chapter 21

5.7K 904 19
                                        

"Sakura!"

Teriakan Renjun menyadarkan sakura, dengan sabetan terakhir yang diarahkannya pada Belphegor ia terbang kembali ketempat Renjun. Dengan sekuat tenaga pula dia menyabetkan pedangnya pada rantai-rantai yang membelenggu Renjun juga Lucas.

"Jeno bagaimana?" Ucap Renjun begitu tubuhnya terbebas dari belenggu menyakitkan yang mungkin saja menyayat kulitnya.

"Aku tak tau tapi sepertinya ayahmu dan orang-orang di kastil dipengaruhi oleh Minhyung, aku menyelinap untuk sampai kesini. Tapi aku benar-benar tak tau apa yang dilakukan ayahmu pada Jeno," ucap Sakura.

"Aku tau."

Pandangan Renjun juga sakura langsung mengarah pada Lucas yang meludahkan darah dan menatap penuh benci pada Belphegor.

"Yang hilang dari dunia bawah adalah seorang tahanan," ucap Lucas, kemudian dirinya menoleh pada Renjun. "Lilith."

"Kutebak iblis itu yang membantunya melarikan diri," ucap Renjun. Ditangannya, sebuah pedang berdenyar lembut.

Lucas mengangguk kecil, lalu ikut mengeluarkan tombak dari udara kosong. "Sepertinya, Minhyung ingin menarik semua kekuatan midbeast Jeno dengan cara memberikannya pada Lilith. Menikahkan mereka lebih tepatnya," ucap Lucas.

Renjun tak tau mengapa tapi hatinya terasa mencelos mendengarkan kata-kata tersebut. Tanpa disadarinya pula genggamannya mengerat pada gagang pedangnya, membuat buku-buku jarinya memutih yang mana hal itu tak luput dari perhatian Sakura.

"Apa kalian sudah selesai mengobrolnya?" Ucap Belphegor yang sedetik setelahnya terbang melesat kearah ketiga orang dibawahnya.

Renjun luput memperhatikan kedatangan Belphegor, namun beruntung baginya Lucas menariknya menjauh sebelum tubuhnya terbelah menjadi dua. Mereka berdua mendarat dibelakang pilar mansion sementara sakura mendarat jauh diseberang.

"Tuan muda, anda sebaiknya pergi ke kastil."

Renjun mendongak menatap Lucas dan mengerutkan dahi. "Aku harus membereskan dia dulu, dia yang menyebabkan semua masalah ini dengan berpihak pada Minhyung."

"Lucas benar Renjun, sebaiknya kau pergi ke kastil."

Renjun menoleh kebelakang ditempat dimana Sakura memunculkan dirinya. Sakura melangkah mendekat padanya, lalu menepuk bahunya sekilas. "Bukannya kau menyukai Jeno? Jadi untuk apa buang-buang waktu disini. Iblis yang satu itu, biar aku dan Lucas yang menanganinya."

Renjun mengulas senyum, dirinya menurunkan pedangnya dan memeluk Sakura. "Terimakasih," ucapnya. Setidaknya di kastil yang tak tertolong lagi itu, masih ada satu anggota keluarganya yang mengerti dirinya. Itu saja sudah cukup.

"Pergilah selagi aku mengalihkan perhatiannya," ucap Sakura yang diangguki oleh Renjun.

Pada serangan berikutnya yang mematahkan pilar yang menjadi tempat persembunyian mereka bertiga, Sakura melesat maju dengan cepat sementara itu Lucas mengembangkan sayapnya mengikuti dari belakang. Saat itulah pula, Renjun berteleportasi menghilang dari arena.

Lima ratus meter dari tempatnya berteleportasi, Renjun mendengar debuman dan juga denting suara dua logam beradu yang terlampau keras. Renjun menoleh sejenak, menutup mata dan mengulurkan tangan membuat batas antara dunianya sendiri dan juga dunia manusia. Setidaknya dengan cara itu manusia biasa tak akan dapat merasakan ataupun ikut menjadi korban.

Setelah dirasanya cukup dia berbalik lagi, pedang yang digenggamnya kini berubah menjadi busur panah keemasan. Mata rubinya berkilat marah juga cemas, dengan sekali tarikan nafas dirinya melesat cepat kedalam hutan.

Full Moon (End) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang