Sembilan Belas

4.6K 487 278
                                    

Enjoy.

Jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah setelah membaca.
Terimakasih.

*MARKHYUCK*

Sore harinya, Mark yang masih berada di kantor berniat untuk pulang lebih awal. Ia khawatir karena pagi tadi Haechan sepertinya tidak enak badan. Sudah Mark sarankan agar mereka pergi ke dokter tapi Haechan menolak. Mark juga menawarkan diri untuk merawat Haechan tapi pria manis itu mengatakan jika dia baik - baik saja.

Apa boleh buat. Mark akhirnya memutuskan untuk berangkat kerja.

Dan sekarang, Mark tengah mengotak - atik ponselnya. Berniat menghubungi Haechan yang ada di rumah.

Tuuut tuuut ...

Mark menunggu. Sambungan teleponnya belum juga diangkat oleh Haechan.

"Hallo, Mark"

Mark mengulas senyum saat mendengar suara Haechan diseberang sana.

"Mmm ... hallo Haechan -ie. Bagaimana, kau sudah tidak pusing lagi ?" Tanya Mark sambil wajahnya seakan tengah menerka - nerka jawaban Haechan

Haechan mengangguk walau ia tahu Mark tak akan bisa melihatnya.

"Ya ... aku sudah baikan. Ada apa kau menelponku ?"

"Apa kau ingin aku memasakkan sesuatu untukmu ?" Tanya Haechan

Terkadang Mark memang menelopnnya saat sore hari hanya untuk berpesan jika dirinya tengah ingin memakan sesuatu untuk makan malam nanti.

Mark terkekeh mendengar ucapan Haechan.

"Tidak tidak. Aku hanya mengkhawatirkanmu, " jawab Mark dengan lembut

Haechan pun tersenyum manis disana hingga tak ada suara lagi selama beberapa detik.

"Apakah kau ingin pergi ke dokter bersamaku ? Hari ini aku akan pulang lebih awal, " tawar Mark di ujung sana

"Tak perlu. Aku sudah meminum sari jahe tadi pagi. Aku baik - baik saja, " ucap Haechan dengan yakin

"Lagipula. Tumben sekali kau pulang awal ?" Tanya Haechan penasaran

Aslinya, Mark sudah tidak pulang larut malam seperti biasanya sih. Pria itu akhir - akhir ini sering pulang hanya sampai jam enam sore. Tidak sampai jam sembilan malam hingga sampai jam sebelas.

Tapi, mendengar Mark akan pulang cepat, berarti pria itu akan pulang sore hari. Tumben sekali.

"Aku ingin cepat bertemu denganmu. Walau kau bilang sudah baikan. Tetap saja aku harus memeriksanya langsung, " tutur Mark

Haechan pun tak bisa untuk tidak terkekeh geli.

"Baiklah baiklah. Aku akan menunggumu sore ini tuan Lee, " ujar Haechan dengan nada sengaja dibuat -  buat pada dua kata terakhir

"Ok. Tunggu suamimu ini, Lee Haechan yang manis, "

Dan sambungan pun terputus. Mark tersenyum - senyum sendiri di dalam ruangannya begitu juga dengan Haechan yang tengah menampakkan senyum manisnya di dalam rumah.

*MARKHYUCK*

Di dalam ruangan yang berbeda. Terlihat ada tiga orang yang tengah berhadapan dengan tegang. Satu orang yang duduk di atas kursi kebesarannya dan dua orang lainnya yang berdiri sambil menunduk.

Suasana begitu mencekam. Tak ada suara. Yang ada hanya tatapan tajam dari orang yang duduk pada dua orang yang tengah berdiri di hadapannya.

BE WITH YOU | MARKHYUCK (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang