"ah, mommy sudah menelpon sebanyak tiga kali."keluh Lisa sembari memasukkan ponselnya kembali kedalam tas kecil yang ia pakai, bukannya ia tak suka jika ibunya menelpon hanya saja agak berlebihan bahkan mereka baru mau memulai hari ini.Jisoo terkekeh pelan."wajar saja jika ia seperti itu, bayangkan betapa bangganya mereka melihat kita diundang ke istana kepresidenan."jelasnya masih takjub sendiri karna belum sepenuhnya percaya bahwa mobil Van yang biasanya membawa mereka ke acara biasa kini akan membawa mereka menuju istana kepresidenan.
Berkunjung ke istana kepresidenan adalah mimpi untuk semua orang dan sekarang Blackpink mendapatkan kesempatan itu di tengah-tengah skandal perusahaan yang masih terus belanjut.
"aku membaca sebuah artikel yang menyebutkan bahwa ini akan menjadi kunjungan kedua untuk Bts sunbaennim, wah."seru Lisa dengan takjub.
Jennie melirik Lisa sekilas."aku bahkan tidak terkejut dengan berita itu karna mereka memang sudah berbeda level."komentarnya dengan ringan.
Bagi para idol seperti mereka, undangan menuju istana kepresidenan sangat awam kecuali mereka sudah melakukan sesuatu yang menguntungkan Negara.
"Chaeyoung-ah, kau baik-baik saja?."Tanya Jisoo tiba-tiba, ia tak sengaja menoleh ke kursi belakang dan mendapati Rose yang terlihat muram.
Rose menampilkan senyumnya lalu mengangguk membuat Jisoo memandangnya dengan ragu."kau yakin?."tanyanya kembali memastikan.
Lisa menoleh kesamping ikut memandangi Rose."kau terlihat lemas."ucapnya baru sadar, mungkin karna terlalu bersemangat ia sampai tidak memperhatikan keadaan Rose yang menjadi lebih pendiam sejak pagi tadi.
"aku tidak apa-apa, mungkin karna efek begadang semalaman."balas Rose meyakinkan mereka berdua membuat Jisoo dan Lisa akhirnya paham sedangkan Jennie hanya mengatupkan bibir sambil bermain ponsel.
Setelah akhirnya meyakinkan mereka, Rose memilih untuk membuang pandangannya keluar sembari memandnagi jalanan kota seoul yang tidak terlalu padat hari ini.
Tetapi getaran ponselnya membuat ia mengerjap lalu meraih benda pipih itu lalu menyentuh figure pesan kakao dan segera membukanya.
Jendeuk eonni.
Semua akan baik-baik sajaSetelah membaca sebaris kalimat pesan itu, Rose mengerjap pelan lalu mengangkat wajahnya memandangi Jennie dari belakang.
berbeda dengan Jisoo dan Lisa yang langsung menanyakan keadaannya tertanyata gadis bermata kucing itu lebih memilih mengirimkannya pesan penenang. alasannya karna Jennie tahu betapa gusarnya Rose sekarang ini.
semua orang senang dan bahagia sedangkan Rose tidak menemukan titik itu hari ini, yang ada ia hanya khawatir dan takut bahkan dari hari- hari sebelumnya.
semalam ia tak begadang melainkan ia memang tak bisa tidur saking gusarnya tentang hari ini.
bukan karna kunjungan mereka tapi karna Rose takut akan bertemu seseorang disana.
seseorang yang ia tidak ingin temui.
⚘
Jungkook menatap pantulan dirinya dicermin, tubuh tegapnya dibaluti setelan jas berwarna krem muda dan tentu saja ia bertambah rupawan hari ini.
tapi bukan itu yang ia inginkan melainkan ia ingin terlihat baik-baik saja, bukan ingin tapi harus. ia harus kembali menjadi Jeon Jungkook yang seperti dulu.
dan Jungkook sudah memutuskan untuk membenci seseorang yang sudah membuatnya nyaris tak mengenal diri sendiri.
keadaan ini terjadi, karna Jungkook pernah begitu mencintai seseorang sampai memusatkan segala kepercayaan dan dunianya tapi dilepehkan begitu saja.