Dua Puluh Dua

4.8K 514 43
                                    

Enjoy.

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah setelah membaca.
Terimakasih.

*MARKHYUCK*




Hyunjin berlari sambil membawa Haechan dalam gendongannya. Raut wajahnya yang selalu datar kini terlihat panik. Harusnya Hyunjin sampai disana lebih cepat dan menemukan mereka berdua. Jika dia sampai lebih awal, Haechan mungkin tidak akan sampai jatuh pingsan seperti ini. Hyunjin jadi khawatir apa yang telah mereka bicarakan ?

Setelah sampai di unit gawat darurat, Hyunjin membaringkan Haechan di bangkar rumah sakit. Wajah Haechan memucat dengan keringat dingin yang mengalir di pelipisnya.

Saat itu, seorang dokter melangkah ke arah Hyunjin. Hyunjin hanya bisa terdiam melihat Haechan diperiksa. Dan saat dokter selesai memeriksa, alangkah terkejutnya Hyunjin mendengar penjelasan dari dokter tersebut.

"Hamil ?" Gumam hatinya dengan terdiam kaku

*MARKHYUCK*




Mark melangkahkan kakinya di lorong rumah sakit. Perasaannya campur aduk. Entah untuk yang keberapa kalinya dia menginjakkan kaki di rumah sakit. Mark muak! Hidupnya tak jauh dari kata 'rumah sakit' sebenarnya apa yang salah dengannya ? Kenapa semua ini terjadi di kehidupan Mark ?

Mark menghentikan langkahnya di depan pintu. Bisa ia lihat orang yang berhasil membuatnya sampai di tempat seperti ini lagi.

"Akhirnya kamu datang hyung, " tutur orang itu dengan sebersit senyum manis dengan tangan kirinya yang terbalut perban

Jaemin hanya terluka kecil di salah satu tangannya.

Mark menghela nafas gusar. Bagaimana bisa ia menghampiri Jaemin ? Mark marah, ia benar - benar tak bisa diam begitu saja saat Jaemin mengirimi pesan jika ia habis kecelakaan. Mark marah karena ia masih saja bisa mengkhawatirkan Jaemin saat kondisinya saja sedang tidak baik - baik.

Dan darimana Jaemin bisa mendapatkan nomor ponsel Mark ? Kapan dia mempunyai nomor ponselnya ?

"Kamu pasti bertanya - tanya kenapa aku bisa mempunyai nomor ponselmu kan hyung ?" Tanya Jaemin seakan mencoba menebak isi pikiran Mark

Mark terdiam lagi. Lalu dirinya melangkahkan kakinya mendekati bangkar rumah sakit.

"Malam itu kartu namamu terjatuh, " ucapnya lagi memberi jawaban atas pertanyaannya sendiri

"Lalu, kenapa kamu menghubungiku ?" Tanya balik Mark

"Harusnya aku yang bertanya hyung. Jika kamu sudah tidak peduli padaku lagi, mana mungkin sekarang kamu ada disini, " jelas Jaemin sambil tersenyum tipis

Mark memejamkan matanya. Menahan sesuatu yang hendak meledak. Harus bagaimana dia menjelaskan pada Jaemin jika mereka sudah tidak bisa bersama lagi ?

"Dengarkan aku baik - baik Jaemin -ah. Kita sudah tak ada hubungan apa - apa lagi. Harusnya kamu mengerti apa yang aku katakan. Kita tak akan bisa bersama lagi. Aku sudah memiliki pasangan, "

"APA KAMU MENCINTAINYA HYUNG?!"

Jaemin berteriak. Marah dengan penjelasan Mark. Lagi dan lagi, Mark mengatakan jika dia sudah menikah. Dia sudah memiliki pasangan.

BE WITH YOU | MARKHYUCK (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang