Tujuh

7.5K 818 23
                                    

Enjoy.

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah setelah membaca.
Terimakasih.

*MARKHYUCK*

Malam semakin larut. Butuh waktu lama bagi Mark maupun Haechan untuk bisa terlelap tidur karena kejadian ciuman tadi. Bahkan Haechan berada sangat lama dalam dekapan Mark. Pria itu tidak mau melepaskan pelukannya pada Haechan. Mereka pun akhirnya tertidur dengan saling berpelukan.

Haechan membuka matanya kala mendengar suara rancauan. Ia memfokuskan pendengarannya sekali lagi hingga suara itu memang suara rancauan. Dengan pelan, Haechan mendongak guna melihat wajah Mark.

Haechan bisa melihat wajah Mark berkeringat. Rancauan itu juga keluar dari bibir Mark. Haechan pun mencoba bergeser ke belakang dengan perlahan karena tak ingin membuat tidur Mark terganggu.

Tangan kiri Mark yang sudah tak memeluknya dari belakang membuat Haechan dengan mudah bergeser. Pria itu juga sudah tertidur dengan posisi telentang.

Haechan menatap Mark saat ia sudah terduduk di atas ranjang. Sekali lagi meliat wajah Mark.

"Apa dia demam ?" Gumam Haechan

Dengan begitu, Haechan pun menempelkan punggung tangannya ke dahi Mark.

Dan betapa terkejutnya Haechan ketika merasakan dahi Mark panas hingga merambat ke punggung tangannya.

Mark demam.

"Kau demam, Mark, " gumam Haechan lagi

"Sepertinya efek patah tulangmu, "

Lalu dengan gerakan perlahan, Haechan turun dari ranjang. Melangkah ke luar kamar untuk mengambil kompres.

*MARKHYUCK*

Ia kembali dengan membawa kain dan baskom kecil berisi air dingin. Haechan duduk di sisi kanan Mark.

Dia mencelupkan kain putih tersebut ke dalam baskom lalu memerasnya dan setelah itu menempelkan kain basah itu ke dahi Mark.

Haechan dengan telaten menjaga Mark yang sedang mengalami demam.

*MARKHYUCK*

Pagi ini, Haechan sedang sibuk berada di dapur. Dia sedang memasak bubur untuk Mark.

Haechan mencicipi bubur buatannya lalu setelah dirasa pas, ia menuangkannya ke dalam mangkuk.

Sedangkan Mark masih terlelap dalam tidurnya. Selimut tebal berwarna putih itu menutupi seluruh tubuh Mark. Hanya kepalanya saja yang terlihat. Matanya masih terpejam damai.

Haechan masuk ke kamar dengan membawa nampan berisi bubur untuk Mark. Ia melihat Mark masih asik dalam tidurnya.

Nampannya Haechan simpan di nakas. Lalu tangannya terulur untuk mengecek dahi Mark. Demamnya sudah hilang. Dia meletakkan kain yang menempel di dahi Mark ke dalam mangkuk.

Haechan melangkah ke arah jendela untuk membuka gorden. Mempersilahkan sinar mentari masuk lewat celah jendela kaca kamarnya. Dia berlalu keluar sambil membawa mangkuk bekas mengompres tadi malam. Meninggalkan Mark yang masih setia tertidur.

*MARKHYUCK*

Jam dinding menunjukkan pukul setengah sembilan pagi. Haechan sedang sibuk membersihkan rumah.

Sedangkan Mark yang baru bangun dari tidurnya sedang mengumpulkan kesadarannya.

"Haechan ?"

"Astaga Mark. Apa yang kamu lakukan semalam. Haechan pasti marah, " gumam Mark setelah ia menemukan kesadarannya seratus persen

BE WITH YOU | MARKHYUCK (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang