28

4.7K 379 14
                                    

Renjun, setelah persidangan ayahnya kemarin, hari ini Renjun sudah masuk sekolah, dirinya sedang duduk di bangku belakang sekolahnya, hanya dirinya sendiri, tanpa ditemani oleh teman-temannya. Renjun terus menatap kearah depan, entah apa yang dia pikirkan. Renjun mengambil ponsel yang ada sakunya, mencari salah satu nama kontak yang tertera di ponselnya kemudian menelponnya.

Renjun menggenggam ponselnya dan meletakkan didekat telinganya, menunggu seseorang dari sebrang sana untuk mengangkat ponselnya, satu kali, dua kali dia menelponnya, tetapi orang itu tetap tidak mengangkat telepon Renjun. Renjun sudah mulai menyerah untuk menelpon orang itu, dia ingin memasukkan ponselnya kedalam sakunya lagi, namun dia membatalkan niatnya kemudian kembali menelpon orang tersebut.

Tak lama orang itu mengangkat telepon Renjun.

"Hyung. "

"Ada apa lagi? " Jawab seseorang dari sebrang sana.

"Aku ingin bertemu, hyung. "

"Aku sibuk. "

"Aku mohon, hyung. Ada yang harus aku bicarakan denganmu. "

"Aku sibuk. "

"Ayolah hyung, tolong. Aku akan menunggu mu di taman belakang, datanglah hyung. "

Setelah Renjun berucap seperti itu, orang itu yang Renjun panggil dengan sebutan hyung, menutup telepon nya dengan sepihak. Renjun memasukkan kembali ponselnya kedalam sakunya. Namun Renjun tak beranjak dari duduknya, dia masih tetap dalam posisinya, menunggu orang tersebut datang menemuinya.



Setelah Renjun menunggu cukup lama, akhirnya orang yang dia tunggu-tunggu datang. Renjun tersenyum saat orang itu datang menghampiri nya.

Renjun menggeser tubuhnya memberi ruang untuk orang tersebut duduk disebelahnya. "Hyung duduklah, jangan berdiri seperti itu. "

"Katakan saja kau ingin apa. "

"Duduklah hyung. " Orang itu pasrah kemudian duduk disebelah Renjun.

"Apa yang ingin kau katakan padaku? "

"Kau masih membenciku, hyung? "

"Kau sudah tau jawabannya. "

"Aku ingin memperbaiki semuanya, hyung. "

"Apalagi, tidak ada yang perlu kita perbaiki. "

"Hubungan kami, hyung. Aku tidak mau kami terus seperti ini. "

"Lalu? "

"Aku ingin meminta maaf, hyung. "

"Cih! Tidak penting. "

"Hyung, appa menyuruhku untuk menemuimu, dan memperbaiki semua ini. Apa kau sudah tau kabar appa, hyung? "

"Jika kau hanya membicarakan si tua itu, aku akan segera pergi, membuang waktu ku saja. "

"Hyung dengarkan aku dulu, appa dipenjara, hyung. "

Orang itu sedikit terlonjak dengan ucapan yang Renjun lontarkan. "Aku tidak peduli. "

"Ini semua karena appa melukai Jaemin, hyung. "

Orang itu bersmirk mendengarkan ucapan Renjun. "Keluarga Lee. Lagi-lagi kau mengganggu keluargaku. "

"Ini bukan salah mereka, hyung. Appa melukai Jaemin, appa harus bertanggung jawab. "

"Bagaimana bisa sekarang kau membelanya?"

"Mereka sahabat ku hyung. "

"Cih! Sok manis sekali. "

"Hyung, ayolah kita buat lembaran baru, kita buat hidup kita menjadi lebih baik, hyung. Seperti kakak dan adik pada umumnya. "

Complicated •NA JAEMIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang