10

7K 568 8
                                    

Saat ini sekolah Jaemin sudah tiba waktu pulang sekolah, dan Jaemin sedang melaksanakan hukuman yang diberikan oleh wali kelasnya, sekarang Jaemin sedang membersihkan kamar mandi yang berada di ujung sekolah, ini adalah tugas terakhirnya hari ini, dia hanya sendiri. Haechan sudah terlebih dahulu pulang bersama Jeno karena Jaemin menyuruhnya. Sebenarnya, Haechan ingin menunggu Jaemin menyelesaikan tugasnya, namun Jaemin memaksa Haechan untuk pulang menemani Jeno.

Brakkk

Pintu kamar mandi terbuka dengan paksa menampilkan sosok Mark dan teman-temannya.

Jaemin memutar bola matanya malas. "Ada apa lagi Mark? "Mark mendekat kearah Jaemin menarik kerah baju Jaemin.

" Urusan kita belum selesai Lee! Kau ikut campur urusanku dengan Jeno berarti kau bermasalah denganku! " Jaemin hanya diam saja, tidak melakukan perlawanan saat Mark semakin menarik kerah bajunya.

"Kau bisa melukaiku bahkan menghabisiku, tapi setelah ini kau harus berjanji untuk tidak menyakiti Jeno hyung! "

"Kau menyerahkan dirimu demi hyungmu? Baik sekali kau-" Mark menyunggingkan senyum miring.

"Habisi dia! " Lanjut Mark kemudian mengunci kedua tangan Jaemin kebelakang. Teman-teman Mark yang lain terus menghajar Jaemin








***

Jaemin terjatuh dengan tubuh yang lemas dengan beberapa lebam diwajah dan bagian tubuh lainnya,dan sedikit darah yang mengering diujung bibirnya yang sobek akibat terkena pukulan, kemudian dia bangkit dan memandang dirinya dari kaca yang berada dikamar mandi tersebut.





Mengerikan






Dan







Menyedihkan

Sekarang dia tidak hanya menerima pukulan pukulan itu dari hyung tertuanya, mungkin setelah ini dia akan menjadi bahan bully an teman sekelasnya itu, tapi apapun itu dia akan melakukannya untuk melindungi hyung yang paling disayangnya.








***

Saat ini Jaemin berada di tepi sungai Han, tidak berani untuk pulang, dia takut untuk menerima pertanyaan yang akan dilontarkan oleh hyungnya ketika melihat kondisinya saat ini. Dia menatap lurus kearah sungai Han, membiarkan angin menembus tubuh ringkih nya.

"Eomma, Appa, Nana merindukan kalian, sangat rindu. Nana lelah eomma, appa, Nana ingin menyerah, bawa Nana bersama kalian, eomma,appa." Tidak terasa air matanya kembali menetes.














***

Jaemin membuka pintu rumahnya perlahan, sekarang sudah menunjukkan pukul 22.23,dia tahu mungkin para hyungnya sudah terlelap, karena kondisi rumahnya saat ini sudah gelap, lampu sudah dimatikan, menandakan para hyungnya sudah terlelap. Dia terlalu lama berada di sungai Han sehingga tidak terasa hari semakin malam.

Dia membuka pintu kamarnya perlahan takut akan menimbulkan suara yang dapat membangunkan Jeno, karena dia melihat sosok Jeno membelakanginya dibalik selimut. Jaemin meletakkan ransel sekolahnya di tempat biasa.

"Masih ingat rumah kau? " Jaemin menengok ke asal suara

"Hyu-ng." Jaemin tertegun ketika melihat sosok Jeno yang tadinya tidur dibalik selimut kini telah berdiri tepat di depannya dengan menekuk kedua tangannya di depan dadanya.

"Sekarang sudah jam berapa? Apa pantas seorang pelajar pulang malam begini? "

Jaemin hanya diam dan menundukkan kepalanya.

Complicated •NA JAEMIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang