Entah takdir atau memang hanya keadaan yang sedang mempermainkan seorang Jeon Jungkook sekarang ini. Ia yang semula hanya sibuk dengan ponsel dan tidak terlalu menyimak perkataan sang manajer yang tiba-tiba saja datang dan memberitakan satu hal kini langsung menegakkan tubuh lalu menghadap lurus sang manajer."Manajer Park, aku tidak mengerti maksud perkataanmu."Pria berumur tiga puluh lima tahun yang akrab dipanggil manajer Park itu menghela napas pelan balas menghadap Jungkook."bagaimana kau bisa mengerti jika sedari tadi hanya sibuk bermain games di ponsel."katanya menyindir secara halus.
Manajer Park sudah memperhatikan Jungkook yang sedari tadi hanya menunduk bermain game di ponselnya tetapi ia lebih memilih untuk menghiraukan sang maknae itu. Jujur saja sebenarnya ini juga kesalahannya karna tiba-tiba datang mengunjungi dorm untuk memberitahukan bahwa adanya perubahan schedule untuk bulan depan padahal para member Bts sedang memanfaatkan libur mereka.
"jadi begini, dengarkan dengan seksama."manajer Park mengubah posisi duduknya menjadi lurus agar bisa menghadap keseluruh member Bts. pertanda bahwa ia sudah siap untuk menjelaskan."di bulan September nanti kalian akan kembali diberikan kehormatan untuk mengunjungi istana kepresidenan, tetapi kali ini kalian tidak sendirian karna girlgroup Blackpink pun akan turut hadir. Kedatangan kalian kesana hanya sebagai penyambut datangnya para pejabat dari berbagai negara."
Sepersekian detik kemudian Jungkook merasakan jantungnya mencelos, ia memejamkan mata sejenak mencoba menenangkan diri walau nyatanya ia telah dilanda kegusaran. Ia hanya tidak terima mengapa selalu saja ada hal yang membuatnya harus kembali mengingat gadis itu walau sebenarnya ia harus mengakui bahwa sampai saat ini ia belum mampu untuk melupakan.
Sejauh ini Jungkook belum sanggup untuk berdamai dengan perasaanya sendiri, ia masih mencoba untuk mengikhlaskan dan menganggap bahwa perasaan tulusnya terlalu berharga jika terus ia tempatkan kepada orang yang salah.
"mengapa harus kami dan Blackpink yang hadir disana?."kini Taehyung mengajukan pertanyaan membuat manajer park rasanya ingin kembali menghela napas. "tentu saja karna kalian terkenal dan banyak membawa dampak yang baik bagi perekonomian Negara kita, para pejabat yang hadir pasti akan lebih tertarik jika melihat kalian berada disana. Begitu pula dengan Blackpink, yah meskipun agensi mereka sedang dilanda masalah yang bertubi-tubi tapi penampilan di coachella kemarin membawa titik balik yang sangat positif."jelas manajer Park.
"dan satu lagi, pertemuan ini tidak akan diliput oleh siaran tv manapun jadi tidak usah merasa tertekan, demi kepentingan Negara maka mereka sangat menjaga privasi."kata manajer Park kembali.
Yoongi melipat tangan didada lalu mendengus tak suka."sepertinya bulan depan kita akan menjadi pajangan."katanya sarkas membuat Namjoon yang disampingnya langsung meringis pasrah."kau benar hyung, yang kita lakukan nanti tidak akan jauh dari yang namanya duduk manis dan tersenyum atau sesekali berjabat tangan."
Manajer Park hanya tersenyum lalu mengangkat kedua bahunya. "begitulah."sahutnya singkat lalu berdiri dari duduknya. "Kalau begitu aku akan kembali ke perusahaan, masih banyak yang harus ku urus."setelah mendapat anggukan dari para member Bts Manajer Park segera meninggalkan dorm.
Baru saja manajer Park meninggalkan dorm, Hoseok sudah menoleh dan melemparkan senyum menggoda kepada Jungkook."Aigoo, akan ada yang bertemu dengan sang kekasih rupanya."kata Hoseok dengan memainkan kedua alisnya, sengaja menggoda Jungkook yang hanya diam saja.
Jimin awalnya juga ingin ikut menggoda tetapi karna melihat ekspresi Jungkook yang tidak seperti biasanya, ia jadi menaikkan kedua alisnya bingung."kenapa kau terlihat tidak senang?."tanyanya begitu saja.
"kenapa aku harus senang?."tak disangka jawaban datar itu yang keluar dari bibir Jungkook, bahkan maknae itu sempat mendengus keras menunjukkan bahwa ia tak suka dengan pertanyaan Jimin.