Wowww" gumam Aliya terkejut sambil mengagkat kedua tangannya di dekat telinganya.

"Jangan pernah coba-coba kamu melangkah mendekatiku. Jika kamu melangkah mendekatiku, maka pisau ini akan melayang ke perutmu" ancam Pria bertopeng.

"Heyyy, aku melangkah mendekatimu karena aku ingin menghentikan aksimu itu. Kamu ingin mencuri, kan?" Tanya Aliya sambil menunjuk Pria itu dengan penuh selidik.

"Iya, aku ini maling. Aku ingin mencuri barang berharga di Ruangan ini. Lumayan kan bisa aku jual barang itu. Dan setelah menjual, aku akan mendapatkan uang banyak" jawab Pria bertopeng sambil tertawa licik.

"Dasar maling licik!" Umpat Aliya geram. "Aku tidak akan membiarkan rencanamu itu berhasil" sambungnya.

Lalu dengan langkah berani, Aliya berjalan mendekati Pria bertopeng untuk mengambil barang yang sudah diambil oleh Pria itu.

Dan..

Sreeettt..

Pria bertopeng itu menyayat pergelangan tangan kiri Aliya menggunakan pisau tajam. Hingga keluarlah darah segar pada bagian itu.

"Shhh, ahhh" ringkis Aliya ketika ia merasakan perih yang luar biasa pada pergelangan tangan kirinya yang tak henti-hentinya keluar darah segar.

"Haha, rasakan itu. Makannya jangan coba-coba melangkah mendekatiku. Lihatlah akibat yang kamu dapatkan sekarang" ucap Pria bertopeng, tertawa puas.

Sekuat tenaga, Aliya menahan rasa sakit pada pergelangan tangannya. Lalu ia menendang kaki Pria bertopeng itu, hingga Pria itu tersungkur ke lantai.

"Arghhh" Umpat Pria itu kesal. Kemudian ia perlahan bangkit. Dan..

Sreeetttt..

Kali ini, Pria bertopeng itu mengarahkan pisau tajam ke arah bahu Aliya. Hingga keluarlah darah segar pada bagian itu.

"Ahhh, sakit.." ringkis Aliya sambil memegang bahunya yang berdarah.

"Rasakan itu!" Sahut Pria itu sejenak menatap tajam Aliya. Setelah itu, ia berlari keluar dari Ruangan sambil membawa barang berharga.

"Heyyy, jangan lari.." teriak Aliya, hendak mengejar Pria bertopeng itu. Namun apa daya, ia tidak kuat untuk mengejar Pria itu. Mengingat bahu serta pergelangan tangan kirinya terluka.

"Aliya, kamu pasti bisa menahan rasa sakit ini" batin Aliya menyemangati dirinya sendiri.

Perlahan Aliya berjalan keluar dari Ruangan Dosen sambil memegang bahunya yang tak henti-hentinya keluar darah.

---------

Aliya menghentikan langkahnya di depan Gerbang Kampus, ketika ia tidak kuat menahan perih pada bahunya dan pergelangan tangan kirinya.

"Sakitttt.." ringkis Aliya. Buliran air matanya jatuh dari pelupuk matanya. Merasakan perih yang amat luar biasa.

Pandangan mendadak menjadi buram. Ubun-ubun kepala mulai berdenyut tak menentu. Itulah yang dirasakan Aliya detik ini. Hingga ia tak kuat untuk melangkah.

Detik berikutnya, Aliya merasakan tubuhnya akan ambruk ke tanah. Namun hal itu tidak terjadi. Karena seseorang menahan tubuh Aliya, disaat tubuhnya akan terjatuh ke tanah.

"Astagfirullah, Nona. Kau baik-baik saja?" Tanya Seseorang itu, mulai panik dengan kondisi Aliya.

"D..Dokter Zain" sebut Aliya dengan lirih, melihat sosok Pria yang sedang menahan tubuhnya tak lain adalah Zain.

_________________TBC_______________________
NextOrStop???
Nah jika ada yg salah atau ingin ditanyakan sesuatau Silahkan *komen* or *follow* me ➡ @SriWulandari_13 
(dijaminautorespon:>)
#insyaAllahAMANAH ❤
Byby__seeYouToo 😁

SUAMIKU DOKTER TAMPAN (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang