Empat Belas

5.9K 608 37
                                    

Enjoy.

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah setelah membaca
Terimakasih.

*MARKHYUCK*



Mentari bersinar terang di atas awan, seakan mengerti jika Mark juga menemukan kembali kebahagiaannya. Senyum cerah itu kembali terpantri di bibir tipisnya. Dia seakan menemukan cahaya kehidupannya lagi setelah Haechan sadar.

Ya, Haechan. Pria manis itu yang telah menjungkirbalikkan perasaan Mark. Haechan berhasil membuatnya hampir gila beberapa bulan ini.

"Kau tak berangkat kerja, Mark ?" Tanya Haechan yang melihat Mark sudah berada di ruang rawatnya

Ini masih pagi dan Haechan bangun sudah menemukan Mark disisinya. Apa Mark datang kesini sebelum ia bangun ?

"Hari ini kan hari libur, Haechan -ie" jawab Mark dengan jujur seraya membantu Haechan duduk di kepala ranjang

Haechan memasang raut berfikir. Dan setelahnya ia manggut - manggut. Baru sadar jika hari ini hari minggu.

"Ca ... saatnya sarapan, " tutur Mark sambil membawa mangkuk bubur di nakas sebelah ranjang Haechan

Haechan menerima suapan dari Mark dengan senang hati. Ia senang memiliki Mark, dia pria yang amat sangat baik. Haechan beruntung bisa mendapatkan pria sebaik Mark.

"Bukankah lebih baik kau istirahat di rumah Mark. Kau pasti lelah karena bekerja. Aku bisa bersama dengan ibuku, " ungkap Haechan yang merasa kasihan karena Mark tak pernah absen menemaninya selama di rumah sakit ini

Mark selalu datang setelah pulang bekerja. Bahkan saat di kantor terlalu sibuk dan mengharuskannya pulang larut malam, Mark tetap mengunjunginya dan menemani Haechan hingga menjelang pagi.

Mark bahkan tidak tidur di rumah. Dia selalu tidur di rumah sakit bersamanya.

Kadang Haechan merasa kasihan. Mark yang baru pulang setelah lelah bekerja dan harusnya istirahat dengan nyaman di kasur empuk mereka malah menemani Haechan di rumah sakit dan tidur di sofa yang lebih pendek dari sofa di kamar Haechan yang pernah Mark tempati.

Mark mengusap pelan pipi Haechan yang tak seberisi sebelumnya.

"Melihatmu saja sudah membuat rasa lelahku hilang Haechan -ie, " ucapnya dengan memasang senyum hangat seperti biasa

Haechan yang mendengar itu terharu. Sebegitu perhatiannya Mark padanya. Bisa Haechan bayangkan bagaimana perasaan mantan kekasih Mark dulu. Ia pasti sangat bahagia bersama dengan Mark.

Haechan cemburu.

"Dia sangat beruntung memiliki hatimu, " gumam Haechan dengan pelan

"Nde, kau mengatakan apa Haechan -ie ?" Tanya Mark yang tak mendengar dengan jelas ucapan Haechan

Haechan menggeleng pelan sambil tersenyum.

"Tidak apa - apa, " serunya seraya tersenyum canggung

Mark pun hanya bisa mengangguk - anggukan kepalanya. Ia masih sibuk menyuapi Haechan yang harus menghabiskan sarapan pagi hari ini.

"Setelah ini. Aku ingin membawamu berkeliling rumah sakit. Kau mau ?" Tanya Mark antusias

Haechan lantas mengangguk setuju. Membuat senyum bahagia terbit di kedua bibir Mark.

*MARKHYUCK*



Dilain tempat, seseorang yang baru saja turun dari pesawat itu melangkahkan kakinya ke lantai bandara. Berjalan dengan satu koper yang berada di sampingnya.

BE WITH YOU | MARKHYUCK (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang