Tiga hari berlalu, namun ruangan bernuansa putih itu masih sama, menampilkan sosok pemuda yang masih belum sadar dari komanya. Keempat pemuda lainnya masih setia menunggunya, berharap pemuda itu bangun dari tidurnya.
"Na, kami kesini lagi. Kenapa kau masih tidur hei? " Ucap Jeno, tangannya mengusap ujung surai pemuda yang masih enggan untuk membuka matanya.
"Nana bodoh, kau senang sekali tidur. Kau mimpi apa sampai kau tak mau bangun? " Ucap Haechan.
"Nana, bangunlah. Maaf aku sudah membuatmu seperti ini. " Lirih Renjun.
Jeno dan Haechan mengalihkan pandangannya pada Renjun yang berucap lirih.
"Njun, sudahlah. Nana tak akan menyalahkan mu. " Ucap Jeno sembari menyentuh bahu Renjun.
"Injun-ah, maaf tapi... Kau dengan ayahmu bagaimana? " Tanya Haechan .
"Tidak tahu, sejak aku kembali kerumah kemarin dan sampai tadi pagi, aku tak melihat keberadaan appa dirumah. "
Klek
Pintu ruang rawat Jaemin terbuka menampilkan sosok Jaehyun setelahnya.
"Hyung." Sapa Jeno.
"Nana belum bangun? " Tanya Jaehyun
"Belum, suruh dia bangun hyung! " Rengek Jeno.
"Kenapa kau jadi seperti ini Jeno? "
"Tidak tau, aku merindukan si cerewet ini, hyung. "
Kini perhatiannya beralih pada Jaemin. Mengusap surai hitamnya dan memandangnya lirih. "Pasti mimpimu lebih indah dari kenyataan ya, Na. Sampai kau tidak bangun seperti ini. "
"Apa maksudmu hyung? " Kesal Jeno
"Tidak, aku hanya berucap. "
"Maksud ucapanmu tadi itu apa? Maksudmu kenyataan Nana buruk? Begitu? "
"Hyung tidak tau, Jen. Hyung hanya berucap. "
"Kenyataan Nana akan sangat indah jika bersama Lee Jeno. "
"Tidak, kau galak. Pantas saja Nana enggan membuka matanya, dia malas denganmu. " Sahut Haechan dengan remeh.
"Hei kau tau dari siapa? "
"Aku yang sudah menjadi temanmu saat kau masih menjadi sel telur saja sudah malas karena kau galak. "
"YAK!!! JAGA UCAPANMU LEE HAECHAN! "
"hyu-ng."
Semua pemuda lain yang berada diruangan itu mengalihkan atensinya pada Jaemin yang sudah mulai sadar.
"Nana, kau sudah bangun? Kau mau apa? Hyung ambilkan. " Ucap Jeno.
"Biar hyung periksa, menyingkirlah." Ucap Jaehyun sedikit mendorong tubuh Jeno dengan pelan.
"Haish kau ini hyung. " Kesal Jeno.
Jaehyun memeriksa kondisi Jaemin, menempelkan stetoskop nya pada bagian dada Jaemin.
"Apa yang kau rasakan? " Tanya Jaehyun. Jaemin hanya menggeleng.
"Hei tolong berikan Jae hyung jawaban yang jelas Nana. " Sahut Jeno.
"Ssstt Jen diamlah. " Sahut Jaehyun. Sedangkan Jeno hanya berdecak kesal.
"Nana, katakan pada hyung, kau merasa sesak atau sakit dibagian lukamu? "
"Ti-dak hyung. "
***
Sore ini Jeno, Jaemin, Renjun, dan Haechan sedang berada di ruangan Jaemin, Jaemin sudah sadar sejak siang tadi. Kondisi Jaemin sudah membaik semenjak dia sadar tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/205367072-288-k378931.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated •NA JAEMIN (END)
أدب الهواةWe are family • Brothership ⚠NCT Story ⚠Semi baku