"Jeno-ya, Nana-ya! Yak! Cepatlah bangun! "
Jaemin menggeliat kemudian semakin menyamankan posisinya. "Eng hyung, kami libur, kami akan bangun nanti siang. "
"Tidak, cepatlah bangun! " Ucap Jaehyun kemudian menarik selimut Jaemin, tak lama pandangannya beralih pada Jeno yang semakin bersembunyi dibalik selimutnya. "YAAK! LEE JENO! BANGUN! " Tak ada sautan dari Jeno ataupun Jaemin.
Jaehyun menghela nafasnya kasar sembari mengacak rambutnya frustasi. "Okey, hyung hitung sampai tiga, jika kalian masih tidak bangun oke baiklah hyung menyerah. " Jaehyun menghentikan kalimatnya sejenak. "Biar Tae hyung yang membangunkan. "
Mendengar kalimat terakhir Jaehyun serempak membuat Jeno dan Jaemin terbangun.
"Hehe hyung, jangan panggil Tae hyung ne. Lihat kami sudah bangun. " Ucap Jeno namun dengan mata yang masih tertutup.
"Cepat bangun dan turun kebawah, makanan sudah siap. " Ucap Jaehyun lagi sembari menarik kedua dongsaeng nya.
"Hyung curang, menggunakan Tae hyung sebagai senjata. " Sahut Jeno.
"Sudah tak usah banyak bicara, kajja. "
***
Jeno, Jaemin dan Jaehyun telah berada di meja makan, disana sudah terdapat Taeyong yang sedang menunggu mereka.
"Lama sekali. " Ucap Taeyong.
"Salahkan mereka yang sulit dibangunkan hyung. " Sahut Jaehyun tak terima.
Taeyong memalingkan pandangannya kepada Jeno. "Yak Lee Jeno, cuci wajahmu terlebih dahulu! "
"Kenapa kalian ini sungguh cerewet! Kenapa pagiku harus seburuk ini? "
"Cepat cuci wajahmu Jeno! "
Jeno beranjak dari tempatnya, diikuti oleh Jaemin.
Hanya tersisa Jaehyun dan Taeyong dimeja makan sekarang. Jaehyun menoleh pada Taeyong yang tengah menyiapkan makanannya. "Hyung."
"Hm? "
"Masih membenci Jaemin? "
"Sampai kapanpun. "
"Berpikirlah dewasa hyung, mengapa kau terus membencinya? "
"Tentu saja karena kematian eomma dan appa. "
"Hyung, ayolah. Itu adalah takdir, Jaemin juga tak ingin hal itu terjadi. "
"Jaehyun berhenti membahas ini, jangan membuatku emosi Jaehyun. "
Dari sisi lain, Jaemin yang terlebih dahulu selesai akhirnya kembali menuju meja makan, namun langkahnya terpaksa terhenti ketika mendengar percakapan dari kedua hyungnya. Jaemin mendengar kalimat per kalimat yang keluar dari mulut kedua hyungnya. Lagi-lagi perdebatan kedua hyungnya disebabkan olehnya.
"Hyung aku tak ingin kau menyesali perbuatan mu, lebih baik kau segera berubah. " Ucap Jaehyun.
"Cih aku tak akan menyesal untuk membencinya. "
"Hyung Jaemin itu-" Ucapan Jaehyun terhenti ketika Jaemin dengan segera memotong pembicaraannya, membuat Jaehyun sadar, bahwa baru saja dia akan berbicara rahasia Jaemin pada Taeyong. "Jaehyun hyung. " Ucap Jaemin dengan cepat, Jaemin menarik kursi didepan Jaehyun dan menoleh pada Jaehyun, matanya seolah mengisyaratkan Jaehyun untuk tidak membicarakan penyakitnya pada Taeyong.
"Cih tidak sopan sekali. " Ketus Taeyong, hal ini membuat Jaemin kembali menundukkan kepalanya.
"Hyung, sudah cukup. " Sahut Jaehyun dengan sedikit meninggikan volume suaranya.
Tak lama Jeno bergabung dengan mereka, menarik kursi dan mengambil makanan yang telah disiapkan. "Yak yak yak, gelap sekali aura disini, wae?
" Tanya saja kepada pembunuh itu. " Ketus Taeyong.
Jeno menoleh pada Jaemin yang kini menundukkan kepalanya. Mengehela nafasnya kasar. "Na, makan makananmu, jangan menunduk terus, angkat kepalamu Na, jangan menjadi pria yang lemah! " Jeno mengalihkan pandangannya pada Taeyong. "Dan untukmu hyung, berhenti menyebut Nana sebagai pembunuh. "
Taeyong tersenyum sinis. "Ini kenyataan Jeno, ingatkan bagaimana dia membunuh eomma dan appa? "
"Sudah berapa kali aku harus memberitahu mu bahwa ini semua tidak ada hubungannya dengan Jaemin yang membunuh eomma atau appa seperti yang kau bicarakan itu hyung, Jaemin tidak tau apa-apa! "
"Jeno, jaga bicaramu." Ucap Jaehyun sembari menahan amarah Jeno.
"Hei, kau lihat kan, bagaimana sekarang dongsaeng ku telah berani melawanku! " Sentak Taeyong.
"Aku hanya ingin meluruskan hyung! Jangan menyalahkan Jaemin! "
"Jeno, siapa yang mengajarimu seperti ini? Apakah pembunuh ini yang sudah mencuci otakmu? "
Jeno tak bisa lagi meredam amarahnya, dia menggebrak meja dan berteriak. "BERHENTI MEMANGGIL JAEMIN DENGAN SEBUTAN PEMBUNUH! "
"JAGA SOPAN SANTUNMU KETIKA BERBICARA JENO! "
"UNTUK APA AKU MENJAGA SOPAN SANTUN KU, TAPI KAU JUGA SEPERTI ITU! "
"Cukup hiks, cukup. Aku mohon berhenti berkelahi, aku mohon hyung hiks. " Jaehyun meraih tubuh Jaemin dan mengusap punggungnya untuk menenangkan nya.
"Semua gara-gara kau! Kalau saja kau tak ada, kalau saja kau tak lahir dan kalau saja kau tak hidup, kami tak akan seperti ini! " Bentak Taeyong pada Jaemin sembari menunjuk pada Jaemin.
Jaemin mendongak dan menoleh pada Taeyong yang menatapnya. "Mengapa kau seperti ini padaku hyung hiks, jujur hiks aku lelah kau seperti ini, aku juga tak ingin eomma dan appa meninggal hyung hiks, jika saja aku bisa meminta pada Tuhan untuk bertukar posisi dengan eomma dan appa, aku akan memintanya hyung hiks. "
"Benar, seharusnya kau yang mati, KENAPA TAK KAU SAJA YANG MATI WAKTU ITU! "
"TAE HYUNG! " Teriak Jeno.
"Hyung, kau ingin aku mati kan hyung hiks, tenang saja hyung, tunggu untuk sebentar lagi hyung hiks. "
"Jangan berbicara seperti itu Na. " Ucap Jaehyun.
"Iya, aku harap kau bisa segera pergi dari hidupku. "
"TAE HYUNG, BERHENTI BERBICARA SEPERTI ITU PADA JAEMIN! "
"KAU SUDAH BERANI MEMBENTAK KU JENO? IYA!! "
"AKU TAK AKAN SEPERTI INI JIKA KAU TAK MENYAKITI JAEMIN DENGAN PERKATAAN BUSUKMU ITU! "
"ITU FAKTANYA JENO! "
"Hyung berhenti aku mohon hiks. " Ucap Jaemin sembari menahan tubuh Jeno.
Taeyong menarik tubuh Jaemin dan mencengkram kerah bajunya. "Kau, kau yang merusak segalanya, kau yang membunuh eomma, kau mengambil kebahagiaan ku, dan juga kebahagiaan keluarga ini! " Teriak Taeyong kemudian menghempaskan tubuh Jaemin ke lantai, kemudian tanpa rasa berslaahnya dia beranjak dari tempatnya
"JAEMIN! "
Tbc.
Huhu maaf Nana aku siksa terus hikddd :'
Jangan benci Taeyong yaaaaaa, Taeyong aslinya baik kok, aku takut aja kalo disini aku buat Taeyong nya jahat, nanti banyak yang nge hate Taeyong di real, please jangan saltyin Taeyong yaaaa..... Bijak kalau membaca yaaa😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated •NA JAEMIN (END)
FanficWe are family • Brothership ⚠NCT Story ⚠Semi baku