"Hyung aku pulang" Ucap Jeno membuka pintu rumahnya, tidak ada jawaban setelahnya.
"Apa Taeyong hyung belum pulang? " Lanjut Jeno
"Mungkin" Jawab Jaemin, dibalas anggukan oleh Jeno
"Syukurlah kalau begitu, jadi kau tak perlu takut, Jaem. "Lanjut Jeno
" Maksudmu hyung? "
"Aku akan beristirahat agar lebih pulih, jadi Taeyong hyung tidak akan tau kalau aku sakit. "Ucap Jeno hanya dibalas anggukan oleh Jaemin
"Apa yang hyung tidak tau? " Ucap Taeyong tiba-tiba.
"Ah Tae...Taeyong hyu...hyung, aku kira kau belum pulang. " Ucap Jeno bergetar, dia berharap semoga Taeyong tidak mendengar ucapan nya tadi.
"Apa yang kalian bicarakan? Apa yang hyung tidak tau? Katakan pada hyung sekarang! " Lanjut Taeyong dengan nada sedikit lebih tinggi.
"Ah bukan apa-apa hyung, hanya pembicaraan biasa. "Jawab Jeno menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Disisi lainnya Jaemin hanya menundukkan kepalanya, dia tau, jika Taeyong mengetahui apa yang terjadi sebenarnya, Taeyong akan memarahinya lagi. Dan Jaemin sudah mempersiapkan dirinya jika hal itu terjadi.
" Jika bukan pembicaraan biasa, coba katakan pada hyung. " Jawab Taeyong
"Ah hyung kau ini, sudahlah hyung ini bukan apa apa. Tidak perlu diperpanjang hyung. " Lanjut Jeno
"KALAU MEMANG BUKAN APA APA, TIDAK MUNGKIN KAU MERAHASIAKAN DARI HYUNG, JENO! " jawab Taeyong dengan nada tinggi, amarahnya memuncak,dia yakin kalau ada yang disembunyikan dari dongsaeng nya itu, Taeyong yakin itu, dia mendengar jelas bahwa dongsaeng nya berkata bahwa lebih baik Taeyong tidak tau hal ini. Hampir saja Taeyong menampar Jeno, tapi dia membatalkan niatnya untuk melakukan hal itu.
"APA HYUNG? APA? KAU MAU MENAMPARKU? TAMPAR HYUNG, TAMPAR! " ucap Jeno tak mau kalah, tangannya menunjuk pada pipinya, tanda dia sudah siap untuk dijadikan sasaran tamparan Taeyong
Plak..
Mendengar apa yang dikatakan Jeno, membuat Taeyong semakin geram. Dia tidak segan segan menampar Jeno, hingga membuat Jeno tersungkukebelakang hingga tubuhnya bertabrakan dengan dinding diruangan itu.
Akh...
Jeno meringis, kembali meremas perut sebelah kirinya, dia belum pulih, tenaganya masih lemah, sakitnya pun masih belum sepenuhnya hilang, ditambah lagi tubuhnya yang bertabrakan dengan dinding.
Melihat Jeno yang kesakitan, Jaemin dan juga Taeyong berlari menuju tempat Jeno berada
"Hyung, gwaenchana? " Ucap Jaemin
"Jeno-ya mianhae, hyung emosi, gwaenchana? " Ucap Taeyong di depan Jeno, tangannya terulur untuk membantu Jeno,menepisnya.
"Tidak perlu hyung, aku tidak butuh bantuanmu. " Ucap Jeno sarkas, kemudian dia bangun dan dibantu oleh Jaemin
"Jeno maafkan hyung, hyung emosi, Jen" Lanjut Taeyong
"Terserah. Akh" Runtuh Jeno
"Hyung, kita kerumah sakit lagi ne? " Tanya Jaemin hanya dibalas gelengan oleh Jeno,dia masih meremas perutnya, perutnya terlalu sakit sekarang, bahkan untuk menjawab Jaemin pun sangat sulit baginya.
"Kerumah sakit lagi? Apa maksudnya? " Tanya Taeyong, sungguh Taeyong tidak paham situasi ini sekarang.
"Kau tidak perlu tau hyung. " Sentak Jeno
"CUKUP ! tidak usah kembali ribut, aku akan menjelaskan semuanya!" sentak Jaemin.
"Maaf, tapi sebelum nya aku meminta kalian untuk berhenti beradu mulut, Jeno hyung baru saja masuk rumah sakit, Jaehyun hyung bilang karena magh nya kambuh, seharusnya dia dirawat tapi dia menolak, ini semua gara-gara aku terlalu lalai, aku lupa jika Jeno hyung tidak makan dari pagi, dan dia terus bermain bersama kami." Ucap Jaemin dan kembali menundukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated •NA JAEMIN (END)
FanficWe are family • Brothership ⚠NCT Story ⚠Semi baku