The Fiance

7.4K 1.1K 68
                                    

- still flashback-

"Jaemin!"

Renjun terbangun dari tidurnya dengan napas memburu, begitupun dengan butiran keringat dingin yang mengalir turun membasahi wajahnya.

"Tuan apa anda baik-baik saja?"

Prang!

Tangan Renjun menepis segelas darah yang disodorkan oleh Lucas, sekarang pecahan gelas kaca itu menyebar diatas lantai marmer yang kini ikut diselimuti oleh merahnya darah yang tumpah.

"Katakan padaku jika mereka tak akan mengeksekusinya," ucap Renjun.

"Maaf tuan, tapi tunangan anda sendiri yang akan mengeksekusinya."

Kaki kecil Renjun melompat dari atas tempat tidur, dengan masih memakai piyama ia berlari keluar ruangan.

"Tuan anda tidak boleh--"

"Lucas!"

Kedua manik Renjun berkilat tajam memandang Lucas yang ikut berhenti dua meter dibelakangnya, lelaki itu tampak mengernyit dan menyentuh telinganya yang kini terasa berdenging.

"Itu peringatan dariku," ucap Renjun sebelum berbalik dan menghilang dari pandangan Lucas.

_____________

"Hm?" Mark memiringkan kepalanya, berjongkok untuk menyamakan tinggi dengan seseorang yang tengah dibelenggu dengan rantai disekujur tubuh dihadapannya.

Geraman yang keluar dari bibir yang penuh luka lebam itu tak lantas membuat Mark mundur, ia mengulurkan tangannya dan mencengkram rahang orang itu.

"Na Jaemin, ya?"

Tentu saja pertanyaannya itu tak akan membuahkan hasil selain geraman, tapi Mark tak berhenti disitu dan malah tertawa kecil. "Ah aku lupa, kau ini tak bisa berbicara normal layaknya manusia lagi ya."

"Tuan muda, kita akan mulai."

Kepala pemuda itu bergerak kearah sumber suara, ia menyunggingkan senyuman ramah dan mengangguk sebagai jawaban. Setelahnya laki-laki tadi keluar dari area penjara meninggalkannya berdua lagi dengan seorang midbeast.

"Ah sayang sekali padahal jika harus dibunuh, kau itu sedikit manis. Pantas saja tunanganku yang naif itu bisa menempel pada manusia sepertimu." Mark berdiri dan meregangkan badannya, ia menunduk sejenak dan tersenyum kecil menatap Jaemin yang mulai tak berontak lagi sebelum akhirnya melangkah keluar.

Lima belas menit berlalu begitu saja, para tetua dan juga petinggi di kementrian sudah berada di tempat duduknya masing-masing bersiap menyaksikan eksekusi seorang midbeast. Di tengah pun Mark selaku orang yang mengajukan diri dari keluarga bangsawan untuk menjadi eksekutor telah siap dengan pedang ditangan.

Beberapa menit kemudian gerbang terbuka, menampilkan beberapa orang penjaga tengah mengawal seorang midbeast yang sebelumnya telah dibuat tak berdaya masuk kedalam ruang eksekusi.

Mark menatap sejenak pada Jaemin yang setengah menunduk, kemudian maniknya beralih kearah wajah-wajah penuh antisipasi diatas sana yang membuatnya tanpa sadar berdecih pelan.

Full Moon (End) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang