Tissue nya jangan lupa✨
Rose merapatkan jaket hitam yang membungkus tubuh rampingnya, dengan gerakan gontai yang membuat kunciran rambutnya sedikit melonggar, ia menuju ke bagian tepi sungai Han.
Malam ini, sungai Han cukup terlihat sepi mungkin karna waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh. Hanya ada beberapa pasang orang yang berjalan-jalan untuk menikmati hamparan sungai yang menjadi salah satu ciri khas kota seoul ini.
Ponselnya berdering membuat Rose langsung merogoh saku dan mengeluarkan benda pipih yang dilapisi oleh casing cokelat pemberian dari Jungkook beberapa waktu lalu.
"aku sudah sampai."Rose berkata demikian seiringan dengan langkahnya yang terhenti karna telah sampai ditempat yang ia ingin tuju."berbaliklah."perintah Rose.
Jungkook menyernyit walau tetap saja menurut dengan membalik tubuhnya, senyum pemuda ini langsung mengembang ketika matanya menangkap sosok Rose yang berdiri tak jauh darinya. Dengan cepat Jungkook berlari kecil menghampiri Rose yang hanya terdiam ditempatnya.
"kau mengikat rambutmu."Jungkook menurunkan maskernya kemudian memandangi Rose dengan mata berbinar, malam ini Rose mengikat rambutnya dan hal itu berhasil membuat satu getaran kecil seakan menyengat perasaannya. Mungkin ini berlebihan tetapi Jungkook juga tak tahu mengapa dimata nya Rose bertambah menawan jika rambutnya diikat.
Rose hanya membalas dengan senyuman tipis. ia adalah tipekal gadis yang sangat jarang untuk mengikat rambut ketika bepergian karna ia lebih menyukai rambut panjangnya terurai indah tapi malam ia mengikatnya entah karna apa dan ternyata Jungkook cukup memperhatikan.
"aku sedikit terkejut ketika kau meminta bertemu disini."kata Jungkook lagi, kemarin saat merencanakan tempat untuk bertemu Jungkook memilih café yang pernah mereka datangi tapi entah mengapa Rose tiba-tiba saja ingin bertemu di sungai Han yang notabenenya adalah tempat terbuka.
"hanya ingin merasakan kencan diluar."Rose berceletuk ringan.
Jungkook menyernyitkan dahinya menatap Rose dengan tatapan tak mengerti. "Chaeyoung-ah, aku tak pernah melihatmu se tenang ini." Yang membuat Jungkook heran adalah Rose terlihat begitu tenang malam ini tanpa peduli dengan sekitar padahal Rose tidak mengenakan topi atau masker untuk melindungi identitas seperti biasanya.
Rose tertawa kecil,"oh ya?mungkin perasaanmu saja." ia menoleh sesaat lalu menarik lengan Jungkook agar lebih dekat untuk melihat hamparan sungai Han yang terlihat begitu indah. Ia merasa tak perlu mencemaskan apapun karna mereka berada di wilayah sudut sungai Han yang keadannya begitu sepi.
"wah, airnya terlihat begitu tenang. Menurutmu, apakah mereka juga punya kekhawatiran?".Rose tahu pertanyaan yang ia ajukan barusan terdengar bodoh tapi itu terlontar begitu saja dari mulutnya.
Jungkook menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal. "ada apa denganmu?."tanyanya, ia sama sekali tak mengerti dengan maksud dari pertanyaan Rose.
Rose kembali tertawa tapi kali ini tawanya terdengar begitu hambar. "ah sepertinya aku terlalu banyak membaca tentang filsafat. Lihatlah pertanyaanku mulai melantur tak jelas".
"tahu tidak?kau lebih cocok menonton saluran Disney." Jungkook mengusap lembut puncuk kepala Rose.
Rose memajukan bibir bawahnya cemberut. "enak saja." Helaan nafas pelan terdengar dari Rose."ah, bintangnya tidak muncul".Rose mendongak sekilas menatap langit yang tidak ditaburi oleh satupun bintang padahal cuaca malam ini terlihat begitu baik.
Jungkook tidak menanggapi, ia hanya menarik telapak tangan Rose dan menggenggam sembari menarik kecil agar tubuh Rose semakin dekat dengannya, ditatapnya mata gadis ini, Jungkook selalu menyukai mata Rose. Menatap lebih dalam lalu menenggelamkan dirinya, seolah segala penatnya menemukan obat dan segala yang membuat gusar menemukan penenangnya. Ini lah sebabnya Jungkook selalu mengajak Rose untuk duduk berlama-lama, terkadang tidak terlalu banyak percakapan dan hanya membatin agar waktu bisa berhenti sejenak.