Dua Puluh Satu

4.8K 508 89
                                    

Enjoy.

Jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah setelah membaca.
Terimakasih.

*MARKHYUCK*


Sesuai dengan obrolan tadi pagi, Haechan pun bersiap untuk menemui Jaemin di tempat yang sudah Jaemin kirim padanya. Entahlah, hatinya berkata jika Haechan harus datang.

Padahal sebenarnya, hari ini Haechan merasa badannya tidak enak lagi. Mual itu kembali menyerangnya dan kepalanya sedikit pening. Ditambah lagi sikap Mark yang diam sedari malam dan tak mau membagi masalahnya dengan Haechan membuatnya semakin khawatir.

Mark hanya mengatakan jika Haechan harus menepati janji. Lalu pria itu bersiap pergi kerja seperti biasanya.

Walau dalam kondisi yang tidak fit, Haechan tetap berniat menemui Jaemin. Mungkin saja, ada yang ingin Jaemin ceritakan padanya.

Disisi lain, Jaemin pun sudah siap untuk bertemu dengan Haechan. Tatapan matanya masih sama seperti semalam. Tajam dan dingin. Mungkin, Jaemin bisa membunuh orang hanya dengan tatapan tajamnya itu.

*MARKHYUCK*


Mark berjalan ke arah kursi kerjanya dengan lesu. Sejak tadi pagi, ia benar - benar seperti boneka manekin. Wajahnya suram, tatapannya kosong dan sikapnya yang tidak seperti biasanya.

Bahkan, saat karyawannya membawa beberapa berkas dokumen yang harus Mark tandatangani saat itu juga, Mark hanya terdiam dalam lamunannya. Tak mendengarkan barang sedikitpun penjelasan dari karyawannya itu.

Hyunjin menatap Mark dengan bingung.

"Sajangnim, " panggil Hyunjin

"Sajangnim, " serunya lagi

Tak ada respon. Mark masih tenggelam dalam dunianya sendiri.

"Mark sajangnim, "

Mark tersadar. Ia mengerjap cepat dan melirik ke arah sumber suara. Saat melihat Hyunjin, Mark membenarkan posisi duduknya dan berdehem kaku.

"Ya, ada apa Hwang biseo ?" Tanya Mark pelan

Hyunjin mengamati raut wajah Mark. Dan tetap saja Hyunjin tidak menemukan kefokusan dalam tatapan atasannya itu.

"Apa ada yang bisa saya bantu ? Sepertinya hari ini anda tidak dalam kondisi biasanya sajangnim, " tutur Hyunjin menawarkan diri

Mark mengetuk - ngetuk meja pelan lalu menghembuskan nafasnya kasar.

"Tidak ada apa - apa Hwang biseo. Saya hanya kurang tidur tadi malam," jawab Mark tenang

Hyunjin mengangguk faham walau dalam pikirannya itu bukan hanya masalah kurang tidur. Sepertinya ada hal lain yang membuat atasannya seperti ini.

Tak mau mengganggu terlalu lama, akhirnya Hyunjin pamit undur diri dari hadapan Mark.




Pria itu melangkah mendekati pintu ruang direktur. Saat sudah berada di luar, baru saja Hyunjin akan melangkah menjauh dari pintu itu, ponsel yang ada di dalam saku celananya berdering.

BE WITH YOU | MARKHYUCK (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang