"Hyung, jangan bertengkar dengan Tae hyung. "
"Aku tidak bertengkar, Na. "
"Jangan marah dengan Tae hyung. "
"Aku tidak tau. Oh iya, menurutmu mengapa hyung tidak mengizinkan kami berteman dengan Injun?"
"Pasti mereka punya alasan hyung. "
"Lalu mengapa tidak memberitahu kami? "
"Aku tidak tau hyung, mungkin belum saatnya kami mengetahui. "
"Yasudah ayo tidur. "
"Ne hyung. "
"Selamat malam Nana. "
***
Pagi hari telah tiba, suasana dirumah keluarga Lee nampak sama seperti hari hari biasanya, namun ada hal yang membuat suasana sedikit berbeda, yaitu diamnya si pemuda Lee itu. Semenjak sedikit perdebatan yang terjadi semalam, kini membuat sikap pemuda Lee itu sedikit berbeda."Aku langsung berangkat saja dengan Jaemin. " Ucap Jeno menarik tangan Jaemin.
Jaemin menghentikan langkahnya, otomatis membuat langkah Jeno pun ikut terhenti.
"Hyung. Kita belum sarapan. " Ucap Jaemin.
"Tak perlu, ayo. "
"Jeno, makanlah terlebih dahulu. " Ucap Taeyong yang sudah duduk di meja makan. Jeno hanya terdiam, sama sekali tak berniat menjawab ucapan Taeyong.
"Jeno, kau mau naik apa? " Ucap Jaehyun
"Berjalan."
Ketiganya membelalakkan matanya.
Jaemin melepaskan tangannya dari genggaman Jeno. "Kalau begitu kau harus makan dahulu. "
"Aku tak mau, Na. Kalau kau tak mau, yasudah aku berangkat sendiri. " Ucap Jeno kemudian berlalu meninggalkan ruangan tersebut.
Jaemin yang melihat Jeno meninggalkannya segera mengejar Jeno. "Hyung aku berangkat dulu. "
Sedangkan Jaehyun dan Taeyong hanya terdiam dan tidak bisa mencegah Jeno yang keras kepala itu.
"Hah hyung, ada apa denganmu? " Ucap Jaemin dengan napas yang sedikit tersengal.
"Aku sedang malas dengan hyungdeul. "
"Seharusnya kau juga tidak terlalu cepat berjalan hyung,aku lelah mengejarmu. "
Jeno menghentikan langkahnya, kini pandangannya beralih pada Jaemin di sebelah nya.
"Kau baik-baik saja? "
"Tidak, aku tidak baik-baik saja. "
"Benarkah? " Jaemin hanya terdiam.
"Kalau begitu duduk disini sebentar, ini minuman untukmu. "
Jaemin mendudukkan tubuhnya di trotoar jalan dan meminum air mineral yang Jeno berikan.
"Nana, maaf ya. " Ucap Jeno mengusap rambut Jaemin.
"Untuk apa? "
"Sudah membuatmu lelah. "
"Ah tidak, aku saja yang terlalu lemah. "
"Maaf, Na. "
"Tidak, hyung. Sudahlah. " Jaemin tersenyum pada Jeno sehingga membuat Jeno ikut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated •NA JAEMIN (END)
FanficWe are family • Brothership ⚠NCT Story ⚠Semi baku