30

5.2K 398 12
                                    

"Hari ini kita mau kemana? Sekolah pulang terlalu cepat, aku tidak mau kembali kerumah. " Ucap Haechan.

Jeno, Jaemin, Haechan dan Renjun sedang berjalan menuju halte di dekat sekolah mereka. Karena sekolah berakhir terlalu awal, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan.

"Taman bermain? " Sahut Jeno.

"Tidak, Jen. Itu ide buruk, aku sedang tak punya uang. " Jawab Haechan

"Pantai." Sahut Renjun.

"Ide bagus. Lama sekali aku tak ke pantai. "

"Kau pasti sangat menyukai pantai ya, Na? "

"Iya Njun. Aku sangat suka pantai, aku merasa bahagia sekali saat di pantai, rasanya semua beban masalahku ikut terbawa hembusan angin pantai. "

"Yasudah, kalau begitu kita ke pantai ya. " Sahut Haechan.




















***

Jeno, Renjun, Jaemin dan Haechan sudah tiba di pantai. Mereka meletakkan tas sekolahnya di atas pasir, mereka juga melepaskan sepatu yang mereka kenakan. Jaemin dan Haechan berlari menuju pantai, begitupun dengan Renjun dan Jeno, mereka terlihat bahagia.

"YAK CELANAKU BASAH TERKENA OMBAK!!" Teriak Haechan.

"Sudah tak apa. Kita bermain air sepuasnya tanpa memikirkan pakaian kita yang basah. " Sahut Jeno

Mereka semua bermain dan tertawa dengan riang. Tanpa terasa hari sudah mulai petang, mereka mengakhiri permainan mereka dan berjalan menuju rumah masing-masing.

Mereka berjalan hingga tiba di jembatan di dekat sungai Han.

"Ketika aku melewati tempat ini, aku seperti kembali dihadapkan dengan kejadian itu. Aku jadi teringat appa. "

"Temui dia, Njun. "

"Benar, Jen. Aku akan menemui appa. "

"Hei lihat, bukankah itu Mark ? " Ucap Haechan ketika melihat sesosok pria yang ia yakini adalah Mark sedang berdiri di tepi jembatan, pandangannya lurus kearah depan.

Setelah mendengar ucapan Haechan, Renjun segera berlari kearah Mark. Renjun menepuk pundak Mark pelan. "Hyung, sedang apa? "

Mark menoleh pada Renjun, dia cukup kaget dengan kehadiran Renjun yang tiba-tiba. "Bukan urusanmu. "

"Hyung, mau menemui appa bersama ku? Appa pasti senang kau menemui nya. "

"Tidak."

Haechan, Jeno dan Jaemin menghampiri Renjun dan Mark.

"Mark, kau sedang apa? " Tanya Haechan.

"Bukan urusanmu. "

"Mark, kenapa kau jadi seperti ini, kau jadi lebih sering menyendiri dan dingin kepada semua orang? " Tanya Jeno.

Mark tersenyum sinis,kemudian menatap Jeno. "Bukankah ini semua karenamu? Tidak, bukan hanya kau, tetapi kalian. "

"Hyung, cukup. " Ucap Renjun menahan tangan Mark yang sudah mulai tersulut emosi.

Mark yang sudah tersulut emosi menarik kerah baju Renjun. "INI JUGA KARENAMU, KARENA SI TUA ITU, SEHARUSNYA AKU TAK MEMILIKI KELUARGA SEPERTI KALIAN! AKU MEMBENCI KALIAN! "

"MARK CUKUP! KAU BOLEH MEMBENCI KAMI, KAU BOLEH MEMBENCIKU, KAU BOLEH MENGHINA KU, MENYAKITIKU, KARENA KEMATIAN EOMMAMU. TAPI KAU TIDAK BOLEH MEMBENCI RENJUN, DIA ADIK KANDUNG MU MARK! "

Complicated •NA JAEMIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang