Panggilan suara whatsapp, Soobin
Aku tunggu sedikit lebih lama, takutnya dia cuma kena pencet atau sebagainya. Ternyata tidak. Ponselku berdering agak lama. Akhirnya kuangkat.
"Halo?"
"Ya, halo."
"Lagi apa?"
Alisku bertaut. Dia bukannya sudah tahu ya kalau aku sedang teleponan dengannya?
"Telepon ma tiang listrik."
"Oh, ada kabelnya, ga?"
"Sayangnya nggak."
"Acie, sayang."
"Tampol onlen."
"Ga kenak, wleee."
"Terserah."
"Sekarang siang apa malem 'sih? Di rumah Taehyun kek malem."
"Siang."
"Siang juga, Lia."
"Gua tutup, ya!"
"Eh, bentar. Gua mau jelasin!"
Kutunggu penjelasannya. Entah dia akan membahas apa namun lama dia tidak kunjung bersuara lagi.
"Halo?" ulangku mencoba memanggilnya.
"Eh, iya. Lupain."
"Lupain apa?"
"Nah, selamat lo udah lupa."
"Random banget." Mataku memicing. Anak ini semakin lama semakin aneh. Jadi ingin menjauh.
"Iya, kek hati aku."
"Lo kalo ada masalah percintaan 'tuh dibicarakan baik-baik. Jangan random begini," kataku yang mulai lelah dengannya.
"Ya, maap, 'kan saya jomblo."
"Dih, kata siapa?! Pacar lo tadi di kantin jambak rambut gua, ya!!"
Waduh, keceplosan! Tanganku menangkup mulutku sendiri dan menjauhkan ponsel ini. Kalau nanti masalahnya menyebar padaku bagaimana?! Aku tidak ingin ikut-ikut!
"Hah? Siapa? Perasaan gua udah putus ama pacar terakhir gua."
"Hah? Pacar terakhir? Buset, pacar lo ada berapa, bang?"
"Ga tau. Lupa."
"Dih."
"Beneran. Saking banyaknya mungkin."
"Lo putusnya sepihak kali. Jadi dia ga ngakuin kalo hubungan kalian udah putus."
"Ya, mana gua tau. Pokoknya sekarang gua jomblo."
"Benerin dulu 'tuh anak biar ga gangguin gua lagi."
"Emang anaknya yang mana 'sih?"
"Yang sama lo di depan kelas tadi itu, loh!"
Yah, keceplosan lagi! Dasar, mulutku. Memang tidak bisa mengerem kalau masalah beginian. Maunya jawab mulu.
"Loh, berarti tadi beneran elu?"
"Menurut lo?"
"WADOH!! MASALAH, NIH!"
"Lo kenapa 'sih?"
"Gua udahin, ya, bye."
Tutt!! Panggilan berakhir. Dasar, tiang! Suka banget 'sih jadi bocah kadang ga jelas begitu. Untung aku sabar^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Oke ft.Lia ITZY (END)
FanfictionSemua orang mengenalnya, aku saja yang terlambat. Ketika orang-orang mengumpulkan fokus ke arahnya, aku menoleh arah lain. Waktu memang tepat, aku mengakui itu. Lalu tiba-tiba saja aku mempercayai suatu kebetulan. Sudah berapa lama dia di sini? Aku...